༺ 42 ༻

554 45 8
                                    

3.311 words

Jangan lupa 💣 vote mulai prolog ~ chapter terakhir

Cʜᴀᴇʏᴇᴏɴ baru saja keluar dari sebuah restoran ketika ponselnya berbunyi. Dia mengacuhkan benda kotak itu hingga ke tempat parkir mobil. Toh itu bukan telpon langsung. Dituntunnya Nao, putrinya yang berusia tiga tahun, hingga masuk ke dalam mobil. Ponselnya terus saja berbunyi. Meski itu hanya notifikasi pesan tapi agak mengganggunya.

"Tidak dicek?" tanya suaminya yang sibuk mengemudi.

Tak urung dia meraih benda elektronik yang tersimpan rapi di dalam tas tangannya. Matanya membaca sederet pesan masuk.

"Coba kita ke rumah Taeyong dulu, oppa."

"Kenapa?" Suaminya memutar kemudi untuk mengambil jalur U-turn. "Ada apa?"

"Temannya minta tolong aku mengeceknya."

"Loh, dia tidak di rumah Jaehyun?"

Chaeyeon memutar bola mata. Heran dengan pertanyaan suaminya. "Menurutmu bagaimana? Tentu saja tidak. Lagipula rumah Jaehyun kosong seminggu ini."

Wanita berambut panjang itu memang sempat meminta nomor Duo J untuk berjaga-jaga. Dan malam ini sepertinya waktu untuk berkomunikasi dengan para mahasiswi tersebut.

Barusan Jisoo tiba-tiba saja mengirim chat, meminta tolong kepadanya untuk mengecek Taeyong karena malam ini dia tidak bisa menemaninya di rumah. Dia juga baru membaca berita yang mengabarkan bahwa ada pemadaman lampu di area rumah Taeyong. Karena itulah Jisoo kuatir.

Benar saja. Ketika memasuki kompleks rumah paman dan bibi iparnya, kondisi gelap gulita. Hanya ada cahaya redup yang berasal dari rumah-rumah penduduk. Chaeyeon sempat bertanya kata sandi rumah Taeyong kepada Jisoo tapi wanita itu bilang bahwa pagarnya tidak digembok. Dia tidak membolehkannya.

Karena kuatir, Chaeyeon menyusul suaminya sementara anaknya tertidur di jok belakang mobil.

Suami Chaeyeon membuka pagar rumah Taeyong. Karena tirai ruang tamu tidak diturunkan, dia bisa melihat ada yang menyala di ruangan paling depan itu. Mulanya dia menganggap itu cahaya dari lampu penerangan milik Taeyong-seperti yang ada di rumah-rumah tetangganya. Tapi lambat laun suami Chaeyeon melihat bahwa itu adalah cahaya api yang menyala di ruang tamu.

Itu.... API...?!?!

Wanita berambut panjang itu meremat lengan suaminya. Berusaha menajamkan pandangan untuk melihat ke dalam rumah. Kondisi gelap gulita di sekitar mereka benar-benar menyulitkan usahanya. Dia bermaksud berlari ke mobil untuk mengambil ponsel di tasnya.

Tapi suaminya lebih cepat bertindak. Dia mencoba untuk membuka handle pintu rumah. Dikunci. Dengan tidak sabar pria itu memecahkan kaca jendela ruang tamu.

"TAEYONG!!" teriak Chaeyeon yang sudah kembali sambil membawa ponsel. Wanita itu mengarahkan cahaya flash ponsel ke semua arah. Sementara suaminya berusaha memadamkan api yang menyala di ruang tamu. Entah darimana pria itu mendapat kain yang sudah dibasahi.

Ada bekas terbakar di salah satu sudut sofa dan taplak meja. Selain itu tidak ada karena api berhasil dipadamkan sebelum membesar. Dia tidak tahu apakah di rumah ini ada sensor kebakaran atau tidak. Bunyi alarm kebakaran tidak terdengar. Sensornya juga tidak menyala. Ruang tamu di sana tetap kering.

Chaeyeon mengguncang-guncang lengan iparnya tapi wanita berambut pink itu tidak bergeming. Sepertinya obat yang diminumnya benar-benar memberikan efek mengantuk yang luar biasa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝗖𝗹𝗼𝗰𝗸 𝗦𝘁𝗿𝗶𝗸𝗲𝘀 ⏳ 𝗝𝗮𝗲𝗬𝗼𝗻𝗴 𝗚𝗦 𝗡𝗖𝗧 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang