Pagi itu Yoona berangkat ke kantornya tanpa ada firasat apa-apa. Namun begitu memasuki bagian dalam redaksi Allura Magazine, ia mendapatkan kejutan yang sama sekali tidak biasa.
"Plop! Plop!" Kertas-kertas kecil confetti popper yang meledak di depan mukanya membuat Yoona memekik kaget.
"Selamat ya, Director-nim." Giselle masih mencoba untuk meledakkan confetti poppernya sekali lagi. Kata-kata Giselle ditiru oleh Raehyung, Eunhee, dan seluruh tim fashion editor. Mereka semua berebut untuk menyalami tangan Yoona serta mencium pipinya.
"Selamat untuk apa?" Yoona enggan menerima ucapan selamat yang ia sendiri tidak tahu untuk apa.
"Untuk rencana pernikahan Director-nim dengan Daniel ssi."
"Apa kau bilang?" Yoona mengerutkan dahi. "Siapa yang bilang kalau aku dan Daniel berencana untuk----" Ekor mata Yoona melihat sosok Daniel yang berdiri di belakang anak-anak fashion. Tanpa menghiraukan anak buah serta rekan kerjanya, Yoona langsung menarik lengan Daniel menuju ruang kerjanya sendiri.
"Apa maksudmu menyebarkan berita bohong barusan?" Yoona menutup pintu dan menuntut jawaban dari Daniel.
"Bohong apanya?" Daniel mengangkat bahu. "Cepat atau lambat kau pasti akan menerima lamaranku dan kita akan menikah." Ia tersenyum ringan. "Tak usah cemberut begitu. Aku tak memaksamu untuk menikahiku dalam waktu dekat ini."
Yoona melipat kedua lengannya. "Aku memang tidak berniat untuk menikahimu."
Daniel tertawa. Ia duduk di atas meja kerja Yoona. "Tapi aku ingin kau menikahiku," sebelum Yoona sempat protes, Daniel sudah keburu mengangkat tangannya agar mantan anak buahnya itu tidak menyela ucapannya, "aku memerlukanmu untuk berpura-pura menjadi calon isteriku."
"Apa kau bilang?"
"Kau tahu kan keluargaku----Henney family?"
"Ya, aku tahu. Tapi apa hubungannya dengan----"
Daniel memotong ucapan Yoona, "apa kau kenal Elena Sartorius?"
"Tidak. Siapa dia?"
"Dia adalah anak kedua dari Alfonso Sartorius, salah satu pemegang saham Mercadona---rantai supermarket terbesar di Spanyol dan juga pemilik sejumlah pusat perbelanjaan di Eropa Selatan. Kakek-nenekku ingin agar aku kawin dengan dia." Bibir Daniel tersungging mengejek, "kakek-nenekku bukan hanya ingin berbesan dengan keluarga Sartorius karena mereka termasuk ke dalam sepuluh keluarga terkaya di Spanyol, melainkan karena Elena Sartorius adalah sepupu langsung dari Raja Felipe----raja Spanyol saat ini. Kalau aku kawin dengannya, aku otomatis akan menjadi kerabat kerajaan Spanyol. Dan itulah yang diinginkan oleh kakek-nenekku untuk keluarga Henney."
"Wah, hebat sekali." Dengus Yoona sinis. "Kenapa kau tak mau? Apa Elena Sartorius ini jelek?"
"Dia cantik." Daniel nyengir. "Perempuan Spanyol mana ada yang jelek? Apalagi dia adalah seorang wanita bangsawan dan kaya raya. Pakaian dan aksesoris yang melekat di tubuhnya saja harganya jauh lebih mahal daripada mobilmu."
"Lalu kenapa kau malah ingin aku berpura-pura jadi calon isterimu? Apa kau berniat untuk jual mahal?"
"Karena aku tak mau kawin dengan Elena, aku maunya kawin denganmu. Yang kucintai kan cuma dirimu seorang." Daniel terkekeh.
"Katakan apa alasanmu yang sejujurnya, Dan. Aku bukan salah satu gadis dungu yang biasa kau bohongi dengan rayuanmu." Yoona melepas blazer musim panas hijau toska miliknya sambil berjalan menuju belakang meja kerjanya.
Daniel bertepuk tangan dengan geli, "kau memang wanita yang sangat cerdik. Inilah sebabnya mengapa aku lebih suka memperisterimu daripada wanita lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST TRAIN TO SEOUL || VYOON FANFIC
FanficHanya karena sebuah kejahilan yang salah sasaran, kesucian Yoona direnggut secara paksa oleh Taehyung tanpa mereka pernah saling mengenal atau mengetahui wajah masing-masing. Sepuluh tahun kemudian Yoona bertemu lagi dengan Taehyung di dalam sebuah...