{36}diri Selia yang sebenarnya

299 25 1
                                    

Jangan lupa penuhin setiap paragraf dengan komentar kalian!!!

⚠️Ada sedikit kekerasan dan adegan 18+⚠️

Happy reading



Gadis itu sudah siap dengan seragam wajib sekolahnya,memang sekolah Delvino itu memiliki seragam wajib yang di pakai setiap hari Kamis seperti saat ini.

Meski itu bukan seragamnya tapi seragam itu sangat pas di tubuh Zela,seragam itu milik Dhea tapi pada saat memasuki kelas 12 Dhea membeli lagi seragam wajib jadi dia punya 3 seragam wajib Delvino dan sekarang Dhea meminjamkan salah satunya untuk Zela.

"Zel,udah siap?" Seorang gadis menatapnya dengan senyuman kecil,tapi Zela maklum karna memang Dhea sangat jarang tersenyum.

"Udah kak" Zela mengambil ranselnya yang ia taruh di atas kasur dan langsung menghampiri Dhea.

"Ayo makan"

"Yuk kak"

Setelah itu keduanya menuju ruangan makan untuk sarapan,sarapan pagi itu berlangsung baik, Zela mendapatkan perlakuan hangat dari Melia dan Noval apalagi Kenzi yang begitu senang mendapatkan teman baru.

Setelah 16 tahun hidup akhirnya Zela tau apa itu kekeluargaan saat ia bertemu dengan keluarga Dhea.

Zela tau artinya kehangatan,Zela tau bahwa sebenarnya bahagian itu sungguh sederhana, Zela tau artinya di perlakukan adil dengan saudara lainnya, Zela tau bahwa anak laki-laki atau perempuan tidak menjadi penyebab seorang anak harus di kucilkan.

Ke 5 orang itu yaitu Zela,Dhea,Kenzi,Noval dan Melia larut dalam candaan dan obrolan ringan hingga mereka tak sadar sudah menyelesaikan sarapan.

"Dhea,ini hari pertama Zela masuk sekolah setelah sembuh,kamu jagain dia ya,soalnya ayah liat dia belum sepenuhnya pulih" ujar Noval.

"Iya,yah"jawab Dhea singkat.

"Kalian berangkat bareng atau mau di antar sama mang Uun?"tanya Melia.

"Dhea berangkat sendiri aja,Zela sama Ken diantar mang Uun,nanti pas pulang Zela biar sama Dhe aja" ujar Dhea, sebenarnya ada yang harus ia lakukan tanpa di ketahui oleh keluarganya dan Aldi.

"Loh?kenapa Zela gak sama kamu aja?kan kalian satu sekolah?" Noval bingung.

"Ayah,mungkin kakak punya urusan pribadi,biarin aja,dia kan juga punya privasi" bela Melia.

Dhea diam tidak bergeming,sampai sekarang ia masih bingung apakah Melia benar-benar tulus padanya atau hanya sekedar pencitraan agar di terima oleh Dhea.

"Kalo gitu Dhea berangkat" Dhea menyalami Noval dan Melia lalu bergegas pergi dari sana.

Noval yang tak enak dengan sikap Dhea langsung tersenyum sumringah untuk mencair kan suasana "duh maaf ya nak Zela,Dhea memang begitu orangnya jangan di ambil hati" ujar Noval.

"Zela gak kenapa-napa kok,Yah,kan Zela juga tau sikap kak Dhea gimana" Zela membalas senyuman Noval tak kalah hangat.

••••

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang