lelah

10.8K 691 69
                                    

Follow dong. Autornya juga lelah nih. 2251 word nih. Panjang apalagi yang kalian dustakan

****************************

"selesaikan makan kalian, saya buru-buru" sahut Alex memecah keheningan di meja makan. Pria dengan rahang tegas itu tak menyentuh sarapannya, ia hanya menandaskan kopi yang sengaja ia pesan khusus pagi ini pada bik Imah

Setelah berucap Alex segera beranjak dari duduknya membuat Maura juga spontan berdiri sebagai rasa hormat, sedang Elana hanya bisa anteng di kursinya

"aku berangkat yah" ujar Alex mengelus lembut rambut Elana yang dibalas senyuman manis oleh perempuan itu.

"saya berangkat dulu, baik-baik di rumah" bisik Alex tepat di telinga Maura kemudian pria itu berlalu pergi setelah berhasil membuat wanita hamil itu mematung

"kesurupan kamu?" tanya Elana melihat Maura tak bergerak sama sekali.

Maura tersadar dan segera duduk melanjutkan sarapannya tanpa berucap sepatah katapun. Bersamaan dengan kunyahannya ia berusaha menekan detak jantungnya yang masih saja tak beraturan setelah kepergian suami sirinya

*ada apa dengan jantungku sih? Apa aku mengidap penyakit jantung?* batin Maura merasa was-was

"nggak usah geer di perlakukan seperti tadi, itu wajar untuk wanita sepertimu yang akan merelakan anaknya untuk suamiku kelak" peringat Elana, ia tak buta dan tak tuli, jelas perlakuan Alex pada madu di hadapannya di tangkap jelas oleh bidikan mata Elana. Meski ucapan Alex terdengar pelan dan berbisik tapi masih bisa di dengar dengan samar oleh telinganya

Ada rasa kesal dan cemburu di dadanya melihat interaksi Alex dengan Maura tepat di depan matanya

*huh, wanita si4lan ini* umpat Elana dalam hati

Maura yang malas menanggapi buru-buru ia menghabiskan sarapannya agar bisa segera enyah dari hadapan wanita lumpuh di hadapannya ini

*udah tua, cacat, pake jahat lagi, miris amat dah hidupnya* suara hatinya berbisik

========

Wanita berumur 34 tahun itu menggigit ujung kukunya dengan mata terus berputar kesana kemari. ia tengah gugup dan berfikir keras

Drt drt drt

"hal..."

'gimana? Udah bereskan? Aku udah otw nih, nggak sabar pengen main lagi sama kamu, sayang' cercah orang di balik telpon

Elana mendesah panjang, pria simpanannya memang tak sabaran dan tak ada puasnya, padahal semalam mereka habis jalan bareng dan tentunya juga sempat bermain di salah satu hotel namun bagi pria gila itu tentu tak puas sebab Elana harus pulang sebelum jam 11 malam demi mematuhi aturan jam keluar suaminya. Berhubung Alex tengah di semarang kota yang sama dengannya, jadinya Elana tak bisa melanggar aturan itu jika ia masih ingin memperpanjang hubungan gelapnya dengan prianya

"aku akan usahain, beri aku waktu 30 menit untuk menyingkirkan penghalang" sahut Elana memberi penawaran

'baiklah, aku akan singgah di mall untuk membeli pakaian seksi untukmu, 30 menit aku otw kesana' pria itu mau tak mau harus mengalah, hanya beberapa puluh menit demi mewujudkan bersenang-senang beberapa jam bersama istri orang

"makasih sayang. Belikan aku linggerie seperti yang kamu robek semalam" balas Elana genit

'sesuai keinginanmu honey' panggilan telpon laknat itupun berakhir.

Elana tak ingin buang-buang waktu, ia segera beranjak menuntun kursi rodanya mencari bik Imah, biasanya pembantu paru baya itu sedang membersihkan bagiannya di lantai atas.

Derita Istri SiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang