Susu apa?

11.6K 649 35
                                    

Yuks yang belum Follow autornya di Follow dong supaya aku rajin up di lapak ini

Jangan lupa bintang dan komennya.
Kalau bisa komen setiap paragraf oke!

*******

Elana menuntun kursi rodanya menuju lift, senyum cerah tercetak di bibirnya yang sudah dipolesi lipbalm. Ia terus bersenandung ria sementara tangannya menuntun kursi rodanya menuju lantai dasar

Pukul 10.13 malam. Melirik sekilas pada jam dinding di ruang tamu

"apa mas Alex belum pulang?" tanyanya pada dirinya sendiri. Ia menoleh kearah ruang kerja Alex yang memang ada di lantai dasar, hendak mengecek namun rasa kering pada tenggorokannya membuatnya urung dan malah melanjutkan tujuannya menuju dapur

"argg kenapa aku seperti anak abg yang sedang kasmaran sih" monolog Elana dengan bibir yang tak luput dari lengkungan ke atas itu. Ia sungguh bahagia saat ini

pasalnya beberapa menit lalu ia baru saja bertelpon ria dengan sang kekasih gelap berjam-jam lamanya, melepas rindu yang membuncah karna jarak, dan saat ini mereka hanya bisa berkomunikasi melalui layar ponsel

Dan yah, 2 insan yang tak bernurani itu bahkan sampai menuntaskan hasrat birahi terpendam mereka hanya melalui layar ponsel canggih masing-masing.

Bibir Elana yang melengkung berubah datar. Ia menaikan sebelah alisnya saat netranya menangkap sosok bayangan di dalam ruang dapurnya

"ngapain malam-malam kamu masih berkeliaran di dapur?" nada penuh intimidasi Elana layangkan

Maura yang tengah minum sontak tersedak karna kaget. Bahkan cairan yang belum sepenuhnya ia teguk tersembur dari mulutnya

"nyo--nyonya?" tanya Maura terbata. Beruntung ia punya jantung sehat jadi malam ini ia masih bisa bernapas

"minum apa kamu?" Elana merampas gelas di tangan Maura saat ia sudah berada di dekat madunya itu

"bu--bukan apa-apa nyonya"

"susu? Susu apa ini?" tanya Elana melihat isi gelas yang hampir tandas itu

"apa ini?" tanya Elana lagi kini meraih bungkusan yang berisi serbuk susu yang tinggal setengah itu, kira kira tinggal 150 g dari 400 g

"i--itu..." berfikir Maura, jangan sampai wanita ini mengetahuinya. Lanjut Maura dalam hati

"susu hamil?" tebak Elana, ia berucap sambil memicingkan matanya ke arah istri muda suaminya itu

Maura mengerjab bingung, baru saja ia ingin menyahut tapi kembali bungkam kala Elana kembali bersuara

"ah bukan susu hamil. Ini pasti susu agar cepat hamil kan, kamukan baru saja keguguran, jadi tak mungkin bisa hamil cepat" ujar Elana menatap miris ke arah perut Maura yang tertutupi daster. Ia tahu kabar keguguran Maura tentu dari Alex.

Suaminya mana bisa menyembunyikan satu kejadian padanya. Alex terlalu jujur padanya. Tak seperti dirinya yang penuh kebohongan dan penghianat. Elana meringis dalam hati mengingat kelakuannya

"atau ini jamu dalam bentukan susu? Jamu untuk memikat suamiku agar terus menempelimu?" wah Elana dengan segala otak kotornya. Sesuka hati berpikir dan bertindak

"saya benarkan? Ini pasti jamu pemikat kan?" todong Elana lagi, pasalnya Maura masih bungkam.

Elana yakin dengan opsi terakhirnya, mengingat jika belakangan memang suaminya lebih banyak menghabiskan malamnya di kamar bawah dibandingakan menemaninya di kamar atas. Pasti madunya ini berusaha keras memikat suami mereka

*tahan maura, tahan* peringat Maura pada dirinya sendiri, sebab iblis dalam dirinya sudah membisikan untuk merobek mulut seksi Elana

Brak

Derita Istri SiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang