sᴇʟᴀᴍᴀᴛ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ
ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ
ᴠᴏᴛᴇ , ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ , ғᴏʟʟᴏᴡPHP lagi /sujud
Author tau author baik part 2. Lebih baik lagi kalau yang baca makin rame ♡ mari kita share cerita ini bersama 😇 ๏︿๏
ツ
Hari ini hari ulang tahun SMA Landon Hills. Semua murid dan guru terlihat bahagia karena tidak perlu belajar ataupun mengajar.
Anggota-anggota Eclipse datang ke sekolah dan langsung nongkrong di ruang band.
"Nanti setelah Pak Anto pidato, pembawa acara bakal manggil kalian sebagai salah satu pengisi acara, alat musiknya bakal diurus sama anggota osis, jadi kalian tinggal tampil aja nanti, paham?" Pak Yohan yang beberapa hari ini tidak muncul akhirnya nongol.
Axel dan yang lainnya mengangguk paham. Setelah itu, Pak Yohan pergi meninggalkan ruang band, hendak mengecek tempat acara akan dilaksanakan.
"Lexa di mana?" gumam Ghevan. Pagi ini dirinya belum melihat Lexa, rasanya seperti ada yang kurang.
Begitu juga Eros. Ia terlihat tidak bertenaga di samping Ghevan. "Shavira juga..."
Sedangkan Axel. Dirinya sibuk bersandar di bahu Valetta, merasakan nyamannya memiliki status yang jelas. Kini Axel punya alasan lebih untuk lengket dengan Valetta, khawatir pada Valetta dan lain-lainnya.
Valetta membiarkan Axel bersandar di bahunya, tangannya sibuk memainkan handphone, membaca berita soal butik Mamanya.
Axel memperhatikan gantungan yang ada di handphone Valetta. "Val, gantungan kita sama."
Valetta terkekeh. "Kan lo yang ngasih."
Axel mengangguk dan tersenyum kecil, "Couple."
Valetta menyimpan handphonenya, mengacak-acak rambut Axel karena semakin lama dirinya semakin gemas dengan tingkah lengket Axel.
"Nanti rapiin lagi rambutnya, Val," ujar Axel pasrah. Terserah Valetta mau apakan rambutnya.
Eros dan Ghevan berdecak kesal. Melihat dua bucin ini bisa membuat mereka overdosis. Sejak Axel dan Valetta resmi pacaran, mereka terlihat lebih mesra.
"Enggak kasihan apa kita di sini sendirian!?" gerutu Ghevan.
"Kalian bucin aja berdua," celetuk Axel santai. Axel mengeluarkan dasinya dari saku celana, "Tolong bantu pakai..."
Valetta mencubit pipi Axel lalu meraih dasi tersebut. "Manja."
"Manjanya cuman sama lo," sama Mama juga sih. Tapi sekarang udah ada lo, jadi gue biarkan Papa yang manja ke Mama.
"Udah deh Ros, kita mendingan mikirin drama kita nanti siang," ujar Ghevan.
Drama XI IPA 3 akan dilaksanakan hari ini. Dari banyaknya urutan pentas, Ketua Kelas mengambil angka satu, sial memang.
Tapi tidak apa, lebih cepat lebih baik. Daripada diundur terus, semingguan tidak tidur tenang nantinya.
"Gue masih enggak mau jadi tikus, Van!" gerutu Eros pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indigo Tapi Penakut | END
Teen Fiction"Gue jadi ekor lo, boleh?" - Axelleon Kastileo. *** Axel itu seorang indigo, tapi dia penakut. Setiap hari Axel harus olahraga jantung dan menangis di dalam hati. Untung saja dirinya sudah terlatih untuk b...