13. Panik

1.8K 278 57
                                    

Jennie pun pulang ke rumah sang nenek, setelah menerima kabar jika ahjuma Kim tengah di Seoul selama beberapa hari untuk merawat Jisoo yang sakit, Rio sendiri tengah di dalam studio mini nya, membersihkan dan menyetem ulang gitar-gitar nya, jika sudah begini, dia seolah lupa dengan sekitar, Rio memang sangat menyukai gitar, pengaruh sang ayah yang dulu adalah seorang gitaris band lokal, sampai siang menjelang, Jennie kembali datang tanpa di undang.

"Oppa" panggil nya, Rio pun teralihkan fokus nya, mendengar suara seorang gadis memenuhi rumah nya, ia pun berdiri lalu keluar dari studio nya.

"Ya Jenn?"



Deg


Jennie terkesiap melihat Rio hanya memakai kaos tanpa lengan yang mengekspose lengan berotot dan bahu lebar nya.

Lutut Jennie terasa lemas, ia membawa sesuatu ditangan nya, Jennie membayangkan sesuatu yang liar diatas ranjang, dengan pria seperti Rio yang tampan, manly, dan sexy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lutut Jennie terasa lemas, ia membawa sesuatu ditangan nya, Jennie membayangkan sesuatu yang liar diatas ranjang, dengan pria seperti Rio yang tampan, manly, dan sexy.

"Jenn?" Rio mengerutkan kening nya.



"Eh, oppa, aku membawa makan siang untuk kita, oppa belum makan siang kan" Jennie lantas ke dapur untuk mengambil piring dan air minum, lalu menyiapkan masakan nya untuk Rio santap, pria itu menatap lembut pada Jennie, ia luluh pada perhatian yang diberikan oleh sang gadis, tapi Jennie masih belum menyadari itu.

"Nanti malam oppa tampil dimana?" Tanya Jennie sambil menyuapkan makanan nya.

"The Light Cafe and Bar" jawab Rio.

"Aku ikut oppa ya? Aku takut di rumah sendiri" rengek nya manja.


"Please Jenn, don't do that" mohon Rio dalam hati, karena ia merasa gemas dengan rengekan Jennie, Rio tak menjawab, dan itu membuat Jennie sedikit kesal, ia mempeotkan bibir nya.

"Please Jenn, don't do that" mohon Rio dalam hati, karena ia merasa gemas dengan rengekan Jennie, Rio tak menjawab, dan itu membuat Jennie sedikit kesal, ia mempeotkan bibir nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kurang ajar, gadis itu sekarang membuatku merasa ingin mencium bibir nya" umpat Rio lagi dalam hati.

"Aku berangkat jam tujuh malam, dan pakai jaket mu" ujar Rio acuh, dalam hati Jennie bersorak girang.

Me, And My Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang