"You must think the world is full of women dying to ride on your white horse, but Cinderella stories aren't popular anymore. In the real world, it is filled with moronic women who work hard and succeed on their own"
-Choi Ae Ra-
Im Yoona's Point Of View
Aku memang tak terlahir dari keluarga kaya, tapi aku harap nanti bisa menjadi kaya dengan caraku sendiri.
Sejak kecil aku sudah terbiasa untuk bekerja dan mencari uang. Entah dengan membantu ibuku menjual apapun yang bisa kami jual atau sekedar ikut ayah mencari ikan dan menjualnya dipasar.
Menjalani kehidupan sebagai orang miskin tidaklah mudah, banyak yang harus aku perjuangkan termasuk waktu yang tak kunikmati saat dimasa remajaku.
Sebagian waktu remajaku digunakan untuk belajar dan bekerja. Ya, belajar karena aku harus mendapatkan beasiswa di sekolah yang terbaik.
Ya, disekolahan internasional saat SMA aku merasa sangat kecil. Berada diantara orang-orang kaya, menjadi bahan olok-olokan sejak kecil sudah biasa bagiku. Bahkan, mengais makanan di sampah juga pernah aku lakukan saat masih duduk di bangku SD. Karena, beberapa temanku yang jahat melempar kotak nasi yang disiapkan ibuku sejak pagi dengan sepenuh hati ke bak sampah.
Tentu, aku harus menghargai apapun yang ibu dan ayah beri padaku. Untuk makan enak sehari-hari juga kami harus berjuang penuh. Jika pendapatan ayah dan ibu menurun kami bersiap-siap dengan kemungkinan buruk yaitu tidak bisa makan.
Aku salut dengan ayah ibu yang terus memperjuangkanku, mereka berkata bahwa aku harus sekolah tinggi untuk mencapai cita-cita. Meskipun aku tak tahu harus mulai dari mana cita-cita itu. Hahaha jika boleh jujur, cita-citaku jadi orang kaya.
Aku juga berkuliah dengan biaya beasiswa, aku harus mengandalkan otak untuk bisa bertahan sekolah dan kuliah. Memang, tak bisa keluar negeri seperti teman-temanku saat SMA tapi itu sudah cukup untuk membuat derajat keluargaku naik.
Mungkin alasan ayah dan ibu agar aku bisa menikahi orang kaya adalah agar anak-anak kelak tak perlu bekerja keras dan merasakan kesulitan yang kami rasakan.
Tapi, disisi lain. Aku juga ingin memiliki penghasilan sendiri dengan caraku. Menjadi wanita mandiri.
Cinta pertamaku adalah anak orang kaya. Pernah aku memimpikan hidup dan memiliki masa depan dengannya. Sayang, dia tak pernah melihatku. Orang itu kini menikah dengan wanita lain yang lebih pantas untuknya. Tapi, sekarang aku berhasil menyapu bersih perasaanku padanya. Ji Chang Wook, terima kasih karena sudah mengenalkan cinta pertama padaku. Walaupun, aku bukanlah wanita yang kau impikan.
Sementara sahabatnya, Lee Seung Gi selalu mencoba mendekatiku. Namun, entah kenapa perhatiannya padaku tak membuat perasaanku luluh padanya. Jika kau tahu, Lee Seung Gi adalah anak seorang pejabat dan dia kaya. Namun, aku tak mengerti aku tak pernah memimpikannya untuk hidup berdua bersamaku. Akhir-akhir ini Lee Seung Gi mengganggu pikiranku, dia menghilang tiba-tiba dari hidupku. Apakah aku merindukannya?.
Kini, aku dihadapkan dengan pria kaya. Lee Min Ho, pria itu juga mencoba mendekatiku. Ya, aku menganggap apa yang dia lakukan semata hanya untuk mendekatiku. Terkadang, hanya dengan melihat wajahnya saja aku sudah terpana. Namun, rasa takut dan cemas akan identitasku sebenarnya membuatku merasa depresi. Apakah dia akan menerima keadaanku meskipun aku sebenarnya miskin?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love Story (END)
RomanceBeberapa kisah percintaan akan mengajakmu merasakan cinta, kebahagiaan, kesedihan, kehilangan, rasa cemburu, dan rindu. Cerita di awali Song Jong Ki dan Song Hye Kyo usai bercerai. Mereka menjalani hidup masing-masing. Saat Jong Ki mulai merindukan...