15 - Perhatian Rafa

118 26 19
                                    

Happy Reading gaes,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading gaes,

****
Ibuku
Nes, nginap aja gak papa. Tapi jangan tidur sama cowok, tidur di kamar sama perempuan.

Aneska tersenyum mendapat pesan dari ibunya, gadis itu melihat sekali lagi nama si pengirim pesan, tentu saja dari Ibunya. Biasanya Aneska tidak di perbolehkan menginap, jika acaranya selesai ya langsung pulang. Mungkin Ibunya sedang dalam mood yang baik, lagipula mungkin acaranya akan selesai sampai malam. Mengingat ada dua tamu yang datang ke Apartement.

Aneska menatap wajahnya di cermin kamar mandi, menata rambutnya yang sedikit berantakan. Gadis itu berhasil kabur dari Deka dengan alasan ada panggilan alam. Padahal yang di lakukan Aneska di dalam hanya berkaca dan bermain ponsel saja.

Ikat rambut itu sekarang sudah berada di genggamannya, Aneska menghela napasnya. Sangat lucu sekali, dirinya ketahuan menguntit hanya karena ikat rambutnya yang terjatuh. Deka pasti sekarang tidak akan membiarkannya lolos begitu saja.

Ah, gue harus gimanaa??

Tiba-tiba ponselnya berdering menampilkan nama Zoya di sana. Aneska mengangkatnya,

"Hallo Zo..."

Dan terdengar suara Zoya yang kini sedang mengomel karena ulah Aneska yang terlalu lama di kamar mandi membuat semua orang menunggu, untuk segera makan malam. Sambil mendengarkan ocehan Zoya, Aneska memijitkan kepalanya.

Sepertinya acara ini tidak semenyenangkan minggu kemarin.

*****
Deka melirik Aneska yang kini duduk tepat di hadapannya, dan di samping Aneska ada Rafa. Dia tahu, gadis itu pasti sengaja memilih duduk di sana. Aneska yang merasa di perhatikan memalingkan wajahnya, membuat Deka tersenyum. Meja makan sudah terisi penuh oleh makanan ada beberapa buah dan cemilan juga di sana. Rafa, Tirsa dan Sasi memang pandai dalam hal memasak. Buktinya mereka bisa membuat makanan seperti makanan di restoran saja.

"Pak Deka, maaf ya kalau makanan di sini gak seenak makanan di resto." Sasi duduk setelah meletakkan beberapa minuman di meja.

"Tidak, ini bahkan seperti makanan di resto. Saya akan menghabiskan ini tenang saja." Deka tersenyum, membuat Sasi ikut tersenyum dan mengangguk.

Seperti itulah Deka, laki-laki itu akan tetap menghargai masakan rumahan seperti ini. Walaupun lidahnya terbiasa dengan masakan resto, setiap ada acara di rumahnya pun laki-laki itu akan mengundang chef di restoran. Terkadang Tirsa juga ikut jika chef di sana membutuhkan bantuan.

"Ini masakan saya, silahkan di coba Pak." Tirsa memberikan tumis kangkung buatannya, Deka tersenyum lalu mencobanya.

"Seperti biasa, enak." Jawab Deka.

"Tuh Nes, lo harus cobain ini, ini tuh enak banget iya kan Pak Deka?" ujar Sasi lalu menaruh tumis kangkung di piring Aneska.

"Tapi gue gak suka Sa,"

"Lo gak suka kangkung, Nes?" Rafa yang duduk di samping gadis itu bertanya.

Aneska mengangguk,"Gak bukan gak suka, gue gak doyan."

"Sini buat gue aja deh," ucap Reno.

"Yee, kalau soal makan aja lo semangat bener Mas," sahut Zoya membuat Reno mendelik.

"Udah deh jangan paksa Anes, percuma juga dia gak doyan,"kata Andra tak tega melihat Aneska di paksa seperti itu.

"Ini enak loh Nes padahal," Zoya memakan kangkung itu dengan lahap membuat Aneska ingin saja.

"Ayo cobain Nes," kata Ayara.

"Kangkung ini banyak manfaatnya loh Nes, bisa menjaga kesehatan mata, meningkatkan imunitas tubuh. Biar lo gak gampang sakit, cobain deh enak kok." Rafa menyodorkan sesendok kangkung kepada Aneska. Laki-laki itu menunggu Aneska agar membuka mulutnya, dengan perlahan Aneska menerimanya. Dia mengunyah, rasanya lumayan sih.

"Enak kan?" tanya Rafa.

"Lumayan sih,"

"Oh maunya di suapin Rafa ya Nes?" celetuk Reno.

"Kalau mau minta di suapin bilang Nes," ujar Andra.

"Tadinya ogah-ogahan sekarang di suapin Rafa baru mau," Tirsa menatap Aneska, membuat gadis itu berdecak.

Kampret banget sih ini tiga cowok.
Emangnya kenapa sih, kalau Rafa nyuapin gue? Gue mau nolak juga gak enak ya kan, di suapin Cogan lagi.

Melihat sedikit perhatian Rafa pada Aneska membuat Deka tahu, Rafa menyukai Aneska. Keakraban keduanya pun tak luput dari perhatiannya. Memikirkan hal itu membuat dirinya menjadi tidak mood entah kenapa, Deka memilih melanjutkan makannya dengan diam.

Dan lagi ada seseorang yang memperhatikan itu sedari tadi. Ia melihat tatapan Deka menjadi berbeda setelah melihat Aneska dan Rafa saling bercanda dan asik mengobrol.

****

Ini Pak Deka kenapaa? 😂😂
Masuk ke RG kok mendadak galau, wkwk.
.
Seperti biasa jangan lupa tekan bintangnya temen-temen...

Ini Rafa sama Deka juga lagi usaha sepertinyaa ,,

Sampai jumpaa,,

ANESKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang