"Strength and growth come only through continuous effort and struggle."
-Napoleon Hill-Lee Min Ho's Point Of View
Lee Seung Gi sejak tadi pagi berdiri di depan rumah Suzy. Apa mereka saling mengenal satu sama lain?.
Sial, aku yang sejak tadi ingin pulang malah tidak bisa pulang karena Seung Gi masih berada di depan rumah Suzy. Bisa bahaya jika dia tahu aku berada di lingkungan ini.
"Kim Tan Ho, kau tak pulang kerumah?" bibi Ahn bertanya padaku demikian.
"Aku ingin pulang namun aku harus menyelesaikan beberapa pekerjaan" Sahutku pada bibi Ahn, padahal aku tak bisa pulang.
"Tidak perlu kau pikirkan itu. Biar aku saja yang menyelesaikan pekerjaanmu" Bibi Ahn mengatakan hal demikian padaku.
"Tidak usah, aku saja yang akan melakukannya. Kau istirahatlah, aku tak ingin kau lelah" Aku mengantarkannya masuk ke dalam rumah sementara aku masih ingin mengintip apa yang tengah terjadi pada Seung Gi diluar sana, dari jendela kedai.
Astaga, itu ibu Suzy yang tengah mengajak Seung Gi bicara. Tak lama setelahnya, Seung Gi benar-benar pulang kerumahnya.
Lantas, aku melangkah masuk ke dalam rumah bibi Ahn dan mengetuk pintunya.
Bibi Ahn keluar dari balik pintu sambil membawa sapu ditangannya.
"Bibi Ahn, kau sedang sibuk? Pekerjaanku sudah selesai. Aku pamit pulang, jangan lupa kau harus istirahat sekarang" Aku memintanya istirahat dan pergi membawa barang-barangku.
Saat melewati depan rumah Suzy, aku melihat lampu kamarnya yang tak menyala. Dia tak ada dirumah? Tapi kenapa Seung Gi sejak tadi menunggunya?.
Aku berjalan lagi untuk menemui pak Ahn, supirku yang sejak tadi sudah menunggu lama. Namun, langkahku seketika terhenti ketika melihat seorang wanita menangis dengan wajah yang ditekuk sambil berjalan.
"Suzy, jika kau butuh teman cerita. Datanglah padaku" Aku mencoba menghentikan langkahnya dengan berdiri dihadapannya.
Jika saja dia mau bercerita padaku, mungkin aku bisa mengerti apa yang tengah terjadi padanya.
Tanpa aba-aba kemudian dia menangis lebih nyaring dihadapanku. Kemudian aku memegangi bahunya yang terasa lemah karena menangis. Aku memeluknya, dia tahu bahwa aku akan mendengarkan keluh kesahnya.
Di tengah taman bermain yang sepi di lingkungan itu. Dia menceritakan hubungannya dengan Seung Gi dan apa yang tengah terjadi pada hubungan mereka berdua.
"Aku sudah sering mengalami masalah yang kau alami, bahkan sampai sekarang aku tak tahu apa yang harus dilakukan" Keluhku pada Suzy yang sudah berhenti menangis.
"Maksudmu, kau sering bertemu dan menjalin hubungan dengan wanita kaya?" Dia menatap wajahku.
Astaga, aku hampir saja membongkar identitasku sendiri.
"Hahaha, i-iya. Kenapa wanita kaya tidak boleh berhubungan dengan pria miskin sepertiku" Aku kemudian membuang nafas usai mengatakan hal tersebut.
"Kalau kau tak punya solusi, untuk apa aku bercerita denganmu?" Dia kemudian bangkit dari ayunan tempat dia duduk.
"Ha-hahaha janganlah kau begitu. Untung saja aku mau mendengar kesedihanmu. Ya, sebenarnya ada cara tapi kurasa sulit" Aku memutar bola mata.
Dia diam, mendengarkan ucapanku berikutnya. Tatkala wajahnya mendengarkan dengan seksama.
"Caranya, kau bisa membuktikan diri bahwa kau adalah orang yang pantas untuk pria itu. Buktikan, kau bisa jadi wanita sukses yang akan membuat mereka menyesal telah meremehkanmu. Tapi, kurasa itu cukup sulit"
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love Story (END)
RomanceBeberapa kisah percintaan akan mengajakmu merasakan cinta, kebahagiaan, kesedihan, kehilangan, rasa cemburu, dan rindu. Cerita di awali Song Jong Ki dan Song Hye Kyo usai bercerai. Mereka menjalani hidup masing-masing. Saat Jong Ki mulai merindukan...