Awal Penyelesaian

591 29 4
                                    

"Gimana makanannya enak?" Tanya gua membuka pembicaraan
"Iya enak" jawab Rara ketus
"Bapak makan aja, kata ayah kalo makan gaboleh ngobrol. Jdi jangan ngajak saya bicara, saya mau nikmatin makanannya" sambung rara
"Oke oke maaf, selamat menikmati" ucap gua lalu memakan makanan gua

Beberapa menit kemudian, semua makanan yang kita pesan pun habis tanpa tersisa satu pun .
Dan gua langsung mengangkat tangan untuk meminta bill ke waiter
"Mbak, tolong bill nya ya" ucap gua
"Baik pak tunggu sebentar" saut waiter  itu lalu pergi mengambil bill

Dan ga lama kemudian waiter itu kembali sambil membawa bill dan gua langsung memasukan black card gua ke dalam map bill itu.
Karna black card gua tinggal digesek doang tanpa perlu memasukkan pin.

Setelah membayar semua gua langsung mengajak Rara pulang
"Ayoo sayang kita pulang" ajak gua tapi Rara sama sekali ga ngejawab omongan gua dan langsung jalan

Sesampainya di parkiran dan kita masuk ke dalam mobil
"Pak, saya mau ke rumah mama" ucap Rara sambil memasang seatbelt
"besok aja ya sayang. Ada yang harus saya kerjain di rumah hari ini" ucap gua menolak keinginan Rara
"Yaudah klo bapak ada kerjaan gpp bapak pulng lngsng aja. Atoga nanti saya bisa naik taxi ma__" ucap terpotong Rara membuka kembali seatbelt yang sudah dia pasang
"Oke oke saya anterin, kamu gaboleh sendirian" sela gua lalu memasang seatbelt dan menancapkan gas

Selama di perjalanan Rara sama sekali ga berbicara maupun ngeliat gua, dia hanya fokus melihat jendela dan hp nya .
"Gimana cara bikin dia ga marah lagi?" Tanya gua dlm hati sambil melirik Rara sekilas
"Ra, kamu tau ga nanti BTS bakal comeback loh. Kamu mau berapa albumnya ? Nanti saya PO in duluan biar lbih cepet" tawar gua memecahkan keheningan
"Gausah pak saya udah tau dan Lion ud nge PO in buat saya. Jdi bapak gausah repot repot" tolak Rara
"Ya gpp nanti kamu bisa punya banyak ngepull kertas kertasnya itu"
Rayu gua berharap Rara mau dan ga marah lagi sama gua
"Gausah pak saya mampu beli sendiri kok kalo saya mau ngepull" tolak Rara

"Ra, kamu kenapa deh?" Tanya gua
"Kenapa? Ga kenapa2, saya cuma mau ke rumah mama saya aja . Itu gaboleh emngnya?" Jawab Rara
"Bukan gitu tpi kmu jdi jutek galak lagi. Saya mau Rara yg lucu kayak tadi di rumah" ucap gua sambil nyetir
"Saya bukannya dr dulu emng bgini? Dari awal bapak kenal saya di seklah, trs bapak ngerjain saya. Sampe akhirnya kita dijodohin saya juga bgini kan" jelas Rara menekankan kata dijodohin
"Engga, kamu yg saya kenal dan yg pertama kali saya liat adalah sosok Rara yg lucu, periang dan penuh semangat" ucap gua
"Halu" dumel Rara pelan

Sesampainya di rumah keluarga Xavier, Rara langsung keluar dr mobil dan lari masuk ke dalam rumah
"Mamaaa, Rara pulang" teriak Rara terdengar di garasi

RARA POV.

Sesampainya di rumah, gua langsung keluar dr mobil dan lari masuk ke dalam rumah
"Mamaaa, Rara pulang" teriak gua sambil lari ke dlm rumah
"Hei sayang hati2 dong nanti kalau kamu jatuh gimana" ucap mama memeluk gua
"Abisnya Rara kangen sama mama" ujar gua ndusel dipelukan mama
"Ya ampun anak manja mama" ucap mama mengelus rambut gua

" Oh ya sayang, kamu kesini sama siapa? Suami kamu mana?" Tanya mama sambil ngeliat sekeliling
"Ada tuh di garasi." Jawab gua
"Mah, Rara mau ke kamar dulu ya"
Pamit gua kabur untuk menghindari pertanyaan tentang pak vanno

Saat gua naik melewati tangga dan sekilas gua ngeliat bayangan orang berdiri di depan kamar gua, dan gua langsung bergegas lari ke kamar.
"Papah" panggil Rara saat menyadari bayangan org itu milik ayahnya
"Kamu ngapain pulang kesini? Buat ambil barang2 itu lagi?" Tanya papah dg nada emosi sambil menunjuk ruang rahasia tempat gua nyimpen semua tentang BTS
"Pah, Rara cuma kangen sama mama papah aja jdi Rara pulang." Jawab gua
"Emangnya Rara gaboleh kangen sama kalian? Rara kan juga anak kalian" sambung gua menahan tangis

"Lalu untuk apa itu semua? Sudah berapa kali saya bilang kalau kamu jangan pernah mempunyai barang barang itu lagi" ucap papah
"Itu bukan hanya barang biasa pah, itu penyemangat Rara. Mereka semua yang nemenin Rara dlm keadaan apapun" gumam gua sambil meneteskan air mata
"Saya tidak perduli, mendingan kamu buang semua barang itu krna saya sudah tidak mau ngeliat barang2 itu ada dirumah saya" titah papah
"Pah, salah Rara apa si sampe papah tega sama Rara begini? Rara udah ngelakuin semua yang papah minta tapi Rara masih selalu salah." Isak gua membuat semuanya nyamperin gua
"Sebenernya Rara anak kandung papah atau jangan2 Rara anak angkat?" Tanya gua dh tangisan yg sudah tak bisa di tahan

"Raa, kamu ngomong apa si. Udah2 mending lu ikut ke kamar gua" ucap lion yang tiba2 datang
"Engga, gua mau denger jawaban papah." Tolak gua dan menepis rangkulan lion
"Jawab pah, kalau memang Rara bukan anak kandung kalian" pinta gua mengatur napas gua yg mulai sesek dan sulit bernafas
"Sayang,, kamu anak mama. Kamu gaboleh berpikir seperti itu" ucap mama memeluk badan gua

 Kamu gaboleh berpikir seperti itu" ucap mama memeluk badan gua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pah,, Rara mohon jawab pertanyaan Rara." Pinta gua terisak
"Seburuk itukah Rara? Sehina itukah Rara? Dan ga layak kah Rara hidup ? Rara capek pah, Rara butuh kejelasan dari semua yang udah Rara tahan selama ini. Rara berhak tau kebenaran nya sebelum semua terlambat" sambung gua mulai berkunang2
"DASAR ANAK KURANG AJAR!!" bentak papah nampar gua hingga kepala gua kepentok meja vas bunga yang ada di Deket kamar gua

"RARAAA" Teriak mama, lion dan pak vanno berbarengan
"PAH, KAMU KASAR BANGET. BAGAIMANA PUN RARA ITU PEREMPUAN" Ucap mama

"Ra, kamu masih sadar kan sayang?" Tanya pak vanno mengusap pipi gua
"Gpp pak, tpi boleh saya minta bapak pergi aja. Ini gada hubungannya sama bapak. Ini masalah keluarga saya" Jawab gua mengusir pak vanno
"Kamu itu istri saya jdi kamu ada hubungannya sama saya" ucap pak vanno penuh khawatir
"Saya gpp pak, saya mau bapak pergi aja. Saya gamau bapak mencampurin urusan keluarga saya" usir gua sambil menahan ngilu di kepala
"Tapi ra" ucap pak vanno
"Mending lu pergi, Rara masih punya gua. Dan gua bisa jaga dia" ucap lion

"Saya ga bakal pergi karna saya punya hak atas keselamatan istri saya. Dan saya harap bapak tidak bertindak kasar seperti tadi ke istri saya. Saya akan tunggu di bawah dan ga ikut campur permasalahan kalian. Tapi saya sangat mohon untuk

─▋⃟ꦽ⃟𖧷̷۪۪ᰰ᪇ ᪇𖧷̷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟╾─▋⃟ꦽ⃟𖧷̷۪۪ᰰ᪇ ᪇𖧷̷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟╾╌▋⃟ꦽ⃟𖧷̷۪۪ᰰ᪇ ᪇𖧷̷۪۪ᰰ⃟ꦽ⃟

♡ Tbc. ♡

Semoga kalian suka

Jan lupa tap 🌟 nya smuaa <3

STAY HEALTHY GUYS ♡

Dijodohin Guru Killer [HIATUS!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang