Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Keputusan untuk diri mereka sendiri, biarkan menjadi keputusan mutlak yang mereka pilih."
- Letting You Go -
Sakit itu masih ada. Bohong jika dikata dia sudah baik-baik saja. Hatinya dibuat remuk, perasaannya dipermainkan, cintanya dianggap angin lalu, dan raganya pun terbuang jauh. Kini apa yang tersisa? Ya, hanya luka serta kenangan yang menyakitkan.
Tidak pernah sedikitpun terbesit dalam pikiran Jungwoo bahwa kisahnya akan berakhir semenyakitkan ini. Dia sudah cukup menderita dengan cinta sendirian hingga sekarangpun dia juga harus menanggung luka sebab penghianatan.
Semesta terlalu jahat dalam menentukan alur kisah cintanya. Jungwoo paham bahwa dia juga salah. Andai sejak awal dia konsisten untuk menjauh juga melupakan, mungkin saja kisah ini akan berakhir dengan manis.
Namun tidak, dia sama sekali tidak diizinkan untuk melupa. Dia sulit untuk menjauh. Hatinya masih terikat oleh cinta yang nyatanya hanya menjadi angan belaka.
Jungwoo sudah bahagia kala dia mendapatkan cintanya. Namun sayang seribu sayang, dia masih tetap membersamai tanpa dapat memiliki.
Walau sulit untuk dilupakan, namun Jungwoo harus bisa melupakan. Ia harus bisa melupakan lelaki itu. Melupakan cintanya dan melupakan semua kenangan bersamanya. Walaupun dia tahu bahwa mau sekuat apapun, dia tetap tidak akan pernah bisa melupakan penghianatan tersebut.
Tahun sudah berganti. 2015 kini menjadi awal baru dari kehidupan Jungwoo. Setelah lulus kuliah, ia memutuskan untuk bekerja di luar kota. Jauh dari keluarga serta para sahabatnya. Dia pun juga mengganti semua nomor ponselnya. Jungwoo kali ini sudah bersungguh-sungguh akan berjalan pergi meninggalkan masalalu penuh luka juga patah.
Sedangkan Taeyong, lelaki itu memutuskan untuk kembali pulang ke Amerika setelah menyelesaikan semua urusannya di Indonesia. Dia juga sangat patah, namun dia tahu bahwa Jungwoo jauh lebih patah dibandingkan dirinya.
Malam ini, Jungwoo akan berangkat ke Surabaya. Namun sebelum itu dia dan Taeyong sudah berjanji untuk saling bertemu. Semenjak kejadian malam waktu lalu, kedua orang itu seolah saling menjauh. Saling menutup diri. Padahal, mereka berdua adalah korban dari kebrengsekan Jaehyun.
Dua lelaki ini sedang duduk saling menghadap. Senyuman kecil mengawali pertemuan mereka malam ini.
"Maaf baru bisa nemuin lo sekarang. Padahal mungkin udah hampir setahun yang lalu."
Taeyong bersuara sembari memegang gusar jari-jari tangannya.
