Bagian 4: Buku Pertemuan 1: Teman

36 4 4
                                    

Adabtasi lingkungan mulai dilaksanakan. Lokawigna Baru akan dibagi menjadi beberapa kelompok, dengan mentorship yang berbeda. Ryu berada dalam kelompok 9 yang terdiri dari 20 orang.

Selama Adabtasi lingkungan, ada satu Lokawigna baru yang terlihat unik. Dia adalah Jompa, pria bertubuh besar dan kekar yang mengikuti kegiatan dengan sangat bersemangat. Jompa kerap kali mengajukan pertanyaan dan menyimpulkan sesuatu dengan sangat percaya diri dan bersemangat, sampai-sampai semua Lokawigna baru dan mentorship tertuju padanya. Ya, Jompa menjadi pusat perhatian di kelompok ini.

Saat pengenalan laboratorium pusat UL Adorasi, Jompa sangat excited melihatnya, dia semakin bersemangat sampai menyelinap masuk ke laboratorium dengan bodohnya. Semua Lokawigna baru dan mentorship kelompok 9 kaget, sampai sang mentor menahan Jompa dengan menyerap Jompa memakai alat canggih yang berada di telapak tangannya. Lokawigna baru semakin kaget melihatnya, bagaimana tidak, tubuh Jompa yang sebegitu besarnya bisa dihisap dengan peralatan kecil yang berada di telapak tangan mentor tersebut. Ini merupakan teknologi yang disebut sebagai teknologi 'Angin Beliung', Mesin utama teknologi Angin Beliung 1.3 ini adalah kipas motor yang dikembangkan oleh Lokawigna bernama Dyson selama bertahun-tahun. Kipas tersebut menghisap udara beserta objek di sekitar dengan kuat, bahkan putaran kipasnya mencapai 462.390 RPM/ revolution per minute), jauh lebih kencang dari putaran mesin jet Boeing 777 (10.900 RPM). Tentu saja hal tersebut berdampak kepada Lokawigna yang lain dengan sedikit ikut terhisap oleh mesin tersebut dan objek lainnya. Tetapi hal tersebut tidak menimbulkan kerusakan yang parah, karena sang mentor mengarahkan mesin Angin Beliung tersebut tepat pada posisi linear Jompa.

Mentorship tersebut merupakan Lokawigna senior tingkat akhir di UL Adorasi dari jurusan Tehnik. Setiap mentorship merupakan Lokawigna senior tingkat akhir yang diperuntukkan membimbing adabtasi lingkungan para Lokawigna baru.

Tidak lama setelah itu, Jompa dipisahkan dengan kelompok 9 dan dibawa ke ruang medis, karena mesin Angin Beliung tersebut menimbulkan efek cedera pada manusia, meskipun sang mentor tidak berniat melukai, hanya berniat menghentikan Jompa dengan cara yang sangat hati-hati, ditambah tubuh Jomba yang kuat membuat Jompa tidak terlalu mengalami luka atau cedera yang serius.

Setelah Jompa dibawa ke ruang medis, Ryu diam-diam mengikuti Jompa. Ya, Ryu memisahkan diri dari kelompok 9 dengan alasan izin ke toilet. Ryu sangat tertarik dengan Jompa yang tidak pernah ia temui di kehidupan Ryu sebelumnya, dan ia berniat untuk mengobrol bersama Jompa yang dia anggap menarik ini.

Ryu masuk ke ruang medis dan ditahan oleh petugas medis.

"Hei, manusia yang terlihat sehat, mau apa ke sini?" tanya petugas medis tersebut.

"Hei, petugas medis keren yang menjengkelkan, saya disuruh oleh mentorship untuk menemani dia karena saya akan menuntun dia balik ke kelompok 9 setelah dia sudah terobati." jawab Ryu dengan alasan yang sangat pintar dan licik meskipun jarang-jarang.

"Oh, baiklah. Tetapi kamu hanya perlu duduk di ruangan ini, tanpa mengganggu proses penyembuhan, ya." seru petugas medis tersebut.

"Baiklah, pak. Saya akan duduk dan diam seperti toples acar di dapur." seru Ryu dengan intermezzo-nya.

Proses penyembuhan tidak berlangsung lama, hanya sekitar 8 menit. Setelah itu petugas medis menyuruh Ryu untuk menemani Jompa sejenak, karena Jompa perlu istirahat 5 menit saja sebelum balik untuk adabtasi lingkungan lagi.

Di sini Ryu menghampiri Jompa dan berkata.

"Hai, pria berotot. Bagaimana?" kata Ryu dengan sok akrabnya.

"Hei, pria kecil. Kalau tidak salah kamu yang berada di kelompok yang sama denganku, ya? mau apa ke sini? tunggu 5 menit jika ingin berduel, ya." jawab Jompa dengan nada semangatnya yang tidak pudar.

"Hahahaha. Aku sudah melihatnya, kamu memang orang yang seru, ya. Daripada berduel, bagaimana jika kita berteman?" jawab Ryu dengan sok akrab padahal dirinya takut kepada Jompa.

"Di zaman ini masih ada juga ternyata orang yang mengajak berteman dengan cara seperti itu, hahaha. Walaupun terlihat sangat payah, tetapi aku terima tawaranmu untuk berteman. Kebetulan aku butuh orang yang bisa mentraktirku karena kantongku kini sedang tipis." jawab Jompa dengan sangat menjengkelkan.

"Asik! tetapi karena kantongku juga tipis, bagaimana kalau kita ganti tawaran? kita akan berduel, tetapi jika kamu kalah kita akan berteman, begitu juga sebaliknya." seru Ryu dengan memberanikan diri untuk pertama kalinya.

"Hahaha, tawaran yang sangat menguntungkan ku. Tidak bisa aku menolaknya. Baiklah, tunggu 3 menit lagi, ya." jawab Jompa dengan rasa senang dan bersemangat.

Setelah istirahat dari proses penyembuhan Jompa sudah usai, Ryu mengarahkan Jompa ke ruang audotorium yang sebelumnya pernah dipakai untuk berkumpul para Lokawigna baru. Ryu tau kalau di sana sedang sepi, dan juga luas.

Di sini, niat Ryu adalah untuk mencoba kemampuan merubah takdirnya, yang sebelumnya sudah di gali-gali oleh Ryu, dan inilah saatnya Ryu mencobanya. Walaupun, resiko tersebut bisa saja membuat Ryu berada di ruang medis selanjutnya.

Ryu berkata.

"Bagaimana jika di sini? satu match saja, ya." Ryu berbicara dengan gemetar.

"Jika satu match cukup untuk menguburmu, kenapa tidak?" jawab Jompa dengan sangat yakin dan bersemangat.

Pertarungan dimulai. Jompa langsung menghampiri Ryu tanpa berlama-lama dan tanpa berpikir panjang. Saat itu juga Ryu mencoba kemampuannya, ia merubah sebab untuk menghasilkan akibat yang dia inginkan. Dan hasilnya gagal. Ryu terkena satu tonjokan Jompa dan langsung tumbang. Tetapi, Ryu bangkit lagi dengan wajah yang langsung babak belur.

Ternyata, serangan pertama Jompa membuat Ryu sadar akan sesuatu. Jompa adalah tipikal orang yang agresif, dia menyerang lawan secara membabi buta tanpa merencanakannya terlebih dahulu, dan Jompa memulainya dengan tangan kiri yang artinya Jompa adalah seorang yang kidal, dan Ryu tau akan hal itu. Akhirnya, Ryu memposisikan dirinya dari posisi yang susah dijangkau oleh tangan kiri, yang membuat serangan kedua Jompa memaksakan dirinya untuk memulainya dengan tangan kanan. Karena Ryu tahu Jompa telah mengganti serangan dengan tangan kanan, akhirnya Ryu berhasil menghindari tinju tangan kanannya. Jompa sempat kaget akan hal itu, tetapi tetap saja Ryu terkena serangan kaki Jompa yang di mana posisi Ryu masih terjangkau oleh kaki Jompa. Alhasil Ryu kembali tumbang dan tidak kuat lagi untuk berdiri.

Pertarungan selesai, Jompa menghampiri Ryu yang terbaring kesakitan dan berkata.

"Ternyata benar dugaan ku bahwa kamu lemah. Tetapi, untuk tawaran yang tadi, aku tetap menerima pertemanan kita. Asal kamu tahu, aku adalah orang yang bertekad kuat dan sangat konsisten, tetapi kamu adalah satu-satunya orang yang membuatku merubah serangan pertama dari tangan kiri ke tangan kanan. Aku rasa kamu orang yang menarik karena punya analisis yang sangat bagus, sekaligus bukan penakut walaupun tahu kamu tidak akan sanggup melakukannya. Terima tanganku, berdirilah dan aku akan merawatmu, kawan." seru Jompa yang ternyata berhati baik walaupun penampilannya seperti kriminal kelas kakap.

Akhirnya Jompa membawa Ryu ke ruang medis untuk penyembuhan, dan menunggu Ryu sampai proses penyembuhan dan istirahat Ryu selesai.

Setelah semua selesai. Ryu dan Jompa kaget ketika kelompok lain dari Lokawigna baru untuk adabtasi lingkungan tiba-tiba datang ke ruang medis untuk pengenalan ruangan tersebut.

Towards AbsoluteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang