entahlah

7 4 0
                                    

Sorry for typo......
Chapter ini banyak percakapan

"Jennie, apakah boss mu ada di ruangannya? " Ucap taehyung kepada sekretaris partnernya itu,Ia berkunjung ke kantor ashila.

Jennie tersenyum"Ada, mohon anda menunggu terlebih dahulu. Saya akan panggilkan beliau"

Namun taehyung tidak ingin menunggu"Tidak usah. Saya langsung masuk saja"

Tanpa mengetuk pintu, taehyung langsung membukanya dan melihat seseorang yang tengah sibuk dengan berkas-berkas hingga alisnya berkerut.

"Ashilaa... Miss you"sambil mendekati ashila yang ada dihadapannya.

Namun dia tidak menghiraukan keberadaan ceo tampan itu, tanpa menengok meski sebentar
"Ada apa? Aku sedang sibuk? Mohon tinggalkan pesan. "

Taehyung berniat mengejek dengan senyum kotaknya
"Heol... Apakah yang didepanku ini monster kerja? " Sambil menyilangkan tangan.

Namun hal itu tidak mengalihkan ashila dari pekerjaan nya. Dia beralih melihat computer nya dari pada melihat lelaki itu

"Kalau tidak ada keperluan silahkan meninggalkan ruangan"ashila.

"Aku tau kau tak sibuk...aku ada kepentingan"taehyung.

"Silahkan duduk mr. Kim.. Kepentingan apa yang membawa mu kemari"ashila mempersilahkan taehyung duduk di kursi yang berada di hadapan ya itu.

Taehyung pun duduk dan berkata
"Aku memberimu tugas untuk menemaniku sarapan".

Ashila merasa kesal karena telah meluangkan waktu untuk meladeni taehyung saat ini, meski ia tadi hanya berpura pura sibuk, semangat paginya hilang saat tahu bahwa lelaki itu datang ke kantornya sepagi ini. Apakah mahluk ini tidak ada pekerjaan sehingga pagi pagi ke kantorku, begitulah pikir ashila.

"Saya tidak punya waktu untuk bercanda tuan kim taehyung" Ashila menjawabnya dengan muka datar.

"Tak ada yang bercanda, perutku bukan sebuah candaan"taehyung

Ashila memandangi taehyung dengan alis yang terus menukik dan berusaha untuk menjaga nada bicaranya

"Bagaimana jika anda ajak jennie sebagai pengganti saya, dia akan sangat tersanjung dengan tugas tersebut"ashila mencoba untuk bernegosiasi dengan pemuda di depannya ini, mengingat bahwa ia sempat tergoda dengan sekretaris livicorp .

"Bagaimana bisa kau mengganti dengan jennie"taehyung nampaknya tidak suka atas penolakan ashila.

Namun gadis itu telah mengalihkan perhatian kepada handphone yang sedang berada dalam genggamannya, entah apa yang menarik sehingga ashila menatap layar itu tak berkedip dan langsung berdiri

"Maaf tuan, saya ada kepentingan diluar. Mohon untuk Menjadwalkan terlebih dahulu waktu berkunjung anda. Terimakasih"berniat mengusir secara halus. Karena sejak tadi ashila menerima pesan dari atasan(jk) untuk segera menemuinya.

"Kau menghindari ku.. Lucu sekali. Kau lupa? Aku pemilik 30% saham mu jika saja waktu itu aku tidak membelinya,apa yang akan terjadi?"Taehyung berusaha untuk menahan ashila.

Ashila sedang merapikan berkas yang tadi ia baca dan merapihkan barangnya kedalam tas

"saya tidak bermaksud untuk tidak sopan kepada Anda tuan. Tapi saya sudah memiliki agenda hari ini"dengan seulas senyum formalitas setidaknya ia masih memiliki sopan santun.

Taehyung tetap keras kepala dan tak kunjung berdiri dari tempatnya
"So... Aku datang di waktu yang tidak tepat?atau karena tawaranku tadi"sambil memainkan pulpen yang ada ditangannya dan terus memandang ashila.

Pearl In The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang