༺ 𝟹𝟶 ༻

606 85 15
                                    

𝐏𝐋𝐄𝐀𝐒𝐄
✔️ V 𝚘 𝚝 𝚎
✔️ W𝚛𝚒𝚝𝚎 𝚌𝚘𝚖𝚖𝚎𝚗𝚝𝚜
✔️ F𝚘𝚕𝚕𝚘𝚠 𝚖𝚎

1.344 words

☞ Jangan lupa 💣 vote mulai prolog ~ chapter terakhir

Ketika sampai rumah jam sembilan malam, Jaehyun mendapati dua lembar kertas ada di lantai kamarnya. Jantungnya hampir melompat keluar.

Kertas yang paling besar berstempel nama salah satu rumah sakit. Berisi laporan berita kehamilan atas nama Lee Taeyong. Bukan dokumen asli, tapi lebih merupakan salinan saja. Di situ dijelaskan bahwa kondisi kehamilan wanita itu sehat dan tidak ada masalah.

Seharusnya dia merasa terbiasa, bukan? Tapi tetap saja hal ini mengagetkannya.

Sejak sebulan yang lalu, Jaehyun selalu mengunci pintu kamar jika dirinya di rumah. Jadi pasti ada yang menyelipkan kertas itu di sela-sela pintu. Apa tujuan si pelaku? Tentu saja untuk berkomunikasi.

Sudah jelas bahwa sang pelaku pasti bukan pengurus rumah tangganya-Doyoung. Untuk apa? Wanita itu memiliki nomor ponselnya. Mereka berdua berkomunikasi lewat benda kotak itu. Jadi sudah pasti pelakunya adalah si wanita yang sedang hamil.

Benak Jaehyun berperang. Pikiran tentang ʼpelakuʼ dan ʼwanita hamilʼ seolah tidak masuk di memorinya yang telah penuh.

Otaknya terasa ruwet sendiri. Kenapa hidupnya jadi seperti ini?

Matanya beralih memandang kertas yang lebih kecil. Masih dengan stempel rumah sakit yang sama, di kertas kecil itu tercetak deretan angka yang menunjukan tarif periksa. Jaehyun tidak tahu apakah nominal di kertas itu termasuk murah, sedang atau mahal. Dia belum pernah membayar untuk periksa kehamilan. Baru kali ini dia melakukannya. Tidak dibayar secara langsung olehnya, tentu saja.

Hati kecilnya menertawakan diri sendiri-kenapa semua ini terjadi padanya? Ketika melewati 3 tahun pernikahan dengan Sichéng, mereka tidak dikaruniai anak. Sampai akhirnya mereka bercerai.

Sekarang dia malah mendapat anak dari random woman.

Jaehyun merasa seperti pesulap saja-dia membuat sesuatu yang awalnya tiada, sekarang menjadi ada.

Taeyong mendapat kabar bahwa paman dan bibinya akan berada di Cina untuk waktu yang tidak terbatas. Putri mereka-sepupu Taeyong-baru saja melahirkan. Suami sepupunya adalah yatim piatu dan dia tidak memiliki saudara yang bisa diminta tolong mengurus pasca melahirkan. Jadilah paman dan bibinya kembali ke Cina untuk sementara waktu karena mengurus putri mereka.

Entah kenapa Taeyong merasa lega. Dia punya alasan untuk kembali ke rumah paman bibinya. Bukan tanpa sebab jika dirinya berpikir demikian. Wanita itu cukup tahu diri untuk menyadari bahwa sikap suaminya tidak bersahabat. Diam, tapi juga cuek.

Meski demikian, tidak serta merta Taeyong membawa semua barang-barangnya kembali ke rumah paman bibinya. Hal ini mungkin bisa menimbulkan kecurigaan oleh Doyoung, si asisten rumah tangga suaminya. Bisa jadi Doyoung pasti akan bertanya, "jika kau memiliki keluarga di Seoul, kenapa kau dititipkan di rumah Jung Jaehyun?"

Untuk menghindari pertanyaan seperti itu, Taeyong akan memakai skripsi sebagai alasan-dia mengerjakan skripsi sekaligus menginap bersama temannya di akhir pekan karena biasanya dosen pembimbing mereka akan meminta revisi di awal pekan.

Dan itulah yang benar-benar terjadi. Hari Jumat siang, wanita itu mengobrol dengan Doyoung di dapur.

"Unnie, aku akan menginap di tempat temanku tiap akhir pekan mulai hari ini.." Taeyong diam untuk melihat reaksi Doyoung.

𝗖𝗹𝗼𝗰𝗸 𝗦𝘁𝗿𝗶𝗸𝗲𝘀 ⏳ 𝗝𝗮𝗲𝗬𝗼𝗻𝗴 𝗚𝗦 𝗡𝗖𝗧 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang