"Life moves pretty fast. If you don't stop and look around once in a while,
you could miss it."-Ferris Bueller's Day Off-
Lee Seung Gi's Point Of View
Kudengar Suzy gagal melakukan test wawancara di Shin Hwa group. Lantas, dia menangis dihadapanku namun masih mencoba tegar walau terlihat sukar.
Lalu, aku melihat berkas-berkas lowongan yang Suzy coba lamar.
"Di Shin Hwa banyak sekali lowongan pekerjaan, mulai dari office girl, receiptionist, staff di bagian personalia, dan manager di bagian keuangan. Lalu kau mendaftar jadi receiptionist bukan?"
"Iya, tapi aku selalu gagal setiap harinya" Dia masih menangis sedih dengan kegagalannya.
"Kau tidak gagal, hanya saja kau belum beruntung. Aku bisa masukkan kau di dalam salah satu perusahaan temanku. Kau mau? Bahkan jika kau tetap menginginkan Shin Hwa aku bisa bicara pada temanku. Dia yang punya perusahaan itu" Aku mencoba menghiburnya.
Bukannya terhibur dia malah menangis lebih kencang, apakah aku salah?.
"Ke-kenapa? Apakah aku salah?" Tanyaku padanya.
"A-aku bisa berdiri sendiri kedepannya, tak perlu bantuan orang lain" Dia menjawab masih menangis.
Aku terdiam sejenak. Hebat, dia bahkan tak memanfaatkan jaringan yang kupunya.
"Kalau aku tak bisa mendapatkan pekerjaan, berarti aku yang harus membuka lapangan pekerjaan" Sahutnya dengan tangis yang berkurang.
Daebak! Aku semakin kagum padanya. Dia sangat mandiri.
"Apa rencanamu?" Tanyaku padanya lagi sambil menyapu air matanya di pipi.
"Entahlah, tapi aku akan lakukan berdasarkan kemampuanku" Sahutnya.
Dia masih terisak walaupun dengan suara yang masih layu. Untung saja kami berada di dalam mobilku dan tak ada yang mendengar tangisannya kecuali aku.
"Jangan katakan pada ibu dan nenek aku menangis ya, aku sudah sering begini dan bisa mengatasinya" Dia memintaku merahasiakan ini.
"Hmmm.. aku berjanji. Setelah ini kita mau kemana?"
"Sekedar jalan-jalan ke taman?" Ujarnya.
"Jangan ke taman terus, aku mau berbelanja. Mau temani aku?" Aku balik bertanya padanya.
"Belanja?"
"Ya, ke suatu tempat" Sahutku.
Dia mengangguk dan aku tersenyum padanya seraya berkata agar dia terus semangat. Kemudian aku melajukan mobilku ke suatu tempat.
Mobilku kemudian berhenti di depan kantor Ji Won. Aku mencoba mencarinya lewat meja informasi lantai satu.
"Silahkan tuan tunggu dulu di lobby, nyonya Ji Won mengatakan pada kami bahwa dia akan segera datang kemari. Silahkan tunggu tuan, terima kasih" Sahut receiptionist itu.
Aku kemudian duduk dan menelpon Chang Wook. Namun, tak ada jawaban. Kurasa dia sibuk.
"Hai, oppa ada apa?" Ji Won datang padaku dengan senyum ramahnya.
"Ji Won, bisa kah kah membantuku? Apa kau sibuk?" Tanyaku.
"Ah, perkenalkanlah dulu. Dia Bae Suzy, dan dia akan dinner denganku malam ini. Dandanilah dia, aku titip dulu kau dengan Ji Won"
"Oh, tentu. Sebenarnya tidak ada yang terlalu sibuk. Staffku bisa mengatasinya. Halo Suzy, aku Kim Ji Won, senang bertemu kau. Mau ikut aku?" Dia bertanya ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love Story (END)
Storie d'amoreBeberapa kisah percintaan akan mengajakmu merasakan cinta, kebahagiaan, kesedihan, kehilangan, rasa cemburu, dan rindu. Cerita di awali Song Jong Ki dan Song Hye Kyo usai bercerai. Mereka menjalani hidup masing-masing. Saat Jong Ki mulai merindukan...