ツ|Chapter 32

90K 18.3K 9.3K
                                    

sᴇʟᴀᴍᴀᴛ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ
ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ
ᴠᴏᴛᴇ , ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ , ғᴏʟʟᴏᴡ

Author tau author baik, juga suka PHP. Bilangnya update tunggu target kecapai, tapi belum nyampe malah update 😊

Perempuan dengan surai hitam itu terus menatap layar handphonenya. Seakan menunggu pesan dari seseorang.

"Dia bakal ngechat gak, ya?" tanya perempuan tersebut pada dirinya sendiri.

"Kok gue jadi berharap?" perempuan tersebut seakan bukan lagi seperti dirinya yang biasa.

Jika Shavira dan Lexa ada di sini. Sudah pasti mereka mempertanyakan apa perempuan tersebut kerasukan?

Saat handphonenya berbunyi. Valetta langsung membuka cepat handphonenya itu.

Ekor
|Malam

Valetta menahan senyumnya. Ia lalu tersadar akan nama Axel di kontaknya. Ia akan mengganti nama kontak tersebut, sedikit saja... Boleh, kan? Tentu boleh.

Beberapa detik lewat, nama Axel di kontak Valetta kini sudah berubah.

Valetta
Malam|

Ekor
|Lagi ngapain?

Valetta
Main hp|
Lo?|

Ekor
|Nungguin chat dari lo

Valetta
Jangan jawab gitu|

Ekor
|Kenapa?

Valetta
Jangan aja|

Malu... Batin Valetta dalam hati. Valetta sekarang tersadar kalau cara bicara Axel benar-benar ambigu.

Sama sekali tidak aman untuk jantung Valetta.

Ekor
|Tapi gue pengen jawab kayak gitu

Valetta
Jangan|
Ga aman buat jantung|

Ekor
|Baper ya?
|Gpp
|Gue bolehin lo baper
|Asal karena gue aja

Valetta memperhatikan kata-kata yang dikirim oleh Axel. Sekarang Axel menjadi lebih terus terang. Axel seperti sudah tidak ada filter lagi saat mengetik.

Ekor
|Val

Valetta
Y?|

Ekor
|Jawabnya jangan singkat
|Nanti gue kira lo lagi badmood

Valetta
Iyaa kenapaa?|

Ekor
|Sayang

Valetta
?|

Ekor
|Mau ngetes manggil pacar

Valetta melempar handphonenya. Benar-benar ia lempar. Untung saja bukan ke dinding atau lantai, melainkan tumpukan bantal.

Indigo Tapi Penakut | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang