Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❝Aku hanya ingin bertamu, tidak untuk menetap.❞
- Letting You Go -
Hari selesksi Mandiri masuk PTN sudah semakin dekat. Jungwoo kini semakin dibuat pusing dan jengah dengan materi serta soal-soal yang amat sangat membingungkan tersebut.
Dia mengembuskan napasnya kasar lalu menelungkupkan wajahnya diatas buku soal yang sedang terbuka.
"Jangan bertahan pada suatu hal yang sesungguhnya hanya bisa menuai luka. Perlahan lepasin, tinggalin, dan cari dunia baru. Karena dunia lo ga berpusat ke dia aja."
Jungwoo kembali mengangkat kepalanya. Ia sejenak terdiam ketika dengan tiba-tiba kata-kata dari Lucas beberapa hari lalu kembali berputar dalam kepalanya.
Ia lalu memejamkan matanya kemudian menyandarkan tubuhnya ke punggung kursi.
"Lupain, tinggalin, dan cari dunia baru."
"Lupain, tinggalin, dan cari dunia baru."
"Lupain, tinggalin, dan—" Jungwoo kembali membuka matanya sekaligus menghentikan ucapannya.
Dadanya terasa sesak, matanya mulai memanas. Namun Jungwoo mencoba untuk menyembunyikan kesedihan, ia tersenyum lebar sembari mendongak ke atas agar si air mata tak jatuh mendarat ke pipinya.
"—dan cari dunia baru," lanjutnya sambil mencengkram keras buku latihan soal.
Jungwoo menganggukkan kepalanya pelan, "iya, lo bisa kok ... lo bisa lupain dia," ucapnya dengan air mata yang perlahan jatuh tanpa izin.
Ia kemudian mengacak rambutnya frustasi. Keinginan diri adalah melupakan dan fokus mencari dunia baru, namun hati mengatakan tidak untuk melupakan.
—hati memang yang paling sulit untuk dimengerti.
***
Hari ini Jungwoo sama sekali tidak keluar rumah. Ia hanya berkutat pada tempat tidur dan meja belajarnya. Seperti saat ini, lelaki bergigi kelinci itu sedang tertidur pulas.
Sesaat kemudian ketukan pintu kamar membuat pemuda ini terbangun. Dengan mata yang mengantuk dan rambut yang berantakan ia beranjak dari tempat tidur untuk membukakan pintu.
"Bunda?"
"Kamu ini seharian cuma dikamar doang. Ayo cepet bersih-bersih terus kebawah."
