༺ 𝟹𝟾 ༻

430 44 12
                                    

𝐏𝐋𝐄𝐀𝐒𝐄
✔️ V 𝚘 𝚝 𝚎
✔️ W𝚛𝚒𝚝𝚎 𝚌𝚘𝚖𝚖𝚎𝚗𝚝𝚜
✔️ F𝚘𝚕𝚕𝚘𝚠 𝚖𝚎

1.765 words

☞ Jangan lupa 💣 vote mulai prolog ~ chapter terakhir


Jɪsᴏᴏ memandang sahabatnya dengan mata yang sedikit memerah. Sementara itu Jeonghan mengusap-usap pelan lengan sahabatnya yang terbaring di ranjang.

Ketika mendapati Taeyong membuka mata, kedua wanita itu langsung melapor kepada petugas kesehatan yang piket. Petugas mendatangi ruang rawat dan memeriksa kondisi vitalnya.

Pasien hanya sendirian di kamar. Jung Chaeyeon mungkin sudah pulang tanpa menunggu mereka berdua kembali ke kamar. Benar-benar keluarga yang tidak bisa diharapkan!!!

Sebenernya mereka berdua tidak keberatan menjaga sahabatnya-jika hanya beberapa jam saja setiap hari. Bukan sepanjang hari. Biar bagaimana pun kedua wanita itu masih ada tanggungan tugas akhir yang harus segera diselesaikan. Serta berbagai urusan pribadi lainnya.

Wanita berambut pink yang masih lemas tersebut berusaha konsentrasi untuk mendengarkan penjelasan petugas. Duo J mendengarkan dengan seksama.

"Anda tidak sadar selama dua hari."

"Maaf, tapi bayinya tidak selamat."

Dua kalimat itu yang bisa ditangkap oleh pendengaran Taeyong yang masih belum bisa fokus. Dia amat sangat lemas. Sedikit susah bernapas.

Ketika sudah sadar seperti saat ini, dia merasa ditabrak meteor. Sakit di mana-mana. Bisa dibilang hampir di seluruh bagian tubuhnya.

"Howʼs your feelings?"

Dicobanya menjawab pertanyaan Jisoo. Kelopak matanya berkedip pelan. "... sakit semua."

Jeonghan mengangguk. Masih mengusap-usap lengan temannya. "Rasanya aku hampir bisa merasakannya."

"Trust me... you donʼt."

Si rambut pirang itu tidak paham dengan perkataan lirih sang pasien.

"Who did this to you?" sela Jisoo.

Sesungguhnya dia tidak sabar!!! Sudah menunggu saat ini. Dia sudah menyusun pertanyaan yang ingin ditanyakan jika Taeyong sudah sadar. Salah satunya adalah bertanya siapa pelaku penganiayaan yang menimpa sahabatnya.

Otak si pasien berusaha mengingat urutan kejadian sebelum dia terbangun di rumah sakit. (chapter 32).

Makan siang dengan dua sahabatnya..

Stadion kampus...

Mobil hitam... Dirinya tertidur di dalamnya...

Rasa nyeri yang teramat sangat di sekujur tubuh..

Berlari di tengah malam gelap..

Melihat pasien tidak segera menjawab, Jeonghan protes. Kasihan melihat kening pasien berkerut. Belum lagi melihat lebam-lebam di sekujur tubuh sahabatnya yang tidak tertutup baju rumah sakit.

"Jo, dia baru saja sadar!! Besok kan bisa!!"

"Tidak.. apa...."

Taeyong memegang jemari Jeonghan yang memegang lengannya. Dia menarik napas panjang-dengan perlahan.

"Alex... Dia pelakunya.."

"That makes sense now!! He was sus!! Ternyata feeling aku tidak salah!!" Jisoo berteriak tertahan sambil menggebrak kasur.

𝗖𝗹𝗼𝗰𝗸 𝗦𝘁𝗿𝗶𝗸𝗲𝘀 ⏳ 𝗝𝗮𝗲𝗬𝗼𝗻𝗴 𝗚𝗦 𝗡𝗖𝗧 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang