sama-sama mengalami keterpurukan dalam percintaan, akhir nya mereka di pertemukan, dalam keadaan patah hati, Rio yang mencoba menutup diri, setelah kepergian kekasih tercinta, bertemu Jennie yang yang datang dengan sejuta pesona, dan segala hal yang...
Baby Lili telah berusia lima tahun, ia sudah berada di bangku taman kanak-kanak sekarang, sepertinya, darah seni sang ayah menurun pada sang putri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yang hobby menggambar, bernyanyi, serta tertarik pada alat musik piano, Jennie tak marah ataupun cemburu, saat sang suami mengajari sang putri menggunakan piano milik mendiang Rose dulu, pikir Jennie, tak ada guna nya cemburu pada orang yang sudah meninggal, ia percaya Rio hanya mencintai nya dan baby Lili, tak perlu di ragukan, toh Rio juga terlihat sangat menjaga perasaan sang istri.
Siang itu, Rio menjemput baby Lili ke sekolah dengan motor nya, ia akan duduk di depan sambil berceloteh ria, tak lupa, helm pink bertengger dikepala nya.
"Daddy, miss Joy meminta Lili untuk tampil di acara wisuda minggu depan, lagu apa yang akan kita tampilkan daddy?" Tanya sang putri.
"Oh ya? Wah kita harus rajin berlatih baby girl" kaget Rio pura-pura tak tahu, padahal miss Joy telah lebih dulu meminta ijin pada nya tadi.
"Kita tanya mommy ok" jawab Rio.
Hap
Baby Lili melompat turun dari atas motor sang ayah, lalu berlari masuk ke dalam rumah.
"Mommy. . . Mommy. . . " seru nya mencari keberadaan sang ibu, yang tengah menunggu nya dikamar, setelah selesai memasak makan siang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yess baby girl, mommy here" teriak Jennie menyahut panggilan sang putri, yang kemudian menyusul ke kamar di ikuti Rio dibelakang nya.
"Damn" rutuk Rio dalam hati melihat betapa sexy nya sang istri siang itu, Jennie melirik sang suami, ia tahu Rio sedang berpikir kotor tentang nya, tapi ia suka itu.
"Mommy, minggu depan Lili harus tampil di sekolahan" cerita sang putri, Jennie langsung memeluk pinggang mungil putri nya.
"Wah, baby Lili mau nyanyi, atau menari?" Tanya Jennie semangat
"Hmm. . ." Baby Lili nampak berpikir dengan kening yang mengkerut serius.
"Menyanyi saja dengan daddy" ide Jennie, baby Lili langsung menoleh pada sang ayah, meminta persetujuan, Rio mengangguk.
