Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan pernah mengetuk pintu rumah seseorang jika kamu enggak pernah berniat untuk jadi tamu."
- Letting You Go -
February, 2014.
Jungwoo itu bodoh serta keras kepala. Mau sebanyak apapun yang berbicara dia akan tetap mengikuti isi kepalanya. Kepercayaan penuh sudah ia beri dan tanam untuk Jaehyun. Dia tak pernah merasa khawatir kalau-kalau lelaki itu bosan dengannya, toh, hampir setiap hari Jaehyun selalu mengucapkan kata cinta untuknya.
Jungwoo itu terlalu cinta, terlampau bahagia. Sampai-sampai ia tak peduli bahwasannya hubungan yang tengah ia jalankan masih berada ditengah batas antara 'cinta' atau 'tidak cinta'
Jungwoo tak peduli apapun. Karena kini ia sedang bahagia dan membanggakan diri bahwa Jaehyun telah jadi kepunyaanya.
Lelaki ini baru saja pulang setelah menemani Taemin berbelanja pakaian. Ia turun dari mobil kala melihat Jaehyun yang tengah duduk sendirian di bangku yang ada di depan rumah pria tersebut.
"Ngapain disini?" tanya Jungwoo tentu dengan senyum manisnya.
Sang lelaki yang di ajak bicara membalas dengan senyuman juga.
"Duduk doang, nyari angin."
Jungwoo terkekeh pelan lalu memutuskan untuk ikut duduk bersama Jaehyun. Keduanya berbincang banyak hal. Darimulai hal konyol hingga kenangan semasa mereka kecil yang kini begitu dirindukan.
Tak berapa lama kemudian, Jaehyun melirik pada jam tangannya kemudian beranjak dari semula ia duduk.
"Aku pergi dulu, ya."
Jungwoo ikut berdiri. Dia mengernyit, "kemana? Hampir tiap malam loh kamu pergi."
Jaehyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "ke rumah temenku. Aku mau bahas urusan kampus sama dia."
Jungwoo mengangguk lalu tersenyum. Sebelum mengambil mobilnya, Jaehyun terlebih dahulu pamit dengan Jungwoo lalu memegang pipi kanan sang pemuda. Lalu dengan cepat Jungwoo menahan tangan kanan Jaehyun yang tadi memegang pipinya.
"Kenapa?" tanya Jaehyun.
Jungwoo menggeleng kemudian melepaskan perlahan tangan Jaehyun.
"Enggak, baru tau aja kalo kamu make gelang ini lagi."
Deg.
Jaehyun tak bisa berkutik. Dia merasa gugup serta cemas sehingga perlahan ingin menyembunyikan tangannya.
Senyum kikuk ia tunjukkan. Namun Jungwoo memilih untuk beranjak pergi dari hadapan Jaehyun dengan raut wajah yang biasa saja—seolah dia tidak mengetahui apa-apa—padahal Jungwoo curiga bahwa gelang itu ialah gelang yang Taeyong maksud beberapa bulan lalu.
