little bit closer

12 4 0
                                    

Taehyung sengaja memasuki ruangan ashila sejak tadi pagi tanpa izin, duduk dan melihat jam di dinding menunjukkan pukul 7:30 KST.

Pintu terbuka menampilkan si pemilik ruangan, ashila sempat terkejut dan keluar sebentar memastikan dia tidak salah kantor, dirasa benar ia pun masuk kembali. Menyambut tamu tak diundang itu dengan senyum formalitas.

Mencoba berpikir positif, mungkin pria itu lupa letak ruangan milik jennie karena efek mabuknya semalam.

" Selamat pagi, Mr kim. Dalam perihal apa anda kemari? Ah.. Apakah anda ingin mengunjungi jennie?sayangnya ruangan jennie berada didepan sana"
ucap gadis itu sembari basa basi melangkah dan menjabat tangan taehyung.

Taehyung menampilkan raut wajah datar
"Aku tidak salah ruangan Mrs jung... Aku sudah benar disini."

"Baiklah, ada yang bisa kita bicarakan?"
Ashila fokus dengan lelaki dihadapannya itu.

Taehyung menyamankan duduknya dengan raut wajah yang tak berubah sedikit pun, diam seperti lukisan dewa romawi kuno. Terlihat tengah berpikir dan melihat ashila secara intens.
"Saya punya penawaran bagus untuk anda. Tak perlu berbasa-basi, saya ingin anda menjadi istri saya"

Penuturan yang sangat mengejutkan bagi seorang ashila,menerka-nerka isi pikiran pria itu namun tak kunjung selesai.

"Seorang mr. Kim sedang mencari calon istri rupanya? Namun maaf tuan kim saya sedang fokus dengan karir saya" Ashila sudah berusaha untuk terlihat sopan dan menjaga nada bicara nya.

"Ms.jung, bukankah aku mengatakan sebuah penawaran? Anda bahkan belum mendengar benefit yang akan anda dapat"

Taehyung sudah ditolak bahkan sebelum selesai bicara, rekor baru. Selama ini banyak wanita yang mengantri untuk menjadi pasangannya hanya dengan wajah tampan pembawa keberuntungan itu.

Ashila hanya terdiam menunggu kalimat yang keluar dari mulut si pria.

"Aku memintamu menjadi istriku dan aku akan membuat perusahaan mu sejajar dengan perusahaan terkenal lainnya. Akan banyak profit yang kau dapat bagaimana?"

Menimang keuntungan yang akan didapat oleh perusahaan kecilnya, sungguh menggiurkan. Namun yang lebih mengherankan ialah apa sebenarnya tujuan pria itu mengajaknya menikah, ashila bahkan sering lupa dengan namanya.

"Lalu? Apa yang anda inginkan tuan kim? Saya tahu banyak wanita diluar ruangan ini yang dengan senang hati menerima anda tanpa perjanjian seperti ini"

Ashila tidak suka bertele-tele tentang hidupnya, apalagi memikirkan pernikahan yang tidak pernah dia rencanakan dalam angan.

"Simple, aku ingin mengawasi setiap gerak-gerik mu. Kurasa kau tidak lupa tentang yang aku katakan semalam di rooftop"ujar taehyung.

Ashila mulai menyadari maksud si lelaki playboy. Dia ingin menyembunyikan ashila agar identitas rahasia pria itu tidak terbongkar, seorang mafia tidak akan melepaskan satu orangpun yang mengetahui identitas itu.

"Saya bukan orang yang akan menjual informasi pribadi anda, tuan. Jadi anda tidak perlu susah-susah untuk menutup mulut saya. Perihal anda seorang mafia bukanlah urusan saya. Kalau pun saya sebaliknya, mungkin saya pun tidak bisa berangkat ke kantor dengan ceria hari ini. Sudah pasti diburu oleh rival anda"

"Baru kali ini terasa mudah, be my girlfriend?"

Ashila sudah membuka mulut untuk meluruskan presepsi taehyung yang tidak mempercayai dirinya. Namun disela oleh pria itu.

"Ini tawaran biasa, tidak ada kaitannya dengan identitas saya" Lanjutnya.

Ashila berdiri,ia melangkah kan kakinya ke kursi kerjanya. Meninggalkan taehyung yang berada di sofa tamu.

Pearl In The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang