{15}SAKIT

924 46 0
                                    

Happy reading....

Aldi memutari mobilnya untuk gadis yang berangkat bersamanya hari ini,siapa lagi kalau bukan Dhea.

Dhea keluar dari mobil,matanya menangkap sosok Fahri dan Taki yang melihatnya ke arahnya,tapi Dhea tidak memperdulikan itu,toh Dhea juga tidak punya urusan dengan mereka.

Dhea berjalan menuju kelas beriringan dengan Aldi,karna Aldi akan mengantar Dhea hingga kelas.

Saat sampai di kelas,Aldi melihat keberadaan Fika,jadi Aldi menghampiri Fika.

"Dhe!!!Lo masuk sekolah?bukannya Lo belum sembuh ya"heboh Fika sambil berlari ke arah Dhea dan membolak-balik tubuh Dhea.

"Udah baikan"jawab Dhea datar.

Fika berdecik,ia tak habis fikir mengapa ada manusia sedingin Dhea,Fika kira itu hanya ada di wattpad saja,huh!

"Ka,jagain Dhea ya,jangan sampe dia makan sembarangan,dia belum sembuh total"ujar Aldi.

Fika mengangguk dengan pose hormat.

"Yaudah,kalo gitu gue ke kelas gue ya"Aldi mengusap pucuk kepala Dhea setelah itu kembali ke kelasnya,tentu adegan itu di lihat oleh beberapa teman kelas Dhea termasuk Fahri dan Taki yang berada di ambang pintu.

Fahri dan Taki menghampiri Dhea.

"Pagi Dhea,Fika"sapa Fahri sebagai pembuka.

"Pagi"balas Fika,Dhea hanya mendeham sebagai sebuah jawaban.

"Em...Dhe,Lo udah sembuh?"tanya Fahri lagi.

Dhea mengangguk.

"Lo deket ya sama Aldi?"tanya Taki.

Dhea mengangguk,lagi.

Kedua cowok itu menelan ludah,ternyata Dhea lebih dingin dari pada Randa,cape juga bicara kalo di angguki doang.

"Dhe,lo-"

Drttt....drt.....

Fahri merogoh saku celananya dan mengeluarkan benda persegi panjang itu,ia menggeser ke logo hijau untuk menjawab panggilan dari si penelfon.

"Ape?! pagi-pagi astaghfirullah"celetuk Fahri pada seorang di sebelah sana.

"........."

"Eh,anjir!Lo serius?bahaya dong!"

"........"

"Kalian di situ aja dulu,nanti gue sama Taki nyusul,bentar lagi"

"........"

"Iye,bawel banget kayak emak-emak hilang tuparware aje Lo"

Fahri mematikan sambungan telfonnya dan menatap Taki juga Dhea secara bergantian.

Fahri menepuk pundak Taki pelan "Arkan sakit"ujarnya.

"Kok bisa?!"seru Taki.

"Ya gue mana tau!kan gue sama Lo berangkat sekolah tadi,anak inti udah pada di rumah Arkan,tinggal kita bedua doang nih, Randa Randi lagi otw"

"Jadi gimana nih kita?"

"Ya ke sana lah bego!capek gue lama-lama sama Lo"

Taki menggaruk tengkuknya yang tak gatal "bukan ape ye,yang jadi masalah adalah Lo tau kan kalo si Arkan sakit gimana?"

Fahri mengangguk.

"Nah itu dia,siapkan mental dulu nih kita,kalo gak jadi samsak ya jadi babu"

Sekarang giliran Dhea dan Fika yang bingung dengan cowok di depan mereka itu,masa jenguk Arkan sakit aja harus siapin mental,kan anehh!

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang