Rio mengakhiri ciuman nya dengan Jennie, nafasnya naik turun, menempelkan kening nya di kening Jennie.
"Cukup Jenn, jangan bangunkan singa liar yang tengah tertidur pulas" lirih Rio dengan nafas masih tak beraturan, tangan kanan Jennie masih bermain-main di tengkuk Rio.
"Aku tidak takut" balas Jennie, kedua nafas mereka saling beradu.
"Lakukan saja jika oppa memang mau, aku siap memberikan nya pada oppa" Jennie yang memang sudah terjatuh pada Rio diawal pertemuan mereka, seolah berubah menjadi jalang, dengan menawarkan tubuh nya untuk di tiduri oleh pria kesepian seperti Rio.
Pria itu menatap kedua mata Jennie dengan tajam, tapi itu tak menyurutkan nyali sang gadis, ia mengusap-usap dada bidang Rio dengan satu tangan nya.
"Kamu yakin?" Tanya Rio ragu, Jennie mengangguk.
"Tidak sekarang, suatu saat aku pasti akan melakukan nya, tapi tidak sekarang Jenn, tunggu aku, aku pasti akan membuat mu meneriakan nama ku dibawah sana" ucap Rio, kedua nya saling menggoda, Jennie yang sudah menyerah karena cinta, dan Rio yang masih belum yakin pada perasaan nya.
Rio mendekap kepala Jennie kedalam pelukan nya.
"Tidurlah, sudah malam" gumam nya.
"Oppa tidak bekerja?" Tanya Jennie
"Seulgi memberiku cuti" balas Rio, Leo datang dengan tubuh lunglai nya, ia lalu naik ke pangkuan Jennie dan terduduk dengan tenang, dengan kedua mata nya yang terpejam, Rio tersenyum, ia pun lalu mengelus nya agar semakin nyaman, Jennie mendongak menatap Rio dengan senyum lucunya karena tingkah Leo, dan pria itu pun membalasnya.
Semenjak itu, Jennie tak pernah lagi menutup pintu kamar nya saat ia menginap di rumah Rio, tak ada yang perlu ia khawatirkan pada pria dewasa itu.
Pagi ini, Jennie bangun lebih siang, Rio yang merasa tidak biasa dengan itu pun merasa curiga, ia khawatir Jennie mengalami sesuatu di kamar nya, tapi ia ragu saat ingin mengechek nya, jadi yang bisa Rio lakukan hanya diam menatap pintu kamar yang terbuka, sejam berlalu, Leo berlari keluar, mungkin dia lapar, Rio pun mengambilkan nya susu, setelah menghabiskan nya, binatang lucu itu pun menguap lebar.
Dan kembali tertidur di sofa, menemani Rio yang menunggu Jennie bangun, akhir nya ia tak tahan lagi dengan perasaan penasaran nya, Rio pun berjalan menuju pintu kamar Jennie.
"Shit" umpat nya manatap Jennie yang ternyata sudah duduk di depan jendela kamar nya, gadis itu selalu bisa menggoda Rio.
Siapa yang bisa tahan dihadapkan pada makhluk sesexy dan seimut Jennie, Rio yang tinggi, besar dan gagah saja selalu goyah.
"Sialan kamu Jennie" umpat Rio mengerang, ia berajalan cepat menghampiri gadis itu, meraih tengkuk nya dan. . .
Cup
Rio meraup bibir tipis Jennie dengan mulut nya, mengulum dan menghisap nya kasar, mencari pelampiasan, gadis itu tak menolak, ia bahkan mengalungkan kedua lengan nya di leher Rio, dan menjepit pinggang pria itu dengan kedua paha nya, tak ingin Rio menjauh.
"Ough" lenguh Rio yang lidah nya dihisap kuat oleh mulut Jennie yang nakal.
"Lakukan oppa" pinta Jennie
"Aku belum siap Jenn" jawab Rio, ciuman mereka telah berakhir, tapi Jennie tak melepas dekapan nya pada leher dan pinggang Rio.
"Kamu tahu kan, dihati ku masih ada Rose" jujur Rio, Jennie tak menjawab, air matanya menetes begitu saja, mendengar pengakuan Rio, tapi ia tak bisa marah
"Biarkan seperti ini dulu kalau begitu" pintanya dengan suara serak, dan Rio pun menurutinya.
Dan Di Seoul
"Disana kamu rupanya kucing kecil" smirk Jongin, setelah ia membaca berita di internet tentang kehebohan yang terjadi di The Bear Cafe, karena ulah Rio yang tak sengaja membawa Leo manggung, orang-orang merasa gemas juga lucu, jadi sampai-sampai kejadian itu masuk berita.
"Dia sudah memiliki teman kencan" kata Yoona pada Taeyeon menunjukan gambar Rio menyerahkan Leo pada Jennie dari atas panggung.
"Dari mana kamu tahu?" Tanya Taryeon belum yakin.
"Lihat ekpresi wajah Rio dan gadis itu, seorang pria tak akan mengenalkan peliharaan nya pada lawan jenis kecuali ia sudah sangat nyaman dan percaya pada nya" jelas Yoona.
Jennie harus berhati-hati sekarang, karena Jongin telah mengendus keberadaan nya di Jeonju.
Rio membawa tubuh Jennie ke dapur, dengan tangan kirinya yang menahan agar sang gadis tak jatuh, ia mulai menyeduh susu coklat hangat, mudah bagi nya yang bertubuh kekar untuk menggendong Jennie yang begitu mungil di dekapan nya, ia sambil menggoreng sosis, daging bacon, dan telur, serta roti panggang sebagai sarapan nya, ia memangku Jennie di meja makan, gadis itu sepertinya menikmati berada di dekapan Rio.
Pria itu menyesap susu coklat nya, lalu menyodorkan nya pada Jennie, mereka minum dari satu gelas yang sama, dan Rio pun mulai memotong sosisnya menjadi dua, menggigit ujung nya, dan mendekatkan ujung yang lain ke bibir Jennie, mood gadis itu langsung berubah, ia menerima suapan Rio dari mulut ke mulut sambil tersenyum senang, dan selanjutnya, ia akan menerima suapa bekas gigitan Rio.
Mereka sudah seperti sepasang kekasih bukan? Begitu cocok dan serasi, Jennie juga nyaman bersikap manja pada Rio dan pria itu sepertinya tak keberatan.
Leo mengeong, Rio mengulurkan tangan kanan nya, mengambil tubuh kucing kecil itu dan meletakan nya di atas meja makan, sambil memberinya secuil daging bacon renyah.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, And My Broken Heart
Fanfictionsama-sama mengalami keterpurukan dalam percintaan, akhir nya mereka di pertemukan, dalam keadaan patah hati, Rio yang mencoba menutup diri, setelah kepergian kekasih tercinta, bertemu Jennie yang yang datang dengan sejuta pesona, dan segala hal yang...