Pantai

6.9K 279 15
                                    

Saat terjatuh gua berusaha untuk bangun Dan mengambil beberapa pil Obat Dari tas untuk meminum nya
*Glukk

"Untung gua selalu bawa ini"
Ucap gua sambil menaro kmbali tmpat obat karna kaget mendengar ketukan suara pintu

"kamu kenapa ga kluar2?"
Tanya pak vanno mengetuk pintu

Dan gua langsung jalan Membuka pintu Kamar
"Iya pak ini mau kluar"

/DIRUANG MAKAN
"kamu mau makan apa?"
Tanya pak vanno
"Soju? Ini bukannya Soju?"
Tanya gua Ketika melihat botol Soju Di Meja makan
"Iya, Tapi kamu ga Boleh minum"
Jawab pak vanno  menyingkirkan Soju itu
"Aishh pak dikit aja. Mau nyobain"
pinta gua menyodorkan gelas

Dan Pak vanno masih ga ngasih gua untuk nyobain Soju.
"Kamu ga Boleh minum ini dulu"
Larang nya menunjuk botol soju
"Aishh yodahlah"
Dumel gua pasrah Dan mulai menghabiskan makanan gua

Setelah itu gua minum Sesudah menghabiskan makanannya
"Arghh ini mah bukan air putih"
Omel gua kebinggungan Dan Pak vanno langsung Merebut gelas yg gua minum lalu mencobanya
"Soju? Kok bisa"
Ucap pak vanno menaro kmbali gelas itu Dan memberikan gua air putih
"Minum ini, kamu harus menghilangkan rasa alkohol itu"
Sambung pak vanno

"Kenapa harus menghilangkan sesuatu yang enak? Dan Kenapa harus memisahkan sesuatu yang seharusnya tetep bersama"
Dumel gua pelan
Dan pergi ke kamar ninggalin
pak vanno sndirian

Entah Kenapa mood gua Seketika menjadi Jelek, Dan terlintas muka lion yang berjanji akan selalu ada Sama gua tp matanya Enggak.

"Arghh ra wht are you doing!? "
Bentak gua sambil mengarah ke kaca
Dan mengeluarkan unek2 Sehingga Membuat gua terlelap Di depan kaca Meja rias.

Setelah beberapa menit tertidur
"Huffttt muka gua panas banget"
Dumel gua Ketika bangun
"Bodo lah gua ke pantai belakang aja. Siapa tau pipi gua jdi adem"
Ucap gua pelan Dan keluar kamar

Tapi sebelum sampai pantai gua ketemu pak vanno Dan Dia nyamperin gua
"Kamu mau Kmana jam segini? "
Tanya pak vanno
"ke pantai" Jawab gua singkat
"Ngapain ke sana jam segini? Disini dingin nanti kamu sakit gimana?"
Omelnya menarik Tangan gua masuk

"Aishh pipi saya panas"
Dumel gua ngelepas paksa tangan dia dan memegang pipi gua

Tapi pak vanno sama sekali ga marah ataupun Bermuka kesal.
Melainkan menatap Mata gua dengan Jarak yg sangat dekat Membuat gua mundur Dan akhirnya mentok Di tembok
"Apaan si pak" Ucap gua mendorong Badan pak vanno
"Kamu bohongin saya kan?"
Bisik nya dengan Nada serak
"jangan begitu ngapa, Jdi kek setan tau ga pak. Lagian ngapain bat saya bohong Ama bapak"
Jawab gua mengomel

Pak vanno langsung memegang pipi gua untuk memastikan Omongan gua ke dia, Dan ternyata tanganpak vanno begitu dingin Sehingga membuat gua sedikit menghilangkan panas itu

Pak vanno langsung memegang pipi gua untuk memastikan Omongan gua ke dia, Dan ternyata tanganpak vanno begitu dingin Sehingga membuat gua sedikit menghilangkan panas itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dijodohin Guru Killer [HIATUS!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang