{6}ALDI

1.2K 59 3
                                    

Happy reading....

"Dadah kak Arkan"Kenzi melambaikan tangannya pada Arkan dan Fahri.

Setelah mengantarkan Dhea dan Kenzi mereka kembali ke markas,tapi sebelum itu Kenzi juga sempat berterimakasih kok.

Kenzi menggandeng tangan Dhea untuk masuk ke dalam "kak,kak Arkan ganteng ya,kalo nanti udah besar Kenzi mau jadi kayak kak Arkan,pasti cewek di kelas Kenzi pada makin rame yang suka Kenzi"Kenzi menampilkan deretan giginya pada Dhea,Dhea sangat kaget mendengar ucapan Kenzi karna ini kali pertama Kenzi membahas perempuan apalagi rencananya untuk menjadi fak boy.

"Emang ada yang suka sama Ken?"

Kenzi menarik tangannya dari genggaman Dhea dan membenarkan rambutnya "banyak,sampe Kenzi di suruh duduk sama Bima biar anak cewek gak rebutan duduk sama Ken"jawabnya bangga.

Dhea akui Ken memang tampan,bahkan pesona Ken sangatlah mengesankan,pantas saja jika banyak cewek yang suka sama dia,tapi kan sekarang umurnya masih terlalu kecil untuk memikirkan itu.

Ken berhenti di pintu dan melihat ke arah Dhea "jadi orang ganteng enak ya,pasti banyak cewek yang ngasih kak Arkan makanan,kayak Ken"ujarnya lalu melenggang masuk.

Dhea terdiam mendengar penuturan adiknya ini. Siapa yang berani merasuki otak polos Ken?

••••••

Cowok itu masuk kedalam markasnya,memang jam pulang sekolah adalah saat-saat di mana markas ARTASA di penuhi oleh para anggota yang berasal dari sekolah mana saja.

Arkan mengambil sebotol softdrink dan meneguknya,Arkan duduk di kursi kebanggaannya,kursi yang memang di siapkan untuk ketua yang letaknya di tempat yang sedikit lebih tinggi,dan berada di tengah-tengah,belum lagi bentuknya yang sedikit berbeda dan ukurannya 2×lipat di banding kursi yang lain, sandarannya pun lebih tinggi dari pada kepala,makanya itu kursinya terlihat megah.

"Lagi ada yang kasmaran gak sih,Ga"sindir Candra sambil memainkan catur bersama Arga.

"Can,jangan sampe ni kaleng melayang ya"sahut Arkan yang merasa tersindir.

Candra menanggapinya dengan acuh.

"Btw,tadi  sih di suruh mampir,cuma Arkan nolak"jawab Fahri yang baru saja kembali dari dapur dengan semangkuk mie rebus di tangannya.

"Dih,malu-malu anjing Lo pasti"celetuk Arga.

"Wihhh....ada yang baru pulang nganterin doi ini"Reyhan datang dari arah dapur dan menepuk bahu Arkan.

"Apaan sih Lo pada,ga jelas banget"risih Arkan.

"Gimana bro?lancar?"goda Randi yang ikut-ikutan.

"Lancar lah masa enggak"jawab Taki dari dapur,juga. Maklum lah baru pulang sekolah jadi mereka lapar.

"Udah,salting tuh dia"semua anggota ARTASA melihat Arkan yang sedang memendam kekesalannya, jarang-jarang kan mereka bisa menggoda ketuanya,emang perkataan Randa gak pernah meleset.

••••••

Pagi ini Arkan bersekolah seperti biasanya,telat seperti biasanya juga,bedanya Arkan berangkat menggunakan mobil Dhea,karna semalam montir mengantarkan mobil Dhea ke rumah Arkan,jadi Arkan harus membawanya ke sekolah untuk mengembalikan pada Dhea.

Soal pulang sekolah nanti Arkan akan nebeng kepada teman-temannya saja.

Arkan melajukan mobilnya membelah kota di pagi hari.hmmmm sejauh ini mobil Dhea sangat lah nyaman untuk di pakai,aroma kopi di dalam mobil itu membuat Arkan tenang,apa Dhea suka kopi?bisa jadi kan,buktinya saja Dhea memakai kopi untuk pewangi mobilnya.

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang