{37}penyesalan

310 24 2
                                    

Happy reading!!!




"Arkan,saya dengar keadaan ARTASA tidak dalam baik-baik saja,benar?"

Cowok itu terdiam sejenak sebelum akhirnya mengangguk, mengahadap lelaki paruh baya yang sebelumnya pernah menjadi ketua artasa bukan lah hal yang mudah,apalagi sekarang beliau adalah pemimpin Genk artasa yang dimana Genk itu diketuai oleh Arkan.

"Kamu tau Arkan,Randa dan Randi bukan anak pengadu,dari sekian banyak pengaduan mengenai ARTASA hanya ini yang berasal dari Randa,kamu tau artinya apa?" Lelaki paruh baya itu menatap Arkan lekat,sebisa mungkin Arkan menetralkan gugup di jantungnya karna ia merasa sedang di intimidasi oleh Ronald-papanya Randa dan Randi.

Mengenai pertanyaan Ronald,Arkan diam bergeming.

"Jangan sampai kecerobohan mu menghancurkan ARTASA,Arkan. Kamu tau kalau Artasa ini tidak hanya sebatas perkumpulan remaja yang melindungi perkumpulannya, Artasa ini keluarga,Artasa ini jalan keluar, Artasa ini saling percaya, dan yang paling penting Artasa ini tidak sendiri dan tidak saling membenci"

"Arkan,apa mutu Artasa?"

"Pantang pulang sebelum musuh tumbang" jawab Arkan.

"Berapa banyak musuh yang sudah kamu buat tumbang?"

Arkan menimang "tidak terhitung, om"jawabnya kemudian.

"Berapa banyak kemenangan yang telah kalian capai selama kamu ketuai?"

Arkan menimang "selalu,om"

"Berapa banyak pelajaran yang kamu dapat dan yang kamu berikan selama bergabung dengan Artasa?"

Arkan menimang "banyak,om"

"Lalu,berapa banyak kegagalan yang kamu dapat dalam sebulan terakhir ini?"

"3 hal,om" jawabnya tanpa berpikir.

Ronald menatap Arkan lekat "kenapa kamu menjawab pertanyaan saya yang terakhir tanpa berfikir?sedangkan 3 pertanyaan pertama dari saya membuatmu menimang untuk beberapa saat?apa 3 hal itu sangat mempengaruhi mu saat ini?"

Arkan bergeming,ia baru sadar akan hal itu.

"Benar,om"

"Coba sebutkan 3 hal yang paling berharga dalam hidup mu,Arkan"

"Sahabat,keluarga,cinta"

"Dan ketiga hal itu sedang hilang sekarang,benar?"

Arkan memberanikan diri menatap Ronal yang sendari tadi sudah menatapnya "b-benar,om"

"Cinta itu urusan pribadi mu,keluarga itu kehidupan privasi mu, sedangkan sahabat yang kamu maksud adalah inti ARTASA,benar?"

"I-iya benar,om"

"Saya beri kamu waktu 3 hari untuk memperbaiki Artasa yang sudah kamu rusak ¼ bagiannya ,jika dalam waktu 3 hari keadaan ARTASA masih seperti ini,saya minta maaf jika harus menurunkan kamu secara tidak terhormat,Arkan, saya permisi" Ronald bangkit dari kursinya,hendak pergi namun suara Arkan membuat langkahnya terhenti.

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang