Bab 7

747 105 74
                                    

Tahun baru berlalu dengan begitu saja tanpa ada hal-hal yang menarik terjadi. Hari demi hari pun bergulir seperti biasanya. Tanpa terasa mereka sudah memasuki pertengahan bulan Januari.

"Tuk. Tuk. Tuk. Tuk." Suara hak sepatu Yoona menapak cepat di lantai Yeoksam Tower. Karena bentuk tubuhnya yang ramping dan juga kegesitannya, Yoona berhasil menyelip ke dalam lift yang hendak naik merambati lantai demi lantai di gedung perkantoran nomor satu di Seoul tersebut.

"Eh," namun sebelum pintu lift sempat tertutup, Yoona cepat-cepat menekan tombol dan keluar lagi dari dalam sana.

"Yoona ssi," seorang pria yang tadi sempat dilihat Yoona berdiri di dalam lift, spontan ikut keluar bersamanya. "Kenapa kau menghindariku?"

"Siapa yang menghindarimu? Saya baru ingat kalau saya meninggalkan file penting di dalam mobil." Yoona berjalan cepat menuju lift yang ada di bagian lain gedung itu. Namun pria muda yang sangat tampan tadi malah mengikutinya.

Yoona refleks menghentikan langkahnya dan melotot pada pria tersebut, "jangan ikuti saya."

Taehyung terus saja berjalan dan baru berhenti saat ia hampir menubruk Yoona, "siapa yang sedang mengikutimu? Aku juga mau ambil barang yang ketinggalan di mobilku."

"Tak usah cari-cari alasan."

"Tapi kau juga mencari-cari alasan untuk menghindariku."

"Aku akan berterus terang padamu, Tuan Kim." Yoona melipat kedua lengannya. "Aku tidak suka padamu."

"Memang apa yang pernah kuperbuat padamu sehingga kau menjadi tak suka padaku?"

Yoona membuka mulut, namun kepalanya mendadak kosong.

Melihat wajah Yoona yang ketus namun tampak bingung, Taehyung refleks meraih tangan Yoona. Niat awalnya hanya ingin membawa gadis itu ke kedai kopi di dekat sana agar mereka berdua bisa mengobrol, namun tiba-tiba saja Yoona menjerit histeris.

Panik, Yoona spontan berjongkok sambil menutupi kepalanya. Tubuhnya menggigil seperti sedang kedinginan.

Taehyung tertegun kaget melihat tingkah Yoona. Beberapa orang yang berada di lobi gedung itu berhenti sejenak untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi. Seorang sekuriti malah sudah berjalan menghampiri Yoona.

Demi menyelamatkan Yoona dari rasa malu, Taehyung ikut berjongkok. Ia menengadah sebentar sebelum sang sekuriti menepuk pundak Yoona. "Maaf, kami sedang mencari kontak lensa yang tadi jatuh."

Sekuriti tadi pergi setelah mendengarkan penjelasan Taehyung.

"Yoona ssi, maafkan aku sudah membuatmu panik." Bisik Taehyung di telinga Yoona. "Tidak seharusnya aku berbuat lancang dan menarik lenganmu seperti tadi. Mohon maafkan kelancanganku barusan."

Setelah menarik nafas dalam-dalam, Yoona berdiri dan pergi meninggalkan Taehyung tanpa menyahut apa-apa. Namun setelah empat langkah, wanita cantik itu berbalik menghampiri Taehyung yang masih berdiri memandangnya.

Yoona menatap Taehyung, "saya minta maaf telah bersikap seaneh tadi dan mengagetkan Anda." Ia menurunkan sedikit dagunya, lalu kembali memutar tumit.

"Yoona ssi," kali ini Taehyung sama sekali tidak ingin menarik maupun menahan Yoona, "apakah atasanmu akan marah jika kau terlambat masuk kerja pagi ini?"

"Maksudmu?"

"Aku ingin mengajakmu sarapan di kedai kopi situ." Taehyung menunjuk coffee shop yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Yoona kembali membuka mulut, hendak menolak undangan Taehyung mentah-mentah, namun entah mengapa kepalanya malah mengangguk setuju.

______________________________________


LAST TRAIN TO SEOUL || VYOON FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang