{14}KACAU

882 50 0
                                    

Happy reading.....

Sudah 2 hari sejak Dhea masuk rumah sakit dan itu adalah pertemuan terakhir Arkan dan gadis dingin itu.

Sekarang entah apa yang membuatnya terus mengingat Dhea,bahkan sudah 3 kali dalam 2 hari ini Dhea memasuki mimpinya.

Sekarang Arkan sedang berada di kantin bersama dengan para inti ARTASA untuk mengisi perut setelah proses belajar mengajar tadi.

Di saat yang lain sibuk bercerita dan menikmati makanannya,Arkan malah melamun sambil mengaduk-aduk es jeruk yang tak kunjung di minum itu,dan itu semua tak luput dari pengawasan Randa.

Randa menepuk kecil bahu Arkan tapi cowok itu malah tersentak kaget.

"Ngelamun mulu,Arga ngajak Lo bicara noh"ujar Randa.

Arkan menatap Arga dengan tatapan bertanya "kenapa?kenapa?gimana?"

Mereka menatap aneh Arkan yang tampak aneh.

"Mikirin Dhea Lo ya?"tanya Candra.

"Ha?e-enggak"elak Arkan.

"Kayaknya Lo harus les bohong dulu deh"komentar Randi.

"Apaan sih kalian,jadi tadi Lo ngomong apa,Ga?"Arkan mengalihkan topik.

"Lupa gue,Lo sih kebanyakan bengong"sahut Arga.

Arkan menghela nafas,tak sengaja matanya menatap sosok Aldi yang baru saja memasuki kantin,segera Arkan menghampiri cowok itu.

Arkan menahan jalan Aldi dan ke 3 temannya"Ada hubungan apa Lo sama Dhea"

"Penting buat Lo?"jawab Aldi meremehkan.

"Jawab pertanyaan gue,bangsat!"Arkan mulai meninggikan suaranya.

Melihat itu Randa segera menyuruh agar Fahri dan Taki menghampiri Arkan agar cowok itu tidak kalap.

"Kalo gue gak mau Lo bisa apa?!"jawab Aldi tak kalah tinggi.

"Anjing!"

Bugh.....

Kempalan tangan Arkan mendarat tepat di pipi Aldi,bukan nya meringis Aldi malah menyeringai.

"Kayaknya Lo sensi banget soal Dhea,kenapa?Lo suka sama dia?"sinis Aldi sambil memegang sudut bibirnya yang berdarah.

"Gausah banyak bacot deh Lo"

Aldi kembali menyeringai,ia maju selangkah mendekati Arkan dan berkata "jangan sampe Dhea jadi umpan selanjutnya"

"L-"

Fahri dan Taki datang langsung menahan Arkan agar tak membogem Aldi.

Aldi berjalan melewati Kelan dengan tersenyum miris dan memegangi sudut bibirnya,tapi sebelum itu Aldi menabrak bahu Arkan hingga cowok itu sedikit terhitung kebelakang.

"Sialan!"umpat Arkan.

Fahri segera menarik Arkan untuk kembali ke meja mereka.

"Ngomong apa si Aldi sampe Lo emosi begitu"tanya Reyhan.

Brak!

"Tau ah"setelah menggebrak meja Arkan bangkit lagi dan pergi dari sana,kemana perginya?entahlah Arkan tak mengatakan apapun.

•••••

"Ini karna kau terlalu sibuk dengan lelaki itu"

"Aku? kau juga sangat sibuk dengan jalang itu!"

"Tapi kau melupakan tugas mu sebagai sekretaris,dasar istri tidak tau diri!"

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang