7.If (s2)

1.5K 214 26
                                    

"Jika mimpi itu benar, maka yang terjadi selanjutnya adalah kematian. Entah kau atau diriku. Relakan salah satu, Sehun Park."

DOR!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DOR!

"Sehun-ah!"

Tubuhnya seolah baru saja di tarik dari sebuah lubang hitam nan gelap, dalam tak berujung hingga sepanjang ia jatuh, Baixian tidak menemukan dimana dasar jurang itu berada. Hanya jatuh dan terombang-ambing dalam pekatnya kegelapan yang kian menelan seluruh tubuhnya.

Hingga....

Seseorang mengulurkan tangan dan berhasil membawanya menjauh, menemukan setitik cahaya, memberikan rasa tenang dan membangunkannya dari mimpi panjang.

"Hei, ada apa?"

Kesadarannya perlahan kembali saat suara berat menyapa indera pendengarannya. Ada sosok lain yang baru Baixian sadari, seseorang yang kini tengah menatapnya dalam.

"Kau bermimpi buruk lagi?"

Sepertinya Chanyeol tahu jika ia kerap di hantui mimpi buruk selepas melakukan pekerjaan di Indonesia. Semenjak keduanya hidup bersama, laki-laki itu pasti sering melihat Baixian selalu resah dalam tidurnya.

"A..aku masih hidup?" Tanya Baixian entah pada siapa sebab tidak sedikitpun irisnya menatap Chanyeol meski laki-laki itu tepat di sampingnya.

"Kau ada disini, bersamaku. Itu artinya kau masih hidup."

Terlihat Baixian menarik nafasnya lega. Mimpi itu benar-benar terasa nyata sampai menarik bernafas saja ia hampir lupa.

Jurang gelap itu.
Hawa dingin itu.

Tenggorokannya kembali tercekat, rasanya kembali di hempas pada ingatan yang sejujurnya ia lupa. Bayangannya terasa nyata tapi ia tidak yakin pernah mengalaminya.

"Ada apa dengan Sehun?"

"Huh?"

"Kau meneriakkan nama Sehun tadi."

"Aku? Memanggil Sehun?"

"Hm."

Ia bahkan tidak ingat kenapa nama Sehun yang di sebut padahal sepanjang mimpinya, hanya kegelapan yang ia rasakan. Tidak melihat siapapun atau merasakan sosok lain selain pekatnya udara yang mencekiknya di setiap detik.

"A..aku tidak tau."

Di waktu-waktu tertentu, mimpi itu kadang datang. Hanya terjatuh pada jurang dalam, dan tidak pernah menyentuh titik dasar seberapa lama pun Baixian bermimpi. Setiap kali terbangun, ia selalu menyebutkan satu nama yang sejujurnya Baixian tidak ingat kenapa ia selalu menyebut nama itu. Setelah melakukan misinya di Indonesia, Baixian sering resah dalam tidurnya, bermimpi tidak jelas lalu terbangun dengan keadaan yang sama.

"Baixian."

"Hm."

"Ada apa?"

"Nope."

WATER & FIRE ( The Diorama ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang