{22}jealous?

696 32 2
                                    

Happy reading.....

Seharian ini gadis itu terus di dalam kamar,rasanya sangat membosankan,mood nya sedang tidak baik,entah apa yang menyebabkan itu semua,rasanya Dhea ingin menangis tapi ia tak tau apa penyebabnya.

Gadis itu meminum sekaleng softdrink hingga tinggal setengah dan lanjut membaca bukunya,bukan membaca sih lebih tepatnya hanya membolak-balik halamannya saja.

Tok...tok...tok...

"Kak,gak makan?"terdengar suara Noval berada di luar kamarnya.

Dhea menaruh novelnya dan bergegas membuka pintu.

"Kakak enggak turun buat makan?tadi siang juga enggak makan kan?"tanya Noval saat Dhea membuka pintunya.

"Dhe gak laper,yah"

"Loh,kok gak laper sih,kalo kamu gak makan nanti kamu sakit,mau?ayah gak mau kamu sakit apalagi sampe amandel kamu kumat"jelas Noval.

"Dhe gak papa"

"Kakak lagi ada masalah ya?sini cerita sama ayah,kalo ayah bisa bantu ayah janji bakal bantu kakak"

Dhea menggeleng kecil "makasih,yah. Tapi Dhe gak papa,Dhe masuk lagi dulu"

Setelah Noval mengangguk gadis itu segera masuk lagi kedalam kamarnya tak lupa pula ia mengunci pintu itu,tentu saja ia merasa bersalah pada ayahnya,tapi percayalah Dhea memang sedang tak mau di ganggu oleh siapapun.

Gadis itu kembali duduk bersandar di atas kasur king size miliknya,untuk kesekian kali Dhea menghela nafas berat,sangat berat.

Dhea mengambil lagi novel tadi sebagai alat menyibukkan dari tapi tak bisa di pungkiri bahwa hatinya tak sama sekali tertuju pada cetakan itu.

Dhea kembali menghela nafas jengah.

Tok...tok...tok...

"Kakak!"

"Kak Dhe!"

"Kakak!"

"Ini Ken"

"Ini Kenzi kak"

Dhea yang geram langsung membuka pintunya bahkan saat Kenzi masih asik-asik menggedor pintu itu,dan saat melihat ekspresi wajah datar kakaknya,Kenzi hanya bisa cengengesan tak jelas.

Dhea menatap Kenzi seolah bertanya 'kenapa?'

Anak kecil itu spontan menunjuk ruangan bawah lalu mengangkat tinggi-tinggi tangan kirinya yang memegang robot,dan setahu Dhea Kenzi tak pernah punya robot modelan seperti itu.

"Apa?"tanya Dhea karna tak mendapat kejelasan dari Kenzi.

"Kak Arkan,dibawah"ujarnya dengan senyum senang "ini kak Arkan yang kasih"lanjutnya sambil menunjuki lagi robot tadi.

Dhea memutar bola matanya malas.

"Bilangin kak Dhe udah tidur"

"Kakak nyuruh Kenzi bohong?nanti tuhan gak marah?kalo tuhan marah terus nanti tuhan gak mau kasih Kenzi kebahagiaan lagi gimana?"

Jawaban Kenzi sukses membuat Dhea menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Maksudnya bukan gitu" Dhea mensejajarkan tingginya dengan Kenzi "kakak tadi emang udah tidur,tapi karna Kenzi Dateng jadi kakak kebangun"dustanya.

Kenzi manggut-manggut paham "okeh,nanti Kenzi bilang kalo kak Dhe udah tidur,tapi udah bangun bentar abis itu tidur lagi"

Dhea menggeleng cepat "jangan gitu,bilang aja kak Dhe nya udah tidur ya"

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang