Bab 1

2K 138 73
                                    

"Mana obatnya?" Jung Joon Young bertanya pelan.

Moon Bok menahan tawanya. Lelaki berambut hitam panjang itu memperlihatkan plastik kecil transparan yang berisi enam butir kapsul berwarna merah. "Ini yang kau tanyakan?"

"Berikan padaku." Joon Young melirik ke arah pintu-----khawatir tiga orang temannya yang lain akan tiba-tiba saja menyelonong masuk ke dalam.

Moon Bok merasa geli membayangkan apa yang akan terjadi malam itu. Siang tadi Joon Young tiba-tiba saja mencetuskan sebuah ide untuk mengerjai salah satu teman mereka, Kim Taehyung. Begitu mendengar rencana yang dibeberkan oleh Joon Young, Moon Bok langsung berjingkrak setuju. Taehyung adalah salah satu temannya yang paling 'sempurna'. Taehyung tampan luar biasa, paling pintar di antara mereka berlima, dan juga yang paling kaya raya. Keluarga Taehyung dari pihak ibunya adalah pemilik salah satu grup properti terbesar di Semenanjung Korea. Tapi bukan cuma itu saja, ayah serta paman Taehyung adalah anggota Majelis Nasional Korea Selatan yang cukup disegani oleh berbagai pihak. Dan deretan bintang keberuntungan yang menaungi Taehyung tidak berhenti hanya sampai di situ. Taehyung yang begitu supel dan berjiwa bebas memiliki magnet yang menarik hati kaum hawa. Dia bisa membuat setiap perempuan yang bertemu dengannya bertekuk lutut kepadanya hanya dengan bermodalkan sebuah senyuman. Meskipun mereka berteman sangat dekat, diam-diam Moon Bok merasa iri kepada Taehyung.

"Begitu Taehyung minum pil ini, dia tidak akan bisa menahan diri lagi. Dia akan seganas banteng yang sedang birahi." Moon Bok kembali tertawa-tawa. "Tapi omong-omong, mana perempuannya?"

"Dia akan datang sebentar lagi." Joon Young tersenyum dingin. Seperti halnya Moon Bok, Joon Young juga diam-diam memendam rasa iri kepada Taehyung. Mereka berempat merupakan rekan satu kampus. Bahkan pertemanannya dengan Taehyung sudah dimulai sejak mereka berdua masih sama-sama duduk di bangku SMA. Bukan harta yang membuat Joon Young iri, toh kekayaan keluarganya sendiri tidak akan habis dimakan tujuh turunan. Yang membuat Joon Young iri adalah Nana-----gadis yang sudah lama ia taksir. Minggu lalu Joon Young menyatakan perasaan cintanya kepada Nana. Namun dengan entengnya Nana menolaknya dan berdalih bahwa dia mencintai Taehyung. Sejak hari itu rasa iri Joon Young kepada Taehyung berubah menjadi sakit hati. Ia ingin menghancurkan reputasi Taehyung seperti Taehyung menghancurkan cintanya kepada Nana. Memang bukan salah Taehyung, Nana menolaknya-----Taehyung bahkan tidak tahu kalau gadis itu diam-diam menaruh perasaan kepadanya. Tapi Joon Young terlanjur ingin merusak imej Taehyung di mata Nana.

Joon Young, dibantu oleh Moon Bok, juga dua teman mereka lainnya, berencana untuk membuat Taehyung mabuk. Diam-diam mereka berniat untuk membubuhi minuman Taehyung dengan obat perangsang. Setelah Taehyung menjadi teler dan libidonya naik, mereka akan meninggalkan pemuda malang itu di dalam kamar hotel bersama seorang wanita panggilan. Apa yang terjadi selanjutnya di dalam sana akan direkam oleh sebuah kamera yang diletakkan secara rahasia.

Rencana Joon Young ini disambut gelak tawa oleh Roy dan juga Minjae. Mereka berdua merasa ide mengerjai Taehyung ini sangat lucu. Roy dan Minjae sebenarnya sama sekali tidak memiliki dendam atapun iri hati kepada Taehyung, mereka melakukan ini murni karena sebuah keisengan semata.

"Aku bisa membayangkan bagaimana wajah Taehyung jika besok dia terbangun di samping seorang pelacur dan menonton sendiri aksinya di depan TV." Roy masuk ke dalam kamar hotel sambil tertawa-tawa.

Joon Young dan Moon Bok menoleh ke arah pintu.

"Mana Taehyung?" Tanya Joon Young.

"Dia ada di lobi bersama Minjae." Roy menyambar botol bir di atas meja bar dan menegak isinya. "Pelacurnya sudah datang?" Ia mengangkat dagu.

"Sebentar lagi dia datang." Joon Young mengetikkan beberapa pesan di ponselnya.

"Kau pesankan yang cantik, kan?" Roy menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa kamar hotel dan kembali menegak botol birnya lagi. "Begitu-begitu, Taehyung sangat tampan, kasihan juga kalau kau pilihkan gadis yang jelek untuknya."

LAST TRAIN TO SEOUL || VYOON FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang