༺ 𝟸𝟿 ༻

741 85 29
                                        

𝐏𝐋𝐄𝐀𝐒𝐄
✔️ V 𝚘 𝚝 𝚎
✔️ W𝚛𝚒𝚝𝚎 𝚌𝚘𝚖𝚖𝚎𝚗𝚝𝚜
✔️ F𝚘𝚕𝚕𝚘𝚠 𝚖𝚎

3.174 words

☞ Jangan lupa 💣 vote mulai prolog ~ chapter terakhir

Dari awal kedatangannya ke rumah yang terletak di pinggiran kota Seoul itu hingga detik ini, suaminya bersikap sama: tidak mengacuhkannya kecuali jika terpaksa.

Wanita itu tentu saja tahu bahwa suaminya tidak mencintainya. Tapi... tidak bisakah suaminya mencoba berkomunikasi layaknya manusia normal pada umumnya? Dia lelah sendiri mencoba untuk berkomunikasi dengan suaminya karena tidak ada respon balik yang sepadan. Seolah dirinya tidak pernah ada.

Mereka berdua jarang berbicara secara verbal-atau digital. Heck!! Bahkan Taeyong tidak mempunyai nomor suaminya sendiri. Dia hanya mempunyai nomor suami orang-Wu Yifan, pamannya.

Satu-satunya hal yang pernah ʼdibicarakanʼ Jaehyun di awal Taeyong pindah adalah tentang keuangan. Di meja dapur, pria itu meletakkan sebuah kartu debit, amplop berisi uang tunai, beberapa anak kunci untuk pintu rumah beserta kata sandinya dan selembar kertas yang berisi instruksi secara rinci tentang berbagai hal yang terkait kehidupan bersama mereka. Intinya, tidak perlu saling mengganggu aktivitas masing-masing jika mereka berdua sedang di rumah. Taeyong menghela napas ketika pertama kali mendapati kertas itu di meja dapur.

Berita gembiranya adalah dia bebas mengisi kulkas dan bebas memasak di rumah ini. Dapur Jaehyun yang semula jarang terisi, sekarang dipenuhi bahan-bahan masakan rumahan.

Doyoung merasa heran karena tiba-tiba saja dapur Jaehyun penuh berisi bahan makanan beku dan segar sekaligus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Doyoung merasa heran karena tiba-tiba saja dapur Jaehyun penuh berisi bahan makanan beku dan segar sekaligus. Apakah sekarang tugasnya bertambah memasak juga? Kenapa pria itu tidak memberitahunya? Dia merasa bahwa Jaehyun tidak pernah memberinya tugas memasak karena pria itu jarang makan di rumah. Urusan makan malam Jaehyun bukan wewenangnya karena wanita itu pulang jam lima sore-sesuai kontrak kerjanya. Pria itu biasanya sampai rumah sesudah langit gelap. Tugas Doyoung mengerjakan pekerjaan rumah tangga, kecuali memasak.


Taeyong yang menyadari kebingungan Doyoung, memberi tahu bahwa semua bahan masakan dibeli olehnya. Dia beralasan bahwa itu caranya untuk membalas jasa Jaehyun karena menyediakan rumah tumpangan kepadanya. Doyoung yang masih merasa aneh karena hal ini, tidak bertanya lebih lanjut. Sekarang dia lega karena dirinya tidak perlu memesan makan siang di luar seperti biasanya. Dia bisa menghemat uang makan siangnya untuk membeli bensin motornya. Taeyong yang memasak untuk makan siang, kan?

Taeyong sendiri pernah bertanya sesuatu-apa menu kegemaran Jaehyun. Tapi suaminya itu hanya menjawab dengan jawaban yang ditakuti pasangan-pasangan manusia: ʼterserah.ʼ

𝗖𝗹𝗼𝗰𝗸 𝗦𝘁𝗿𝗶𝗸𝗲𝘀 ⏳ 𝗝𝗮𝗲𝗬𝗼𝗻𝗴 𝗚𝗦 𝗡𝗖𝗧 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang