Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❝Dia Jahat, dan lo bodoh. Cocok.❞
-Letting You Go-
Malam ini sedikit berisik terdengar dari dalam kamar Jaehyun. Suara dua orang pemuda yang sedang berbagi canda tawa itu dengan jelas telinga Jungwoo tangkap.
Sang pemuda yang baru saja ingin mengetuk pintu kamar tersebut menjadi urung. Sebuah plastik belanjaan yang sedari tadi masih ada di tangannya kini ia gantungkan ke knop pintu.
Sejenak masih berdiri disana hingga akhirnya ia memilih untuk segera masuk ke dalam kamarnya sendiri.
Kesunyian dalam kamar itu ia isi dengan alunan musik yang terputar. Lagu yang kini menjadi peneman di malam hari nya adalah My Heart Will Go On — Céline Dion.
Setelah selesai mandi, kini Jungwoo merebahkan dirinya di ranjang. Ia mengangkat tangan kanannya ke atas dan melihat sebuah cincin yang terikat di jari manisnya.
Sontak ia langsung kembali duduk. Entahlah, kenapa cincin ini kembali ia pakai. Cincin yang menjadi pilihan kedua dan diberikan oleh orang yang dulu pernah ia cinta.
Jungwoo mengusap wajahnya kasar kemudian memejamkan mata sejenak. Sesaat kemudian, dering ponsel terdengar. Ia melihat siapa yang menelponnya malam ini. Sang kekasih rupanya.
Jungwoo mengembuskan napas panjang kemudian kembali meletakkan ponsel nya di atas nakas dan membiarkan dering ponsel itu terus berbunyi.
Ia nampak tak peduli—memang. Bagi Jungwoo menjalin hubungan dengan Rowoon hanyalah untuk menjadi sarana agar dia cepat melupa. Terkadang jenuh serta bosan ia rasakan dalam hubungan tanpa rasa ini.
Rowoon terlalu baik untuknya yang hanya menjadikan pria itu sebagai ... pelampiasan semata?
Jungwoo sudah jatuh terlalu dalam, perlahan-lahan ia ingin naik ke atas permukaan. Tentunya banyak tangan yang terulur untuknya, namun ia memilih tangan Rowoon sebagai orang yang membantunya untuk bangkit serta lupa. Walaupun, hubungan yang Jungwoo mulai ini tidak sepenuhnya atas nama saling suka.
Tentang ucapan Jaehyun beberapa hari lalu juga tak Jungwoo ambil pusing. Mengapa dia harus berhati-hati dengan Rowoon? Bukankah Rowoon hanyalah pemuda baik bahkan tak pernah ikut dalam circle anak-anak berandal?
Jungwoo menganggap kalimat yang Jaehyun keluarkan hari itu hanya sebagai gertakan saja. Toh, Jaehyun itu sebenarnya cukup posesif jika melihat Jungwoo dekat dengan pria lain apalagi jika masih satu lingkaran pertemanan dengan Jaehyun sendiri.
