Kabar menikahnya Fabio telah sampai di telinga para reporter televisi, pasutri yang baru saja datang ke supermarket untuk belanja bulanan pun terhambat karena para reporter.
"Fabio, apa benar anda baru saja menikah ?" tanya reporter 1.
"Apa yang menyebabkan dirimu mengambil keputusan untuk menikah muda ?" tanya reporter 2.
"Apa setelah menikah kau akan pensiun dari Motogp ?" tanya reporter 3.
Dan masih banyak lainnya.
Fabio yang di suguhi banyak pertanyaan segera menghentikan langkahnya, membuat para reporter ikut berhenti.
"Aku akan jawab pertanyaan kalian satu persatu. "
Pria yang nampak setengah botak pun mengangkat tangannya, membuat Fabio menganggukkan kepalanya
-mempersilahkan pria tersebut untuk bertanya-"Apa yang menyebabkan dirimu mengambil keputusan untuk menikah muda ?"
"Karena aku jatuh cinta padanya dan ingin segera memilikinya agar istriku tidak diambil laki-laki lain. " jawab Fabio dengan gurauannya.
Kemudian salah satu reporter wanita mengangkat tangan, "Ku dengar pernikahanmu cukup tertutup dan hanya dihadiri keluarga dan juga para riders dari Motogp dan Moto2, apa itu benar ?"
"Ya, itu benar. Aku hanya tidak ingin hari terindah dalam hidupku diliput oleh media dan kami ingin menyelenggarakan pernikahan dengan bebas. "
"Apa istrimu berasal dari kalangan terpandang seperti supermodel atau selebriti ?"
"Tidak, istriku berasal dari kalangan biasa. Maka dari itu aku menikahinya, kalian tahu konsekuensi jika menikah dengan orang terpandang, bukan ? Media akan menyoroti kami kemanapun. "
Setelah dirasa tidak ada lagi reporter yang bertanya, Fabio beserta Olivia pun pamit dan melanjutkan acara belanja bulanan mereka yang tertunda.
------
"Bukankah itu Fabio ?" tanya salah satu pengunjung supermarket dengan rambut berwarna biru pada temannya.
"Betul, apakah ia bersama istrinya ?" balas temannya yang berambut pirang.
"Aku rasa begitu, aku dengar istrinya orang asia. Dan wow, aku tidak pernah tahu bahwa orang asia memang secantik itu. " ujar salah satu diantara mereka dengan rambut ikal.
"Hey dia berasal dari Korea, dia pasti melakukan operasi plastik. "
"Siapa yang kalian katakan melakukan operasi plastik ?" tanya seseorang pria dari belakang.
Ketiga pemudi yang sedang bergosip pun menoleh, "Kau Johan Zarco ?" tanya si rambut ikal.
"Ya ini aku, sekarang cepat jawab pertanyaanku !" seru Zarco, tersirat kemarahan pada nada suaranya.
"Istri dari Fabio Quartararo melakukan operasi plastik, aku yakin seratus persen. " jawab gadis dengan rambut biru.
"Apa kalian merupakan penggemar Fabio ?" tanya Johan, menaikkan sebelah alisnya.
"Tentu saja, dia telah mengharumkan nama Prancis di dunia internasional karena kebehatannya menunggangi kuda besi. " jawab si rambut pirang.
"Betul, ia juga masih muda tapi bakatnya sungguh luar biasa. " seru si rambut biru.
"Dan dia juga tampan. " timpal si rambut ikal.
Johan kemudian memutar kedua bola matanya, "Jika kalian merupakan penggemar Fabio, kalian harus menerima keputusan yang ia buat. Meskipun itu buruk di mata kalian, tapi itu adalah yang terbaik untuknya. Jangan menilai seseorang dari penampilan, kalian bahkan tidak mengenal Olivia secara personal, bukan ? Lalu kenapa kalian bisa berkomentar bahwa Olivia melakukan operasi plastik ? Hanya karena ia berasal dari Korea ? Apa kalian pikir selebriti dari Amerika tidak ada yang operasi plastik ? Seharusnya kalian melakukan study sebelum berbicara, agar tidak keluar dari fakta. "
Johan kemudian melangkahkan kakinya, namun ia berbalik pada langkah kakinya yang ketiga.
"Dan satu lagi, kalau kalian masih menghina Olivia, lihat apa yang akan dilakukan oleh riders lainnya. Remember, we are all enemies on the track, but we are a big family outside the track and family is protecting each other." lanjutnya lalu Johan segera meninggalkan ketiga pemudi tidak tahu malu tersebut. Membuat ketiganya merengut tidak suka.
"Apa tidak seharusnya kita pergi saja dari sini ?" tanya Olivia, sembari melihat sekeliling.
Fabio yang peka akan sikap Olivia kemudian menggenggam kedua tangan gadis tersebut, "Maafkan aku, aku telah membuatmu terbebani. Kau pasti tidak suka mendapat sorotan dari publik, maafkan aku, ya ?"
"Aku memang sedikit risi karena ini kali pertama diriku di sorot oleh kamera tapi tidak apa, kau tidak perlu meminta maaf. " ujar Olivia, berusaha meyakinkan agar suaminya tidak merasa bersalah.
Fabio kemudian memeluk dan mengecup dahi Olivia, "Yasudah, mari kita pindah ke supermaket lain. Di sini tidak nyaman, barang-barangnya pun jelek, lebih bagus ikea."
Ucapan Fabio tentu saja membuat salah satu sales promotion girl yang ada di sana melotot tak suka, tapi Fabio tetap acuh dan melangkah pergi bersama Olivia meninggalkan tempat tersebut.
"Ah kini aku mengerti perkataan Johan. " ucap si rambut pirang pada kedua temannya.
"Huh tetap saja, ras asia tidak sebagus ras kaukasian. " timpal si rambut biru, masih tidak suka dengan Olivia.
Hello guys, I'm back. Ada yang masih nungguin cerita ini ? Kalo ada tolong vote ya hahaha
Love you guys💛
KAMU SEDANG MEMBACA
"Personal Assistant" [Fabio Quartararo]
Fanfictionsemua berawal saat Fabio Quartararo membutuhkan personal assistant, namun siapa sangka. Lelaki berkebangsaan Prancis ini malah bertemu dengan seorang gadis yang selalu datang didalam mimpinya.