Chapter 16

523 115 18
                                    

❝Seharusnya kamu melepaskan tanganku, bukan malah mengenggamnya dengan erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Seharusnya kamu melepaskan tanganku, bukan malah mengenggamnya dengan erat.❞

- Letting You Go -

Mentari telah menampakkan sinarnya. Pagi ini begitu dingin dirasa sampai-sampai Jungwoo menggigil dibuatnya. Lelaki ini tak tidur semalaman karena mencemaskan keadaan pemuda lain yang berada di kamar rumah sakit dengan berbagai jenis alat medis.

Dia masih saja takut walau sudah berkali-kali diberikan penjelasan oleh Dokter bahwa sahabatnya itu sudah baik-baik saja dan hanya tinggal menunggu siuman.

Pemuda ini berjalan kesana kemari dengan gusar didepan kamar rawat sang sahabat lama. Kepalanya yang berisik memikirkan kemungkinan terburuk makin menekan ketakutannya menjadi-jadi.

Setiap lima menit sekali dia menatap sang sahabat dari luar. Tatapan kesedihan itu terlihat jelas. Pemuda ini sangat takut kehilangan si sahabat yang dahulu pernah sangat dekat.

Dia kembali duduk pada kursi yang disediakan di luar ruang rawat tersebut. Tubuhnya ia sandarkan ke kepala kursi sedangkan kepalanya mendongak melihat langit-langit rumah sakit sejenak.

Beberapa saat kemudian, suara lembut seorang pria mengaung ramah di telinganya. Ia kemudian tersadar dari lamunan dan menoleh pada asal suara.

Seorang pria yang sudah cukup dewasa itu memberikan senyuman dan sapaan selamat pagi pada Jungwoo.

Yang disapa langsung berdiri dan balik menyapa sembari tersenyum kecil.

"Bagaimana keadaannya? Ada perkembangan? Apa dia sudah siuman?"

Deretan pertanyaan pria ini ajukan pada Jungwoo yang berdiri kaku didepan orang baru.

Pemuda manis ini menjawab kecil, "Dokter bilang sudah sedikit membaik, tinggal menunggu siuman saja. Untunglah lukanya ga terlalu parah."

Sang pria mengangguk paham, "syukurlah." Dia kembali melihat pada wajah Jungwoo. "Kamu sudah sarapan? Dari semalam kamu disini, 'kan? Mau saya belikan sarapan?"

Jungwoo menggeleng, "gapapa, saya ga terbiasa sarapan," balasnya dengan senyuman kecil.

Sang pria menanggapi dengan anggukan kecil tanda mengerti.

Kedua lelaki itu duduk bersebelahan. Obrolan singkat di antara mereka berhasil memecah kecanggungan yang ada.

"Saya juga kaget tiba-tiba motornya ngebut didepan mobil saya." Pria ini menggeleng, "saya juga salah sebenarnya."

Letting You Go ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang