{3}PDKT

1.4K 64 0
                                    

Happy reading...

Bel masuk sudah berbunyi sekitar 2 menit yang lalu tapi Dhea dkk dan Arkan dkk sudah ada kelas,entah apa yang membuat mereka cepat memasuki kelas kali ini,biasanya juga bolos.

Tengah asik-asik bercerita tiba-tiba seseorang berdiri di depan kelas mereka dengan nafas yang terengah-engah.

"Eh,bro.ada apa?"tanya Randi di tempatnya.

"Jam 3,ditempat biasa,kali ini pasukan lumayan banyak"ujar cowok yang ada di pintu itu.

"Pulang sekolah langsung kumpul di markas"cowok itu mengangguk mendengar penuturan Arkan setelah itu pergi.

Percakapan itu pun secara tidak langsung di dengar oleh Dhea,jujur ia tidak suka dengan cowok yang suka tawuran.

"Oi,gak mau pdkt Lo?"tanya Randa.

Arkan hanya menjawabnya dengan kekehan kecil.

"Gue tertarik sama Meisya"ujar Randa lagi.

Ke 7 cowok itu kaget,Randi langsung mengecek suhu tubuh kembarannya yang ternyata normal-normal saja.

"Kesambet apaan Lo bang?"tanya Randi.

"Lo bisa jatuh cinta jugak?"tanya Candra tak percaya.

"Demi apa nih?"ucap Fahri.

"Lo ga homo?!"seru Taki.

Sontak Randa menatap Taki tajam hingga cowok itu langsung bersembunyi di balik bahu Arga.

"Doyan banget nyari masalah sih"ujar Arga sambil menggelengkan kepalanya.

"Sleding aja Ran kepalanya,atau mau gue bantu?"kompor Reyhan.

"Bangke,Lo!"umpat Taki kesal, saat Randa sedang mengintimidasi nya bisa-bisa Reyhan malah mengompori cowok es itu,kali meledak kan bahaya.

Randa mengeluarkan handphone nya "gue klaim dia punya gue"ujar Randa yang lagi-lagi membuat mereka kaget setengah mati.

"Randi,kembaran Lo gak homo ternyata"seru Arkan yang sedikit setuju dengan pernyataan Taki barusan.

Randa bangkit dari duduk nya dan mendekati meja Meisya,sedangkan Arkan dan yang lain sedang memperhatikan gerak-gerik Randa.

Mereka melihat Meisya yang bingung dengan kedatangan Randa,namun langsung menerima hp Randa dan mengetikkan sesuatu dan Arkan menebak itu adalah wa nya.

Randa kembali ke tempat duduknya dengan bangga.

"Nanti kita makan-makan kan,bang?" Randi tersenyum lebar ke arah abangnya.

Sedangkan yang lainnya masi di buat kaget dengan sifat Randa yang mulai mencair.

°°°°°°

"Gue udah bilang sama Lo jangan pernah berharap Lo bisa ketemu sama Zela lagi"peringat Arkan untuk kesekian kalinya.

Mereka sudah berada di jalan belakang sekolah yang tak banyak dilewati oleh orang karna itu adalah jalan untuk menuju pemakaman.

Arkan dkk sudah bersiap dengan semua alat dan mental mereka,begitu juga anggota ARTASA lainnya.

"Lo gak usah licik,gue bisa jelasin semuanya,sayangnya Lo gak butuh penjelasan gue,dan kalo suatu saat gue bisa ketemu sama Zela,maka Lo akan ngerasain hal yang gue rasain sekarang"ujar Aldi dengan seringai liciknya.

"BACOT ANJING!!!SERANG!!!" perlawanan kedua kelompok itu di mulai,sebelumnya kedua Genk ini sangat lah di segani oleh banyak orang,dulu TORPEDO dan ARTASA adalah 2 Genk yang sering membatu kalangan masyarakat,meski sekarang mereka juga masih membantu tapi kini mereka bermusuhan,sehingga membuat genk-genk lain sangat gencar untuk menghancurkan mereka.

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang