Chapter 25

495 104 34
                                    

"Seharusnya kita hanya memberi jeda, bukan berhenti selamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seharusnya kita hanya memberi jeda, bukan berhenti selamanya."




- Letting You Go -

"Maaf, mungkin aku terlalu kekanak-kanakan. Aku terlalu egois dan cepat tersulut emosi. Kalau saja kita bisa dengan tenang bicarain masalah waktu itu, apa mungkin kita masih bisa bersama detik ini?"

Jaehyun diam sejenak. Kakinya kaku serta tangannya yang entah kenapa tiba-tiba gemetar. Jaehyun kemudian dengan cepat memutuskan sambungan telepon tersebut secara sepihak.

Dia lalu melempar ponsel genggam itu ke ranjangnya. Jaehyun memegang pelipis mata sembari terus mengembuskan napas kasar.

Sedangkan di sisi lain, Taeyong hanya bisa memandangi layar ponselnya. Ia menunduk dengan hati yang rasanya sudah remuk.

Di dalam kesendirian nya, ia kembali mengingat bagaimana Jaehyun yang memintanya untuk melupakan apa yang terjadi.

"Hubungan kita udah selesai, Yong. Aku harap ga ada lagi pembahasan tentang ini, ya? Tolong, kita udah ga punya urusan apapun lagi. Dan ya ... tentang paket yang minggu lalu sampai di kamu. Itu sebagai bukti bahwa aku sudah lunasi janjiku."


Beberapa hari lalu Taeyong sempat menghubungi Jaehyun untuk berterima kasih atas hadiah yang lelaki itu berikan. Namun, tak hanya terima kasih yang Taeyong ucapkan, ia malah berbicara tentang masalalu. Banyak hal yang Taeyong bicarakan dengan Jaehyun dan semuanya tentang kenangan mereka.

Jaehyun tentu merasa tak enak hati. Karena itulah ia meminta Taeyong untuk tidak lagi membicarakan hal tersebut. Bukan hanya itu saja, tapi juga karena ia ingin menjaga hati pasangannya.

Lalu tentang hadiah yang Jaehyun kirimkan pada Taeyong. Itu adalah sebuah parfum kesukaan Taeyong. Jaehyun mengirimkan hadiah tersebut karena dia sudah pernah berjanji pada Taeyong untuk membelikan lelaki itu parfum tersebut. Namun, janji itu baru terealisasikan setelah mereka putus hubungan.

Taeyong menyugar rambutnya. Ia beranjak dari semula ia duduk kemudian meletakkan parfum yang tadi ada di genggaman ke dalam laci nakas.

Pria ini kemudian berjalan menuju balkonnya. Ia berdiri disana sembari menikmati angin pagi menjelang siang yang terasa dingin baginya.

Dia mengembuskan napas panjang.

"Maaf," lirihnya pelan.

***

Jungwoo menenggelamkan kepalanya diatas meja belajar. Ia sejenak menutup mata karena merasa sangat kelelahan.

Letting You Go ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang