"Romance means believing you are worthy of a happy ending"
-Sarah Wendell-Lee Seung Gi's Point Of View
Aku melangkah gontai memasuki rumah duka. Disana kulihat orang-orang memandangiku dengan tatapan sedih dan kasihan.
Belum lagi, upacara pemakaman ayah membuatku harus menghadapi orang-orang yang berbelasungkawa.
Kondisi ayah yang semakin hari kian parah, memaksanya untuk pergi secepat ini menyusul kepergian ibu.
Penyakit jantungnya sudah tak tertahankan. Sebelum kepergiannya, dia sempat menyampaikan padaku bahwa aku harus menikah dengan gadis pilihannya. Kemudian, aku setuju dengan hal itu dan memilih akan menikah dengan wanita pilihan ayahku, Yong Ha.
Pesta pernikahan akan digelar satu bulan lagi. Aku dan calon istriku sudah selesai memilih venue acara, wedding organizer, dan berbagai persiapan lainnya untuk pernikahan.
Turut pula teman-temanku memberi dukungan atas pernikahan ini. Mereka berharap, aku bisa menjadi suami yang baik untuk tunanganku.
Terkadang, ingatan tentang Suzy masih terngiang dikepala. Meskipun aku harus melupakannya dan sedikit berhasil mengalihkan perhatianku pada hal-hal lain agar aku tetap sibuk.
Pernikahan orang kaya dengan orang kaya. Itu yang ayahku mau. Memangnya apa yang salah dengan wanita biasa dengan hidup sederhana?.
"Tegarlah sayang" Calon isteriku menyabarkanku seraya duduk disamping.
Tampak terlihat dari raut wajahnya yang juga sedih melihat kepergian ayah. Tak sedikit dari para pejabat dan petinggi negara yang datang memberi penghormatan terakhir untuk ayah.
"Yong Ha, kau pulanglah sekarang. Terima kasih sudah menemaniku disini" Aku meminta calon isteriku untuk pulang kerumahnya.
Dia menggeleng. Sikapnya sangat baik dan perhatian padaku. Namun, aku tak bisa merasakan apapun padanya. Mungkinkah aku mati rasa?.
-----
Lee Min Ho's Point Of View
Hari ini aku berangkat ke Jepang untuk urusan bisnis. Ya, entah kenapa jika menyebut Jepang aku teringat dengan Yoona. Apa kabar dengannya disana?.
Terakhir, aku menemuinya di bandara. Tentu, aku bisa menjumpainya sebelum dia berangkat untuk pindah ke Jepang.
Hal yang paling kuingat adalah kalimat perpisahan yang dia sampaikan padaku.
"Jika kau peduli padaku. Maka anggaplah kita tak pernah saling mengenal. Aku senang kenal denganmu, tapi tidak dengan apa yang terjadi pada kita. Aku pamit" Yoona enggan menatap mataku.
Sementara aku hanya menunduk setelah mendengar kalimat terakhirnya. Tak ada yang tersisa untukku darinya. Hanya kalimat menyakitkan ini yang keluar dari bibir mungilnya.
Entahlah, aku tak mengerti dengan perasaanku sendiri. Aku tak begitu menginginkan wanita itu, tapi aku merasa sedih saat dia pergi dari hidupku.
Apakah aku bisa menemuinya lagi jika aku di Jepang?.
Begitupula ingatanku dengan Suzy. Wanita itu sekarang semakin terkenal di Korea Selatan sebagai make up artist dan influencer. Dia sangat sukses sekarang, Ji Won juga salah seorang support system yang baik untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love Story (END)
RomansBeberapa kisah percintaan akan mengajakmu merasakan cinta, kebahagiaan, kesedihan, kehilangan, rasa cemburu, dan rindu. Cerita di awali Song Jong Ki dan Song Hye Kyo usai bercerai. Mereka menjalani hidup masing-masing. Saat Jong Ki mulai merindukan...