kelima🍒

6.4K 818 23
                                    

Happy reading-!

Sesuai dugaan, beberapa dari mereka terserang deman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesuai dugaan, beberapa dari mereka terserang deman. Seperti echan nana dan lele. Saat mereka pulang, badan mereka langsung panas dan membuat nana harus pulang kerumahnya lebih awal dan membatalkan acara menginapnya.

Tapi percayalah~

Echan dan lele sakitnya ga bakal lama. Karena mereka sangat ajaib~~~

Yangyang dan taro kini tengah menemani nana di kamarnya. Si manis rewel, merasa tak nyaman dengan tubuhnya.

Yangyang tidak ikut main karena tadi pergi dengan Doyoung ke rumah sakit mengantarkan Taeil baju ganti dan makanan.

Dan saat sampai di rumah, taro memberitahunya bahwa nana sakit.

Badan nana lemas namun matanya tak mau tertidur. Kena angin sedikit langsung kedinginan.

"Huhu kok taro sama yangyang ga sakit?"

"Emm nda tau. Mungkin sakitnya ga suka sama taro" ujarnya dengan wajah sedih.

Yangyang menghela nafasnya mendengar jawaban taro dan segera mengelus rambut nana. Dia kasihan melihat temannya sakit.

"Emm apa minta ayah aja obatin nana?" Usul yangyang. Dia ingat, ayah kesayangannya itu seorang dokter. Mungkin ayah bisa menjadi superhero dan membantu nana mengusir sakitnya.

"Ih iya yaaaa kan om Taeil dokter"

Winwin tertawa mendengar ucapan polos keduanya.

"Ga bisa, ayahnya yangyang dokter untuk sakit yang di dalam tubuh. Misalnya kaya perutnya sakit atau organ lainnya sakit"

"Jadi nana nda bisa di obatin ayah?" Tanya yangyang.

"Nda bisa, tapi ini nanti sembuh kok kalau nana mau nurut sama bunda"

"Huhu iya bun nana nda nakal lagi nanti"

Setelahnya mereka meninggalkan nana sendirian di kamar. Yangyang dan taro pergi ke rumah echan. Mau melihat temannya satu lagi baru nanti ke rumah lele. Baikkan mereka ^~^

Icung sama uchan ga sakit, mereka kuat, sekarang lanjut lagi main perang air di depan rumah Lucas. Renjun kasih pinjam keduanya pistol air besar miliknya dan bikin pekerjaan beres beres Lucas jadi 2 kali lipat lebih susah.

...

"HIYAAAAAA KAK DERY AYO KESANA!!!"

Yangyang dan taro terdiam di depan pintu rumah echan. Mereka melihat echan yang keningnya terbalut plester penurun demam itu sedang berada di punggung Dery dan bergoyang seolah olah sedang menaiki kuda.

"Eh ada yangyang sama taro"

"Halo mommynya echan" sapa keduanya.

Ten menuntun mereka masuk dan memberikan keduanya jus kotak dan biskuit.

"Echan tuh emang suka gitu, kalau sakit malah ga keliatan sakit. Paling 15 menit lagi juga di lepasnya tuh plesternya"

Yangyang hanya mengangguk saja. Ternyata nana sama echan sama sama aneh. Bahkan taro pun juga. Sepertinya cuma dia sendirian yang waras di antara mereka.

"Kalian ngapain kesini" ujar echan dengan muka songong andalannya. Percayalah, echan hanya bersikap manis jika ada nana.

"Mau lihat echan" jawab taro.

"Iya tadi katanya sakit, habis ini kami mau ke tempat lele juga. Kata ayah sama bunda kalau teman sakit harus di lihat" ujar yangyang.

"Ooohhhhh. Okeh, ayo tempat lele, udah ga sakit lagi echan"

Lagi lagi yangyang terdiam. Memang unik temannya ini.

Saat mereka bertiga mau berkunjung ke rumah teman lumba-lumbanya. Mereka melihat Chenle sudah berlarian bersama Renjun icung dan uchan dengan pistol air di tangannya. Dan juga ada Lucas yang mengikuti mereka berempat di belakangnya.

"EEEEIIIYYY AYO MAIN SAMA KAMI"  ujar icung sambil berlari membawa pistol air.

"Eh jangaaaannnn..... kita lihat nana aja, kasihan dia" yangyang menahan kedua temannya itu supaya tidak terjerumus.

"Oh iya ayooo" echan langsung menarik keduanya dan berlari kerumah nana yang berada di sebelah rumahnya.

...

"Huhu buna nda mau lagi"

Nana menolak suapan bubur dari winwin. Semua terasa hambar, tapi dia lapar.

"Ayo dikit lagi aja ya"

"Emangnya nana nda boleh makan pakai yang lain?"

Winwin terkejut, baru sekali ini nana mau makan makanan lain waktu sakit.

"Mau apa?"

"Mmm biskuit"

"..."

"..."

👁👄👁

"NANAAAA ECHAN DATANG BAWA KUE"

Dibelakangnya yangyang harus menahan kesalnya. Tadi sewaktu mau ke rumah nana, Dery kakak echan bilang kalau ke rumah teman yang sakit itu harus bawa sesuatu gitu. Jadi mereka mampir ke tempat koko kun dan beli beberapa makanan.

Seingatnya, kalau sakit tuh bawa buah atau kue, tapi ini yang echan beli oreo, coklat, sama yupi.

"Kok beli itu sih?" Tanya yangyang

"Kata taro nana suka ini, ya kan taro?" Tanya echan dan taro langsung mengangguk.

Jadi karena itulah sekarang mereka makan makanan yang di bawa tadi dan nana cuma liatin aja.

"Ish bunda mau juga" tunjuk nana pada kantong yang penuh jajanan itu

Winwin menggeleng dan kembali menyuapi nana bubur. Sedangkan echan memanas-manasi nana dengan sebuah oreo coklat di tangannya.

"Wlee nana nda bisa makan ini. Makanya sembuh dulu, nanti baru makan ini"

Nana mengangguk. Setelahnya nana minum obat dan  langsung tidur.

...

"Ssstt diam dulu echan" yangyang memukul lengan echan.

"Ini udah diam" jawab echan tak terima

Yangyang echan taro icung uchan dan lele sedang berkumpul di kamar nana.

Malam ini mereka berencana tidur bersama nana, tapi echan dan yangyang dari tadi tidak mau diam dan terus bertengkar sehingga suara berisik mereka membuat tidur nana terganggu.

"Loh kalian ngapain disini?"

Sore tadi demam nana sudah turun hanya saja masih lemas sehingga nana hanya diam dalam kamar.

"Mau tidur sama sama!" Ujar lele bersemangat.

Akhirnya nana memperbaiki posisinya sehingga mereka ber7 muat di kasur nana.

"Ehehehe sempit ya" ujar nana dengan muka datarnya.

"Gapapa yang penting tidur sama dek nana" ujar icung yang langsung memeluk nana.

Winwin terkejut melihat mereka yang tidur berdempetan dan akhirnya memanggil yuta untuk memindahkan mereka. Winwin mengeluarkan extra bed dan membantu yuta menyusun mereka.

Jadi di kasur nana ada lele dan taro. Selebihnya di tempatkan di extra bed.







Tbc!
Maaf kalau ada kesalahan ketik bestiee...

See you-!

Cerita Nana [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang