keduapuluhsatu🍒

2.5K 368 24
                                    

Happy Reading-!



Saat melewati rumah echan, nana mendengar suara berisik milik echan dan Derry. Awalnya nana tidak terlalu penasaran dan melewati keributan itu begitu saja. Sampai nana berhenti ketika tetangganya itu memanggil.

"NANA! AYO SINI KITA BERENANG!"

Nana yang mendengar kata berenang langsung menatap Winwin penuh harap. Sedangkan yang ditatap hanya mengalihkan pandangannya dan berusaha mengajak nana pulang.

"Eh nana, ayo sini kita berenang. Nanti nananya aku kembalin win" Ten datang dengan senyum lebar diwajahnya.

Winwin hanya mengangguk setelah mendengar penuturan Ten. Akhirnya membiarkan si cimol kecil itu berenang bersama sahabatnya.

"YEEAAY MAACI BUNDAAA!"

Nana melompat kegirangan dan mencium sayang pipi Winwin. Lalu segera berlari kehalaman rumah Ten dan bergabung dengan echan dan Dery.

"Nana nda ada baju renang :("

Ten segera masuk mengambil sesuatu sementara nana duduk ditepi kolam dan memasukkan kakinya kedalam air.

"Ini, kembaran sama echan, satu lagi untuk taro. Nanti nana kasih ya"

Nana mengangguk lucu dan mengganti bajunya dibantu oleh Ten. Setelah memakai baju renangnya, nana langsung masuk kedalam kolam dan berenang bersama dengan echan dan dery.

"Hahahaha tembak kak dery na!"

Nana dan echan berada dalam kubu yang sama melawan Hendery. Mereka dengan semangat menyemprotkan air pada wajah dan bagian tubuh Hendery yang lain, sampai membuat si sulung Seo itu lelah.

"Seru nih! Gabung dong"

Echan segera menuju tepi kolam ketika melihat Johnny yang ingin bergabung dengan mereka. Memberi gestur berhenti dan membuat sang kepala keluarga itu bingung.

"Loh kenapa?"

"Nooooo! Daddy ga boleh berenang. Just for kids! Not for old people!"

Ten menatap echan bangga. Itu hanya akal-akalannya saja, kalau tidak Johnny pasti akan pamer roti sobeknya.

No! Ada anak kecil disini, jadi lebih baik Ten menjaga mereka dengan meminta echan melarang daddynya berenang.

"Yaudah, dad liatin aja dari sini"

Sementara keluarga kecil dan cimol kecil itu sedang berenang, ada sepasang mata yang menatap mereka tidak suka.

Siapa lagi kalau bukan icung nakamoto.

"Taro, kalau kita minta kolam juga gimana?" Tanya si bungsu pada salah satu kakak kembarnya yang kini tengah asik menonton.

"Boleh, taro bosan berenang pakai kolam karet, sempit"

Bagaimana tidak sempit kalau setiap para bocah berenang Yuta ikut menyempil diantara mereka dan membuat Winwin pusing 7 keliling. Ditambah Yutalah yang paling susah disuruh berhenti.

"AYAAAAHHH! AYO BIKIN KOLAM DIRUMAH JUGA!"

Dejun mendengus saat mendengar adik bungsunya berlari sambil berteriak memanggil sang ayah. Persis seperti kera didalam hutan.

"Jii, jangan teriak, kasian ayah sudah tua" peringat Winwin pada icung yang kini sudah berdiri didepan keduanya dengan senyum lebar andalannya.

"Siap"

"Yaudah, mau apa kamu tadi? Kolam?"

Icung mengangguk cepat saat Yuta menyebut kolam. Jadi kalau nanti mereka punya kolam, dek nana tidak perlu pergi ke tempat echan untuk berenang.

Cerita Nana [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang