Alasan (?)

2.9K 167 27
                                    

Beberapa dari mereka terlihat mengantongi pistol dibalik jas yang mereka pakai, dan gua langsung mengambil pistol beserta pelurunya lalu gua masukin ke kantong balik jas dan keluar dri mobil. Walaupun kalau gua ga keluar tetep aman karna mobil gua dirancang khusus kebal dan anti peluru. "Ada urusan apa kalian ganggu waktu saya?" Tanya gua to the point sambil menutup pintu mobil "Saya cuma mau anda kasih tau kami dimana mira berada" Jawab salah satu dr mereka

"ada urusan apa? oh.. jangan2 kalian suruhan keluarga jo kan. Ga semudah itu" ucap gua

"Tinggal bilang aja kenapa susah ? lu bisa aja mati disini sekrang dan kita sama sekali ga takut sama lu dan smua keluarga herwardson" Ucapnya mendekat dan

**DORRRRRRR

Gua langsung menembakan peluru ke kaki orang itu

"jangan pernah ganggu urusan gua, mending kalian pergi skrng daripada ini jalanan penuh darah" Ancam gua sambil menggulung lengan jas

"Darah mafia kayak lu, wahhh sebuah kehormatan banget bisa dikasih kesempatan untuk ngebuat anak mafia seorang tuan vanno berdarah" saut laki2 berkulit hitam itu sambil mengarahkan pistolnnya ke lengan gua

*DORRRR

"Yahhh sorry tuan vanno tembakan saya meleset" ucap nya ketika pelurunya menggores sedikit lengan gua hingga jas gua robek dan berdarah

"Saya akan membiarkan ini dan menganggap ini semua ga terjadi asalkan kalian pergi dri sini sekrang sebelum saya gabisa menahan emosi saya" Ucap gua memperingatkan mereka, tapi peringatan gua mereka abaikan dan mereka sepelekan dan mau ga mau gua harus membereskan mereka semua "wahh mari kita bersenang2 disini tuan" Saut laki2 berkulit hitam itu sambil mendekat ke arah gua

Dan gua langsung mengambil pistol yang dia pegang lalu membekap lehernya dan mengarahkan pistol itu ke kepalanya

"Saya bukan tipe orang yang suka ngasih 2 kesempatan. Dan kalau kalian udah ngabaikan peringatan yang saya kasih itu berarti kalian yang nerima resikonya" ucap gua menempelkan pistol ke kepalanya

"saya akan membuktikan kalau saya serius dan ga maen2 dg omongan saya" sambung gua lalu menarik pelatuk pistol dan mendorong badan laki2 berkulit hitam ke arah teman2nya

Dan ketika mereka mau mengeluarkan senjatanya dr balik jas tiba2 mereka semua satu persatu terjatuh dan ternyata Luca yang menembak mereka semua dr belakang

"Lu gpp?" Tanya luca ngeliat luka tembakan di lengan gua

"Gpp cuma kegores doang santai aja" jawab gua sambil menggerak2an lengan

"lu harus ke rumah skait dulu biar ga infeksi, bahaya klo misalnya jdi infeksi" ucap luka

"gausah ke rumah sakit nanti yang ada ayah malah tau dan makin panjnag urusannya, didasbor gua ada p3k kok lu aja yg bantuin gua bersihin lukanya " ucap gua lalu luca langsung mengambil kotak p3k di dasbor mobil gua

"lain kali klo pergi kabarin gua biar ga begini, lagian kan kerjaan gua sama lu jdi lu bebas telp gua dan ngasih gua tugas apa aja daripda bgini" omel luca layaknya seorang emak yang memarahi anaknya

"Iya mama luca " ledek gua sambil menahan ketawa

"Sialan lu masih inget aja panggilan ntu, gua tampol lu" saut luca menekan bekas tembakan dan membuat gua menahan nyeri

"Sakit njir busetdah, iya sorry sorry, lagian kan emng elu yang paling perhatian diantara kita ber3 pas masih sekolah mpe skrng. " ucap gua mengingat masa2 sekolah

{nahloh luca ngeliat luka :v sama tp berbeda maknanya ya wkwkwk}

"ya gimana gua juga gatau napa bisa deket ma manusia cem elu dihh" Saut luca

Dijodohin Guru Killer [HIATUS!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang