{34} kemana Arkan yang dulu?

279 26 10
                                    

Happy reading!



Cowok itu memegang kepalanya yang terasa berat,dapat di rasakan bahwa kepalanya sedang terbalut dengan kain kasa sekarang,tapi ia tidak terlalu memperdulikan itu karna ada hal yang lebih menimbulkan tanda tanya di kepalanya yaitu Aldo.

Bagaimana bisa Aldo mengetahui dirinya di markas ARTASA tadi?

Mengapa Aldo menyelamatkannya?

Mengapa Aldo tidak langsung membunuhnya?

Mengapa Aldo sangat tampak baik?

Apa yang sebenarnya Aldo rencanakan?

Dan kemana Aldo sekarang?

Apa Aldo juga mengetahui keberadaan Zela?

Akhhhh...semua pertanyaan itu membuat kepala Aldi semakin sakit,ia meringis saat kesulitan untuk duduk,namun tak lama sebuah tangan membantunya.

Aldi sedikit tersentak saat mengetahui orang itu adalah Aldo.

"A-abang..."

"Gak punya mulut buat minta tolong?" Ujar Aldo dingin,tatapannya pun dingin,ralat sangat dingin.

Aldi menatap kembaran nya dengan lirih, bagaimana pun Aldo sudah membantunya "makasih,bang" ujar Aldi.

Aldo menaikkan sebelah alisnya lalu membuang muka acuh.

"Makan" titah Aldo tak terbantahkan,ia membuka bubur yang tadi ia beli dan menyerahkan kepada Aldi.

Aldi yang hendak mengambil pun sedikit kesulitan karna tangannya nyeri di beberapa bagian,melihat itu Aldo memutar bola matanya malas.

"Selalu merepotkan" Aldo bergumam,dengan malas Aldo pun menyuapi Aldi,Aldi tidak menolak sama sekali bahkan ia tersenyum kecil melihat abangnya yang sangat perhatian meski sedikit dingin.

Aldi menghabiskan setengah bubur itu,merasa perutnya sudah penuh Aldi membungkam mulutnya yang masih mengunyah sedikit bubur saat Aldo hendak menyuapi nya lagi "kenyang,bang Al"keluh nya.

"Kenapa banyak tingkah,sedikit lagi" mau tidak mau Aldi harus membuka mulutnya,setelah suapan itu Aldo membuka sebotol air mineral dan memberikannya kepada Aldi.

Sementara Aldi minum,Aldo menyiapkan beberapa obat yang tadi di berikan dokter untuk Aldi.

"Jangan banyak tingkah,minum obat ini,jangan cuma bisa minum obat tidur"Aldo memberikan obat yang tadi ia siapkan kepada Aldi,Aldo mengatakan begitu karna ia tau Aldi akan menolak untuk minum obat dengan dalih tidak bisa menelannya.

"Bang Al tau dari mana kalo-"

"Cepat minum" potong Aldo.

Tak mau abangnya marah,Aldi langsung memasukkan semua pil itu ke mulutnya dan mendorong dengan air.

"Kabari bunda,bunda belum tau"

"Tangan aku masih sakit,bisa Abang aja?"

Aldo menghembuskan nafas jengah,membuka ponselnya dan mengotak-atik sebantar lalu meletakkannya di telinga.

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang