Sah?
Pesawat mendarat dengan selamat di Hawai. Sebelum pergi baekhyun sempat berpamitan pada pria asing yang memperkenalkan dirinya sebagai Park Chanyeol itu dengan membungkukkan badan serta senyum ramah. Tidak di beri respon, baekhyun langsung pergi dan mencari tour guide yang akan menjemputnya di bandara sesuai dengan yang sudah kyungsoo janjikan. Tak lupa ia segera menghubungi Kris, kakaknya itu pasti sudah menunggu kabarnya sejak tadi.
Baekhyun bersorak senang saat seorang perempuan dengan kisaran usia dua puluhan menyambutnya dengan senyum cerah serta membawa kertas karton bertuliskan namanya dalam huruf Hangul. Ternyata tour guidenya adalah gadis keturunan Korea. Baekhyun senang bukan main, bukan nya ia tak fasih bahasa Inggris, hanya saja bertemu dengan seseorang yang berbicara dengan bahasa yang sama di negeri orang tetap lebih menyenangkan.
"Woow... Aku bisa melihat pantainya dari sini! Kyungsoo benar-benar keren!" Soraknya senang karena kyungsoo memilih hotel yang mempunyai pemandangan pantai Hawai.
Si tour guide cantik itu hanya tersenyum tipis melihat tingkah baekhyun yang menggemaskan. Tiba-tiba saja ia ingin memiliki adik dan berharap adiknya juga sama persis seperti pemuda manis di hadapannya ini. Tidak tahu saja dia, kalau Baekhyun seringkali sangat berisik dan menyebalkan.
"Noona, ayo kita ke pantai! Aku ingin melihat yang tampan-tampan!"
Nah kan, sudah di bilang kalau Baekhyun ini akan sangat merepotkan.
"Baiklah, ayo kita ke pantai adik manis!"
Dari sebuah restoran mewah di tepi pantai Hawai sore ini, chanyeol tanpa sengaja kembali melihat sosok manis yang selalu berhasil membuatnya tersenyum tipis. Ini kali kedua ia melihatnya tapi ia tidak merasa bosan sama sekali. Senyum cerah dari pemilik bibir tipis itu kembali terlihat, chanyeol merasa seperti di racuni. Bagaimana mungkin senyum itu membuatnya sangat kecanduan. Selama ia hidup, ada banyak gadis serta submisif cantik yang sering ia temui, tapi tak satupun berhasil menarik perhatiannya. Katakan ia dungu soal cinta karena memang begitu kenyataannya. Selama ini ia hanya di tuntut untuk menjadi yang terbaik, jangankan untuk urusan asmara, debaran halus seperti ini saja baru ia bisa rasakan kemarin, saat perjalanan menuju Hawai. Pelakunya adalah submisif manis yang kini tengah ia pandangi dan kagumi setengah mati.
Oh ya, chanyeol diam-diam meminta Sehun untuk mencari data lengkap tentang Byun Baekhyun itu. Awalnya Sehun dan Jong In banyak bertanya dan menyangka jika Baekhyun itu mungkin saja salah satu saingan dari Triad dan chanyeol menaruh curiga, tapi kemudian jawabannya membuat kedua pria berbeda warna kulit itu melongo tak percaya.
"Aku sangat penasaran. Dia sangat menarik." Begitu katanya.
Selama berpuluh-puluh tahun ketiganya hidup bersama, ini kali pertama chanyeol mengungkapkan ketertarikannya pada seseorang. Hidupnya biasanya hanya di penuhi ambisi yang sengaja sang ibu tanamkan sejak kecil, tapi kali ini ternyata sang tuan muda memiliki ambisi lain, dan mengejutkan, ternyata chanyeol menjatuhkan pilihannya pada submisif. Bocah pula.
"Kau menyukainya?" Tanya Jong In setelah cukup lama memperhatikan tuan mudanya terus memandangi baekhyun.
"Apa kau percaya jika kubilang tidak?"
"Tentu saja tidak, matamu menjelaskan semuanya, tuan muda."
Chanyeol menatap Jong In tak suka.
"Aku hanya penasaran."
Si tuan muda masih menyangkal mati-matian, padahal kenyataannya gelenyar aneh itu terus menganggunya bahkan di pertemuan pertama.
"Apa yang membuat mu begitu penasaran? Aku bahkan tahu jika dia masih bocah dalam sekali lihat." Sehun ikut bicara.
"Senyumnya, matanya."
"Oh lihat, sepertinya akan ada budak cinta di masa depan." Ledek Sehun.
Jong In hanya menggeleng pelan mendengar ucapan dari sepupu tuan mudanya. Jika Sehun terkesan meremehkan perasaan chanyeol, maka ia sebaliknya lebih paham. Respon yang ia berikan mungkin hampir sama, tapi di dalam lubuk hatinya ia merasa senang saat tuan mudanya memilki ketertarikan pada seseorang. Awalnya ia sedikit khawatir sebab chanyeol selalu bersikap dingin hampir pada semua orang, kecuali padanya dan Sehun. Pada Tiffany pun sama, padahal semua orang juga tahu perempuan itu adalah ibunya sendiri. Bukannya tidak sopan, karena didikan yang keras sejak kecil mempengaruhi segala tabiat tuan mudanya itu menjadi sosok yang dingin dan terkesan acuh pada orang-orang di sekitarnya.
Tapi untuk pertama kalinya dalam 25 tahun, Jong In melihat mata tuan mudanya terus menatap lekat sosok manis yang tempo hari bahkan melukai tangannya. Lucunya, plester bergambar strawberry itu bahkan masih di pakai hingga kini.
Yang benar saja! Orang sedingin Park Chanyeol mau memakai plaster dengan gambar menggelikannya begitu? Ia saja tidak akan mau!
"Perintahkan seseorang untuk terus mengawasi baekhyun selama disini. Pastikan jangan ada satupun yang terlewat." Perintah chanyeol entah pada siapa.
Jong In dan Sehun mengangguk patuh. Mana berani mereka menentang keinginan tuan mudanya.
"Kita akan bertemu client setengah jam lagi Yeol, transaksi akan di lakukan di tempat biasa. Kau sudah tahu apa yang harus kita lakukan bukan? Orang ini sedikit menyebalkan. Dia salah satu petinggi Yakuza." Sehun berbicara, memberi laporan kegiatan ketiganya beberapa saat lagi.
"Kita bertransaksi dengan orang Jepang tapi harus jauh-jauh ke Hawai. Menyebalkan!"
"Kau tahu bagaimana aturan mainnya, Kim Jong In. Kita di larang menginjakkan kaki di negeri itu. Sudah begitu aturannya sejak dulu."
Chanyeol diam enggan menanggapi, sejujurnya transaksi ini cukup berbahaya sebab berhubungan dengan Yakuza sesungguhnya bukan gagasan bagus. Tapi jumlah uang yang di berikan juga bukan main besarnya, Triad memiliki barang langka yang tak di miliki oleh kelompok manapun, dan Yakuza membutuhkannya. Semua orang yang bekerja di lingkungan bawah tanah tahu jika kelompok mafia negeri sakura itu tidak pernah memiliki hubungan yang baik dengan kelompok lain yang berasal dari daratan China, sudah seperti itu aturannya sejak dulu.
Tapi bisnis tetaplah bisnis, tujuan utamanya adalah uang. Beberapa petinggi Yakuza membutuhkan barang itu hingga akhirnya mereka memutuskan untuk bertransaksi di negeri orang.
Ganja kualitas terbaik di dunia, serta heroin kelas satu. Hanya Triad yang memiliki barang itu, petinggi Yakuza beralasan membelinya dari tangan kedua di Hawai. Itu sebabnya chanyeol harus menaiki pesawat komersil, bukannya jet pribadi agar keberangkatan serta kedatangannya tak menimbulkan banyak kecurigaan. Ketiganya bahkan pergi tanpa pengawalan dan barang yang di maksud sudah berangkat lebih dulu sebelum sang tuan muda sampai di Hawai.
Chanyeol kembali memaku tatapannya pada sosok yang sejak tadi tengah asik bermain di pantai sampai tiba-tiba seorang perempuan datang menghampirinya, memberikan minuman dan Baekhyun menerimanya dengan senyum yang kelewat cerah.
Sebentar, kenapa ia tak menyukai pemandangan ini? Melihat baekhyun berinteraksi dengan wanita itu tiba-tiba hatinya bergemuruh, bagaimana kalau ternyata baekhyun itu straight?
Bodoh! Tidak ada dominan yang secantik baekhyun! Tapi hatinya tetap tak suka.
"Jong In, pastikan setelah semua pekerjaan selesai aku bisa menemuinya." Ucapnya final sebelum beranjak dan menemui client maha pentingnya.
Tbc.
Ada yang udh pernah nonton filmnya blm? Krn jujur aku nonton versi ringkasan yg tanpa dialog gt lo. Jd aku bener2 gak tau apa yg sebenernya terjadi sama mereka di film itu. Aku tertarik nulis ini cm krn adegan di awal yg aku anggap lucu aja gt pas di pesawat itu. Meskipun secara garis besar paham, tp konfliknya aku ga begitu ngerti.
Jangan lupa untuk selalu vote dan komen ya 😘💕
Terimakasih sudah mampir. maklumi klo ada typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
WATER & FIRE ( The Diorama )
FanfictionBxB area 🔞 CHANBAEK Baixian, kembali setelah 10 tahun lamanya dan mendapati banyak hal yang kemudian membuatnya terlibat dengan salah satu keluarga paling berpengaruh dan terpandang di Korea Selatan. SEASON 1 & SEASON 2 dalam satu buku. Chanbaek...