17 - Capek ribut terus

121 19 6
                                    

Hai gaes, Aku Comeback

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai gaes, Aku Comeback.
Adakah yang nunggu Aneska?
.
Kalau gitu mari baca cerita akuu,
.

Happy Reading, Gaes!

************

Pagi harinya, Aneska terbangun. Dia mengerjapkan matanya saat sinar matahari masuk melalui celah tirai jendela dan menerpa wajahnya.

Aneska memicingkan matanya, pandangannya tertuju pada seorang perempuan yang kini menggunakan celemeknya sedang mencuci piring di dapur. Sasi yang menyadari hal itu langsung menoleh dan benar saja Aneska menatapnya sampai matanya tidak berkedip seperti itu.

"Lo udah bangun Nes?"

Aneska mengangguk saja, ingin sekali bertanya kenapa dia sampai ketiduran di sofa sampai ada selimut begini. Dan ia baru ingat, astaga pasti ulah Pak Deka.

"Yang lain pada kemana, lo abis masak ya Sa? Terus lo gak ke kantor?" tanya Aneska.

Setelai selesai, Sasi mencuci tangannya sebentar lalu melepas celemeknya, dia berjalan menghampiri Aneska dan duduk salah satu sofa tepat di samping Aneska. "Yang lain udah berangkat, gue abis bikin sarapan karena hari ini gue berangkat agak siang."

"Kenapa gak bangunin gue Sa, jadi semalam gue tidur di sini?"

"Ya tidur sambil nyender di bahunya Deka,"

"Gak mungkin lo pasti bercanda kan Sa," sahut Aneska. Ia yakin sahabatnya ini pasti sedang mengerjainya, lagian tidak mungkin Aneska tidur sambil nyender ke Deka segala. Saat tadi dia bangun saja di sofa sambil menggunakan selimut.

"Gue bangun lebih cepet dari yang lain Nes, pas gue bangun lihat lo tidur sambil nyender ke Deka terus dia kebangun dan baringin lo terus ngasih lo selimut, kata Deka jangan bangunin biarin aja."

"Dan lo nurut aja gitu?"

Sasi mengangguk. "Iyalah lagian gue kasian sama lo kayaknya kecapean gitu."

"Sasi gue emang capek tapi ini semua gara-gara Deka nyuruh gue buat...."

"Udah deh ngomelnya di pending dulu. Lo lihat jam berapa sekarang, sana berangkat astagaaa."

Dan seketika Aneska melebarkan matanya saat ia melihat jam yang terpajang di dinding Apartemen. Aneska benar-benar kesiangan gawat, gadis itu dengan cepat berlari menuju kamar mandi. Dengan segala kecepatan yang ia bisa Aneska membersihkan diri di kamar mandi, padahal secepat apapun perempuan di kamar mandi tetap saja ribet. Sasi yang melihat itu hanya bisa menghela napasnya, ia sudah tidak heran lagi dengan tingkah teman perempuannya yang seperti orang gila jika sudah bangun kesiangan dan terlambat kerja.

Yang di lakukan Sasi sekarang adalah mengambil selimut di sofa dan merapikan bantal sofa yang berjatuhan di lantai. Berlanjut dengan dirinya yang akan menyiapkan bekal untuk Aneska nanti. Beruntung hari ini Sasi yang berangkat siang ke kantor, mungkin dia akan sedikit bersih-bersih di Apartemen.

Hmmm, sahabat yang baik bukan?

******
"Nes lo di suruh ke ruangan Bapak manajer,"

Aneska mengangguk ketika dirinya di beritahu oleh salah satu rekan kerjanya. Ia menghela napasnya sebentar, baru saja dia tiba di resto. Ia ingin sekali menemui Tirsa untuk menanyakan 'Kenapa tidak membangunkannya,' padahal jadwal mereka sama sama pagi. Arrgghh sangat menyebalkan hari ini, mungkin ia akan membicarakan ini nanti. Lebih baik dia menemui Deka terlebih dulu, lagi pula Aneska juga rasanya ingin memaki laki-laki itu setelah kejadian semalam yang meminta dirinya untuk menemaninya bercerita. Sampai membuat Aneska kesiangan seperti ini.

Aneska melangkahkan kakinya menuju ruangan manager, dimana tempat Deka berada. Gadis itu menghela napasnya setelah sampai di depan pintu yang bertuliskan 'Manager's room'. Dia mengetuk pintu lalu masuk, dilihatnya Deka sedang membaca beberapa berkas yang tidak Aneska mengerti. Laki-laki itu benar-benar tidak sadar jika Aneska sudah berdiri tepat di hadapannya.

"Pak Deka manggil saya ada apa?"

Deka mengeryitkan dahinya, matanya menatap Aneska. Deka melirik jam di pergelangan tangannya, "Kamu tahu ini jam berapa Aneska?"

"Jam sepuluh Pak, saya tahu saya terlambat. Ini juga karena ulah seseorang yang maksa saya buat menemani dia curhat sampe larut malam."

"Jadi ini karena saya begitu?"

"Saya tidak bilang karena Bapak saya hanya sedang membicarakan seseorang,"

"Dan seseorang yang kamu maksud itu saya?" pertanyaan dari Deka sungguh membuat Aneska menghela napasnya kasar.

Laki-laki di hadapannya sungguh tidak peka, haruskah Aneska menjerit supaya laki-laki ini sadar jika dirinya terlambat seperti ini jelas karena ulah dia sendiri.

Rasanya ingin sekali menjambak rambut Deka yang sudah tersisir rapi namun Aneska masih sadar ini di tempat kerja bukan diluar tempat kerja. Dirinya pun hanya bisa menggeram dan mengepalkan tangannya.

"Udah deh Pak, saya itu capek ribut terus. Di suruh ke sini buat apa sih kalau buat ngajak ribut mending saya balik saja."

Di bilang capek, Aneska jelas capek. Pagi ini dia benar-benar ngebut buat ngapa-ngapaiin. Dari mandi, berpakaian dan segala keperluan lainnya pun dia buru-buru sampai tidak sempat untuk sarapan. Beruntungnya Sasi sudah menyiapkan bekal untuk dirinya, Aneska senang sampai memeluk Sasi memberi hadiah berupa kecupan kecil di pipi perempuan itu dan mengucapkan terima kasih.

"Balik aja nanti saya undang lagi," jawabnya enteng.

'Astaghfirullah menyebalkan sekali human satu ini.'

"Ya sudah maunya pak Deka itu apa?"

"Saya mau kasih kamu hukuman,"

"Apa,"

"Pijitin saya sini bahu saya pegal di senderin kamu sampe pagi."

Ingin protes namun Aneska sudah tidak punya tenaga lagi untuk berdebat. Bekal yang Sasi buat belum Aneska makan dirinya lemas namun ia menuruti apa yang Deka suruh, memijiti bahu laki-laki itu dan kepalanya juga. Tanpa Aneska sadari Deka tersenyum, laki-laki itu selalu punya cara sendiri agar Aneska selalu dekat dengannya. Gadis ini diam-diam telah membuat Erin bisa secerewet itu jika sudah membahas Cupcake, entah sejak kapan keduanya akrab Deka tidak tahu. Yang jelas, Deka menyukai gadis pencinta Cupcake yang kini berada di dekatnya.

**********
Btw ini sih modusnya si Bapak sii🤣🤣
segala minta pijit wkwk.
.
Kasian Aneska, hiks 🤧 mana dari tadi belum sarapan 🤧🤧dahla.
.
Jangan lupa Vote dan Komen.
Terima kasih sudah menyempatkan mampir 😊😊 See you.

ANESKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang