29. Baby(END)🔞

3.8K 279 44
                                    

Bibir Rio sudah berada di ujung puting kanan Jennie, ia mulai memainkan lidah nya di sana, sampai Jennie menggelincang nikmat, dada nya membusung, Rio membelai nya lembut, sambil mengulum puting nya.


"Aaakkkhh. . . Oppaaa. . ." Lenguh Jennie



Cup



Rio mengecup dada dan perut Jennie, dari atas ke bawah, sambil meremas kedua payudaranya, ia menjilat pusar milik sang istri, Jennie menjambak rambut sang suami, sebagai pelampiasan rasa nikmat nya, pinggul nya terjengkit, saat lidah hangat Rio menyapu vagina nya yang mulai basah.


"Oppaaaaa. . ." Jennie menarik kuat-kuat rambut Rio karena ulah lidah nakal yang membelai lubang clitoris nya.


"Aaaaakkkkhhh. . . " erang Jennie, melebarkan kedua pahanya dan menekan kepala Rio di selangkangan nya, tubuh Jennie bergetar mendapatkan serangan orgasme pertama nya, nafasnya terengah, Rio tersenyum nakal dibawah sana, ia lalu merangkak naik menindih tubuh sang istri, sambil menggesek-gesekan batang penis nya di vagina lembab milik Jennie.



"Oppa, sekarang" rengek Jennie memohon karena ia kembali terangsang.


Cup


Rio mengecup pipi Jennie yang menggemaskan lalu. . .



Bles


Jennie memejamkan kedua matanya sambil mendongak, saat penis sang suami memasuki vagina nya.

"Nikmat, hm?" Tanya Rio sambil menggerakan pinggulnya maju mundur memompa vagina milik Jennie.


"Sangat nikmat oppa, jangan berhenti aakkkhh. . . " jawab Jennie sambil mendesah, ekspresi wajah nya membuat Rio semakin menggila.


"Milik mu juga nikmat Jenn, aku sangat menyukai nya  aarrrgghh. . ." Erang Rio memuji milik sang istri.



"Faster daddy" rahang Jennie mengetat, karena ia hampir keluar.


"Im coming. . . Aaaaaakkkhhh. . . " lenguh nya nikmat, dengan tubuh menegang.


"Aaakkhhh. . . " Rio masih belum mendapatkan klimak nya, ia terus menggenjot vagina sang istri yang tengah disetubuhinya itu.


"Jennie. . . " rancau nya, kening nya mengernyit, kedua tangan Jennie turun ke bawah, menekan dan sesekali meremas pantat berotot milik Rio, agar penis nya semakin dalam masuk ke vagina nya.



Jennie meraih bibir Rio dengan mulutnya, dan melumat kasar, sensasi yang Rio dapatkan pun jadi berkali-kali lipat nikmat nya.


"Aaarrrgghhhh. . . " Rio menyemburkan sperma nya, pinggul nya menekan selangkangan sang istri, agar sperma nya tak ada yang terbuang, mereka terkulai lemas, tapi bukan berarti menghentikan kegiatan nya, karena setiap kali bercinta, kedua nya tak hanya melakukan nya sekali dua kali, tapi berkali-kali sampai menjelang subuh.


Rio jarang membawa sang istri ke cafe, ia lebih suka menitipkan Jennie di rumah halmeoni Kim, seperti malam ini.


"Halmeoni" sapa Rio pada wanita yang membuka kan pintu rumah untuk sang cucu menantu yang hendak menjemput sang istri, Rio telah lebih dulu menaruh motor dan case gitar nya di rumah, dan berjalan kaki ke rumah halmeoni.




"Masuklah, istri mu sudah tidur" interuksi sang nenek, Rio pun menyusul nya, menatap penuh cinta pada Jennie yang meringkuk tertidur pulas, mungkin ia lelah karena sehabis bercinta semalaman kemarin, Rio pun mendekati ranjang dan mengecup pipi sang istri, halmeoni Kim menyaksikan itu di ambang pintu kamar sang cucu.

Me, And My Broken HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang