9 - Saya khawatir Nes,

159 31 1
                                    

Happy Reading,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading,

                           ********

"Gue kesel aja lihat Deka yang tiba-tiba ada di rumah gue. Dia juga udah bohongin gue bilang Tante Nesya yang ngundang padahal dia sendiri yang ada niatan buat ngundang gue,"

"Kalau Deka jujur juga lo pasti gak mau datang kan? Makanya dia cari cara supaya lo datang, walaupun caranya itu salah ya dengan bohongin lo." Sasi memberikan segelas air putih kepada Aneska, membuat Aneska dengan cepat menerima itu. Menegaknya hingga tandas, Aneska benar-benar kehausan sepertinya.

"Tapi lo juga salah Nes, harusnya lo gak usah menghindar. Kalian ada hubungan juga enggak, kayak orang lagi pacaran aja segala menghindar sampai enggak berangkat kerja. Ya ampun Nes, Nes,"

Aneska memanyunkan bibirnya mendengar perkataan Zoya. Dia sendiri juga heran kenapa memilih kabur tanpa menyelesaikan masalah. Jika dia merasa ingin penjelasan kenapa tidak bertanya saja malah kabur tidak jelas seperti ini. Dia sampai bingung ingin melarikan diri kemana, sampai kakinya membawanya kemari. Ke Apartement tempat mereka berkumpul.

"Nah ini nih, yang buat Pak Deka lari-larian gak jelas nyariin nih anak satu." Tirsa yang baru pulang kerja langsung duduk di sofa berhadapan dengan Aneska.

"Lari-larian gimana Tir," Zoya menatap Tirsa yang kini tengah menyandarkan kepalanya ke sofa.

"Yaa nyari Anes, siapa lagi."

"Gue lagi gak pengin ketemu Deka sehari ini aja," keluh Aneska.

Sehari ini saja, pasti bisa gak ketemu. Salah satunya ya Aneska harus menghindar, walau besoknya ia yakin ia tidak mungkin bebas dari masalah.

"Gue laper banget, kalian gak ada makanan?" tanya Aneska.

"Gue tadi baru beli ketoprak, baru aja gue taruh di dapur,"jawab Tirsa

"Temen baik emang lo," Aneska beranjak dari duduknya menghampiri Tirsa mengacak rambut laki-laki itu sebentar. Lalu langsung berlari menuju dapur.

"Gue kepikiran nanti Anes bakalan suka sama Deka," ucap Zoya.

"Dan gue juga ngebayangin Anes sama Shaira ribut nanti gimana,"

                      **************
Hari sudah malam, jam di pergelangan tangannya sudah menunjukkan pukul 19.00 Deka menghentikan mobilnya di depan rumah Aneska. Dia tidak turun, sebelum ke sini dia sudah menelpon Kak Anis bertanya kepada perempuan itu tenteng keberadaan Aneska namun tidak ada keberadaan Aneska di sana. Gadis itu pergi kemana? Entah Deka juga tidak tahu.
Deka menyandarkan kepalanya, dia pusing sungguh. Kerjaan di restorant membuatnya tidak fokus.

Deka menoleh saat mendengar suara motor yang berhenti di pelataran rumah Aneska. Di lihatnya Aneska baru saja turun dari motor, mengembalikan helm laki-laki itu. Deka mengenal laki-laki itu, dia Tirsa. Dan Tirsa baru saja mengantarkan Aneska pulang. Saat Tirsa berbalik meninggalkan Aneska yang akan memasuki rumahnya, Deka turun dan langsung menghampiri gadis itu.

"Nes," Deka mencekal pergelangan tangan gadis itu membuat Aneska terkejut.

"Pak Deka, ngapain di sini,"

"Saya nungguin kamu,"

"Ini udah malam Pak, gak enak di lihat tetangga. Mending Pak Deka pulang aja ya."

"Saya khawatir Nes,"

Aneska menghela napasnya,"Saya baik-baik aja Pak."

"Saya mau minta maaf, saya ngaku salah saya emang udah bohongin kamu, mengabaikan kamu. Tapi saya mohon maafin saya Nes, saya gak bisa diam aja kalau kamu gak ngomong apa-apa dan menghindar seperti ini."

"Saya juga minta maaf Pak, maaf udah menghindar gak jelas kayak tadi sampai gak berangkat kerja. Pikiran saya lagi kalut dan saya lagi pengin sendiri dulu tadinya."

Deka tersenyum, lalu menarik Aneska ke dalam pelukannya. Aneska tidak membalas, dia tahu laki-laki itu pasti tidak sadar. Namun, tanpa Aneska tahu Deka tersenyum mengelus lembut kepalanya Aneska membuat jantung gadis itu berdegup tidak karuan. Deka melepas pelukannya menatap lekat Aneska membuat gadis itu salah tingkah.

"Saya pulang dulu, selamat malam Aneska."

                  **************
Follow IG : @lavanteraa
.
See you 💜

ANESKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang