20. Bom Waktu

2K 284 45
                                    

"Jennie-ahh" teriak ahjuma Kim mencoba mengejar mobil tadi.

Bruk

Ia bahkan sampai tersandung saking paniknya mengejar sang cucu.

Ckiitt. . .

"Brengsek" umpat Rio yang nyaris tertabrak oleh mobil yang membawa Jennie, ia tak tahu karena Jennie terbaring di bak belakang dengan posisi tangan dan kaki terikat.

"Ahjuma" kaget Rio melihat ahjuma Kim jatuh tengkurap diatas jalanan.

"Jangan pedulikan ahjuma, tolong kejar mobil itu, dia menculik Jennie" seru ahjuma memberitahu Rio, menunjuk mobil bak terbuka yang melaju kencang.

"Sial" Rio lalu memutar motor nya, dan mengejar mobil tadi, ia tertinggal jauh, tapi Rio tak menyerah, Jennie mulai tersadar, dengan susah payah karena ikatan di kaki dan tangan nya ia berusaha bangun

"OPPA" teriak nya saat melihat Rio mengejarnya di belakang, pria itu semakin marah melihat tatapan Jennie yang ketakutan.

Mobil Jongin memasuki tengah hutan, Rio kehilangan jejak, ia celingukan sambil berdiri mencari keberadaan mobil tadi.

Bugh

Wajah Jongin merah padam, menutup pintu mobil dengan marah, murka, karena merasa dipermainkan oleh Jennie yang memutus hubungan mereka secara sepihak, dan bersembunyi di Jeonju.

Brak

Jongin membuka pintu bak mobil nya dan melompat keatas dengan smirk di wajahnya yang menakutkan.

"OPPA" teriak Jennie lagi, yang melihat sosok Rio sudah berdiri di belakang Jongin.

"Teriaklah sepuas mu, tak akan ada yang mendengarnya" ejek Jongin, ia lalu menduduki kedua kaki Jennie.

Plak

Seolah ia tak puas sudah meninju wajah Jennie, Jongin kembali menampar wajah gadis itu.

Srek

Rio menarik kerah baju Jongin dari belakang dan melempar nya.

Bugh


Punggung Jongin menghantam batang pohon.

"Aarrghh. . . " Jongin merintih menahan sakit, ia salah mencari musuh.

Bugh

Rio menendang rahang Jongin dari bawah dengan kaki kanan nya, tak ada ampun, amarah Rio bagaikan bom waktu, ia sudah menahan nya selama tujuh tahun, karena kepergian Rose, dan kini saat nya ia melampiaskan apa yang ia pendam selama ini, apes nya Jongin.

Darah mengucur dari mulut Jongin, kedua matanya terpejam, tapi Rio masih belum puas.

Krak

Ia menginjak kaki kanan Jongin dengan kekuatan penuh.

"AAAAHHH. . ." Teriak Jongin memegangi kaki nya yang patah, Jennie menjerit menutup kedua matanya melihat adegan kekerasan dihadapan nya, tubuh Rio jauh lebih besar dari Jongin, oleh karena itu, ia begitu mudah menangani Jongin seorang diri dan tak butuh lama, Jongin mengerang.

"Cukup, ampun, ku mohon" melas nya sambil mengerang kesakitan, Rio tak peduli.

"Sekali lagi kamu mengganggu nya, akan ku bunuh kamu dengan tangan ku sendiri" ancam Rio, ia lalu mendekati Jennie.

"Oppa" wajah Jennie sudah basah oleh air mata yang bercampur darah, hati Rio berdenyut, merasa bersalah juga sakit melihat gadis yang mampu mecairkan hati nya terluka cukup parah diwajah cantik nya, Rio lalu melepas ikatan di kaki Jennie, lalu di kedua tangan nya.

Me, And My Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang