{30}berakhir

534 34 17
                                    

Happy reading

"Lo kenapa,Ar? Bisa ya Lo ngusir cewek"

Randa menatap dingin ke arah Arkan,menutup botol minuman di tangannya dan memberikan kepada Arga yang sekarang sudah berpindah ke belakang tubuh Randa.

"Maksud gue baik,Ran,gue gak mau Meisya bolos" ujar Arkan.

"Lo gak mau Meisya bolos atau Lo nurutin kemauan cewek itu?" Randa menunjuki Selia dengan dagunya.

"Ran,gue-"

"Tadi gue liat sendiri,bro"potong Randa cepat,suasana seketika hening.

"Dan Lo diam aja pas cewek itu ngatain Arga,jiwa ketua Lo dimana?"

"Itu karna dia gak minta maaf sama gue!kalian lupa?!"jawab Selia nyalang.

"Randa gak lagi bicara sama Lo!" Randi menjawab cepat sambil menunjuk wajah Selia,namun sedetik kemudian tangan Randi terhempas karna di tampar oleh Arkan.

"Jaga sikap Lo,Randi,dia cewek!"

"Seharusnya Lo yang jaga sikap,Arkan!" Suara Randa meninggi,Arkan dan Randa saling melempar tatapan nyalang.

Taki bangkit dan memegang bahu Arkan lembut "Lo kenapa sih,bro?" Tanyanya.

Bukannya menjawab Arkan malah diam sambil memejamkan matanya.

"Ada masalah?Lo bisa cerita sama kita,call gue kapan pun yang Lo perlu,gue siap kapan pun buat Artasa" ujar Taki,lagi.

"Tadi Lo nyuruh Meisya pergi kan?okey" Randa menatap Meisya seolah mengatakan 'ayo' Meisya yang mengerti pun langsung bangkit,namun sebelum berjalan ke arah Arkan Meisya berdiri di hadapan Arkan.

"Sumpah ga masalah kalo Lo nyuruh gue pergi,gue apresiasi niat baik Lo,tapi-" Meisya melirik Selia sebentar lalu kembali menatap Arkan "kalo Lo belum selesai sama masa lalu Lo lepasin temen gue,gue gak mau Dhea sakit hati gara-gara Lo,gue harap ini kali terakhir gue ngeliat Lo sama Selia,kalo ini terjadi sekali lagi gue pastiin Lo bukan siapa-siapa Dhea lagi" lanjut Meisya,setelah mengucapkan itu ia langsung berbalik ke arah Randa,namun-

"Tanpa Lo suruh pun Arkan bakal mutusin temen Lo itu!"

Sontak Meisya kembali berbalik,Selia berdiri dengan bersidekap dada sambil menatap lempeng ke arah Meisya.

"Kenapa?Lo ga seneng?!ya mau gimana lagi soalnya gue GAK mau jadi salah satunya,tapi gue mau jadi satu-satunya" Selia menarik lengan Arkan dan memeluknya,namun sama sekali tidak ada bentuk penolakan dari cowok itu.

Semua yang ada di sana terkejut,Meisya melihat ke arah Arkan dengan mata dingin "maksud Lo?"

"Ahahahaha dongo banget sih lo" Selia menggelengkan kepalanya dengan bibir yang di kerucutkan.

"Jaga mulut Lo,Selia!"

"Ups...pawangnya marah,hahaha"

Mendengar tawa itu emosi Randa seolah meledak, bisa-bisanya gadis murahan seperti Selia menghina gadis nya,Randa berjalan ke arah Selia secara tergesa-gesa.

Fahri yang sempat menahan lengan Randa langsung di tepis dan tangan Fahri terhempas dengan mudah.

Lain hal nya saat Meisya menahan lengan Randa cowok itu langsung berhenti.

Meisya menatap Randa sambil menggeleng kecil "nanti kamu ketularan murahnya dia" Meisya menarik pelan tangan Randa agar mendekatinya,setelah itu Meisya memeluk lengan Randa.

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang