6.Never Really Go

2.6K 432 21
                                    

Dua tahun kemudian.....

"Ini yang anda minta tuan muda."

"Hm. Terimakasih. Kau boleh keluar."

Chanyeol membuka map coklat yang di berikan salah satu anak buahnya, melihat lembar demi lembar foto yang selalu rutin ia minta setiap bulannya sejak 2 tahun yang lalu. Raut wajahnya tetap datar, sejujurnya ia sangat menyukai setiap foto yang baru saja ia dapatkan. Tapi sulit rasanya bersabar melihat sosok yang kini tengah ia pandangi tengah tersenyum bersama pria lain. Senyum favoritnya, sejak dulu. Rasanya tidak pernah rela jika ia harus berbagi. Tapi ia bisa apa selain menunggu?

Dua tahun lalu ia membantah dengan keras perasaannya sendiri, hingga memutuskan untuk pergi. Ada banyak pertimbangan, ada banyak yang harus di kesampingkan saat itu. Chanyeol memilih untuk berhenti sebelum semuanya kian rumit, tapi nyatanya tidak semudah itu. Jika dulu ia meremehkan cinta pada pandangan pertama, maka kini ia terkena karma. Tidak pernah satu hari pun ia berhasil melupakan senyum teduh itu, tidak pernah sekalipun ia lupa tentang bagaimana suara lembut itu saat menyapanya, dulu. Mirisnya, chanyeol bahkan tidak tahu bagaimana seseorang yang ia rindukan setengah mati itu masih ingat padanya atau tidak. Sejak itu ia memutuskan untuk kembali terjerumus pada rasa yang membuatnya tak nyama pada awalnya, yang membuatnya selalu hilang fokus, yang membuatnya melakukan banyak hal hingga hari ini. Termasuk membuntuti orang itu setiap saat.

Byun Baekhyun, membuatnya betulan jadi penguntit kelas teri. Bukan bisnis besar yang harus ia urusi, melainkan perasaan picisan yang terkadang membuatnya begitu kerepotan.

Cinta.

"Apa ini saatnya kita bertemu lagi?"

Gumamnya pada diri sendiri. Kesabarannya mulai habis manakala senyum itu baekhyun selalu tebar pada siapapun yang ia temui. Anak itu kini menjadi mahasiswa di salah satu universitas kenamaan Korea Selatan. Baekhyun terlihat semakin mempesona seiring bertambahnya usia. Bahkan anak itu kini sudah jadi primadona, bagaimana tidak? Tidak ada laki-laki secantik baekhyun. Pembawaannya yang selalu ramah membuat siapapun menaruh hati. Chanyeol begitu mengutuk sifat baekhyun yang satu itu. Ia berharap baekhyun memiliki sedikit saja sifat angkuh, dengan fisiknya yang seperti itu semua orang pasti tetap akan menyukainya meskipun ia menjadi sedikit arogan.

Tapi chanyeol harus membuang jauh-jauh harapan itu. Baekhyun itu betulan sosok malaikat baik hati, berbanding terbalik dengan dirinya dalam banyak hal. Ia kembali bertanya-tanya, apakah mereka bisa cocok satu sama lain?

Mereka terlihat seperti air dan api jika kelak benar-benar bersanding.

Tapi bukankah dunia memang seperti itu? Dua sisi selalu bersebrangan, selalu bertolak belakang. Itulah kenapa air di ciptakan, untuk meredam ganasnya amukan api. Untuk mendinginkan panasnya kobaran.

Chanyeol mengusap lembar demi lembar foto, sejujurnya ia sangat rindu. Tapi pekerjaan begitu membelenggu, tapi rasanya kali ini ia ingin sedikit mengalah, melonggarkan peraturan yang ia terapkan pada dirinya sendiri, berkata bahwa tidak apa-apa jika ingin melihat Baekhyun secara langsung, tidak apa-apa jika ia sedikit memberi hatinya obat rindu yang selama ini ia belenggu.

"Tunggu aku."


______________________________________________

______________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WATER & FIRE ( The Diorama ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang